Saat Debat Ketiga Pilgub Sumut, paslon nomor urut 1 Bobby-Surya mendapat pertanyaan dari panelis soal mewujudkan sinergitas pembangunan tingkat nasional sampai ke daerah. Bobby lalu menyebut green economy dan blue economy.
Bobby menjawab pertanyaan panelis dengan mengatakan bahwa green economy dan blue economy harus bisa dibawa ke Provinsi Sumatera Utara. Lantas, apa sebenarnya makna dari green economy dan blue economy?
Green economy
Melansir laman Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada, green economy (ekonomi hijau) merupakan sistem perekonomian yang rendah karbon, efisien dalam penggunaan sumber daya, dan inklusif secara sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam perekonomian hijau, pertumbuhan lapangan kerja dan pendapatan didorong oleh investasi pemerintah dan swasta pada kegiatan ekonomi, infrastruktur dan aset yang memungkinkan pengurangan emisi karbon dan polusi, peningkatan efisiensi energi dan sumber daya, serta pencegahan hilangnya keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem," tulis website resmi tersebut.
Green economy di Indonesia adalah model pembangunan ekonomi yang mendukung pembangunan berkelanjutan dengan berfokus pada investasi, modal, infrastruktur, pekerjaan, dan keterampilan untuk mencapai kesejahteraan sosial dan lingkungan berkelanjutan.
Definisi itu diadopsi dari Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) yang dikerucutkan demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekaligus memprioritaskan kelestarian lingkungan serta kesejahteraan masyarakat.
detikers wajib tahu bahwa terdapat 3 sektor yang menjadi kunci dalam perwujudan ekonomi hijau Indonesia, yakni antara lain energi berkelanjutan, lanskap berkelanjutan, dan infrastruktur berkelanjutan.
Sementara itu, dalam penerapannya, green economy mempunyai 5 prinsip utama yang menjadi indikator inisiatif ekonomi hijau.
• Kesejahteraan (well-being), green economy memberi peluang kepada semua orang untuk dapat menciptakan dan merasakan kesejahteraan.
• Keadilan (justice), green economy mendorong kesetaraan pada semua generasi.
• Planetary boundaries, green economy menjaga, memulihkan, dan berinvestasi pada alam.
• Efisiensi dan kecukupan (efficiency and sufficiency), green economy mendorong pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
• Good governance, membangun integrasi antar lembaga yang dinamis, berbasis sains yang relevan dan pengetahuan lokal.
Blue economy
Merujuk artikel jurnal berjudul "Konsep Blue Economy Terhadap Pembangunan Ekonomi di Indonesia" oleh Nota Morra Banu Ghadliza, blue economy merupakan gagasan baru dalam pembangunan yang berorientasi pada sektor kelautan sebagai fokus utama.
Blue economy ialah konsep paradigma baru dalam pembangunan ekonomi yang menjadikan laut sebagai input utama pembangunannya. Definisi itu mengarah ke kekayaan apa saja di dalam laut yang bisa dieksplorasi untuk mendatangkan keuntungan bagi negara.
Lebih jelasnya, berikut dampak konsep blue economy terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Indonesia:
• Konsep itu mengedepankan peningkatan produksi kelautan
• Dalam penerapannya, produktivitas kelautan akan menjadi sektor utama dalam sumbangan pendapatan nasional
• Jumlah produksi perikanan yang sangat berlimpah dapat digunakan sebagai komoditas ekspor yang menghasilkan devisa
• Dengan berkembangnya sektor kelautan dalam konsep blue economy, sektor lainnya juga ikut terdorong karena potensi kelautan Indonesia meliputi sumber daya hayati dan non hayati seperti minyak bumi dan bahan-bahan tambang lain dapat berkontribusi tinggi dalam pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi
• Blue economy dapat menjadi andalan dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan karena bersifat ramah lingkungan dan mengedepankan keberlangsungan ekosistem
(nkm/nkm)