Calon Gubernur Sumut nomor urut 1 Bobby Nasution menyebut ada seorang kepala kantor agama yang mengadu kepadanya. Kepala kantor agama itu mengaku dipaksa untuk memenangkan salah satu paslon yang ditugaskan dari Kementerian Agama (Kemenag).
Hal itu disampaikan Bobby menanggapi soal cawe-cawe yang disampaikan oleh calon Wakil Gubernur Sumut nomor urut 2 Hasan Basri Sagala.
"Ngomongin cawe-cawe tadi, pak, kami juga pernah pak, ada yang datang ke tim kami. Datang kepala kantor agama, pak, datang nangis-nangis," kata Bobby saat debat Pilgub Sumut, Rabu (13/11/2024) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bobby menyebut paslon yang diminta untuk dimenangkan itu adalah yang ditugaskan oleh Kemenag untuk menjadi calon wakil gubernur.
"Diminta memenangkan salah satu paslon yang memang dikatanya ditugaskan dari Kementerian Agama untuk menjadi calon wakil gubernur, katanya, pak," sebutnya.
Sebelumnya Hasan menyinggung soal cawe-cawe di Pilgub Sumut. Hasan mengatakan ada banyak aparat negara yang melakukan cawe-cawe "Masih ada dalam pelaksanaan demokrasi, ada cawe cawe. Tolong didengar pak, ada cawe-cawe dalam pelaksanaan demokrasi dan ini bukan katanya, ini bisa kita rasakan," kata Hasan.
Surya pun menyatakan bahwa cawe-cawe itu tidak ada. Dia meminta Hasan untuk tidak berburuk sangka.
"Cawe-cawe istilah apa ini cawe-cawe. Nggak ada ini pak, nggak ada. Bapak yang notabene adalah dasar pikirannya adalah paham dengan keagamaan, bapak jangan terlalu berburuk sangka," kata Surya.
Surya mengatakan aparat pemerintah harus netral. Menurutnya, proses demokrasi ini juga harus berjalan dengan baik.
"Aparat pemerintah harus netral. Kami berjalan sendiri, pak. Kami punya tim sukses. Ini demokrasi, kami boleh memakai siapa saja karena ini adalah merupakan hak seseorang. Jadi, kami minta kepada bapak, hal-hal yang seperti ini, bapak jangan berburuk sangka, itu adalah tidak baik," pungkasnya.
(astj/astj)