Calon Gubernur Sumatera Utara (Gabusbu) Edy Rahmayadi menyebut jika proyek multiyears jalan dan jembatan dengan nilai Rp 2,7 triliun dihentikan usai dirinya tak lagi menjabat sebagai Gubsu. Edy menilai proyek itu dihentikan agar tidak mendapat karpet merah di Pilgub Sumut 2024.
Hal itu disampaikan oleh Edy saat kampanye di Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan. Dalam sambutannya, Edy mengatakan sudah delapan kali berkunjung ke Pulau Nias.
"Saya sejak Pangdam sampai sekarang sudah delapan kali ke sini," kata Edy Rahmayadi dalam keterangannya, Jumat (15/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap kunjungannya ke Kepulauan Nias, Edy Rahmayadi mengatakan selalu dalam misi pembangunan. Karena itu, Edy Rahmayadi mengatakan tidak asing lagi dengan pulau ini.
Da juga mengenang pernah mengirim 3 genset kapasitas besar ke Pulau Nias saat listrik padam di seluruh kepulauan itu tahun 2016. Saat itu, dia menjabat sebagai Pangkostrad, berkepentingan agar masyarakat di Nias tetap kondusif.
"Saya kirim pakai Hercules (pesawat), tapi karena nggak bisa landing di lapangan di Nias ini, akhirnya mendarat di Sibolga dan dibawa pakai kapal kesini," ungkapnya.
Tujuannya untuk membantu penerangan di Nias akibat listrik padam tahun 2016 tersebut. Lalu ia bersyukur karena pemerintah dan semua pihak bersama-sama memulihkan listrik di Nias.
Di berbagai sektor, lanjutnya, sudah banyak program berjalan di Pulau Nias, seperti proyek multiyears Rp 2,7 triliun untuk pembangunan jalan, meskipun belum sempat berjalan. Proyek itu dinilai dihentikan agar dirinya tidak mendapat karpet merah di Pilgub Sumut 2024.
"Belum sempat dibangun di Nias ini, namun karena saya 5 September 2023 lalu, akhirnya proyek itu dihentikan supaya nanti kalau itu jadi, biar tidak menjadi karpet merah bagi Edy untuk jadi gubernur lagi," ujarnya.
Untuk diketahui, proyek multiyears Rp 2,7 triliun merupakan program yang digagas Edy untuk pembangunan jalan dan jembatan di Sumut dengan tahun pengerjaan 2020-2024. Proyek itu memiliki panjang jalan 450 km dan tersebar di 33 kabupaten/kota yang ada di Sumut.
Hingga April 2024, realisasi dari proyek tersebut mencapai 78 persen. Pemprov Sumut saat itu menghentikan kontrak dengan pemenang tender.
Pemprov Sumut menjelaskan akan mengerjakan sisa 22 persen proyek tersebut di P-APBD 2024 dan jika tidak bisa, maka akan dijadikan program prioritas untuk di APBD 2025. Pemprov Sumut menegaskan akan menyelesaikan pembangunan jalan senilai Rp 2,7 triliun itu.
(afb/afb)