Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) Edy Rahmayadi dilempari botol saat berjalan usai debat kedua Pilgub Sumut tadi malam. Tim Pemenangan Bobby-Surya mengklaim jika pihaknya tidak ada yang melakukan tindakan anarkis.
"Kami pastikan kepada kawan-kawan semua, dari kita 01, semuanya taat aturan, karena waktu rapat di KPU itu, kita bersepakat tata tertib dan menjaga ketertiban itu, baik di dalam ruang debat maupun sesudah debat selesai. Nah, oleh karena itu, teman-teman tadi malam itu kan udah agak malam ya, tapi ingin kami pastikan sekali lagi, dari kami tidak ada yang melakukan anarkis itu, tidak ada yang melakukan pelemparan," kata Ketua Tim Pemenangan Bobby-Surya, Hinca Pandjaitan di Medan, Kamis (7/11/2024).
Hinca membantah jika pihaknya ada melakukan pelemparan ke Edy tadi malam. Hinca mengaku di lokasi hingga pukul 00.30 WIB menunggu lokasi kosong.
"Sama sekali enggak ada, dari kita sama sekali enggak ada, saya tadi malam di situ sampai setengah satu, keliling terus sampai udah bersih, baru saya kembali ke tempat peristirahatan gitu, sampai betul-betul kosong lah," ucapnya.
Selain itu, Hinca juga mengaku telah berkomunikasi dan memeriksa timnya satu per satu untuk memastikan itu. Hasilnya tidak ada timnya yang melakukan pelemparan.
"Tapi kami komunikasi dengan teman-teman semua, kita periksa satu-satu, tidak ada satu pun dari kita yang melakukan pelemparan," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Edy Rahmayadi juga dilempar saat meninggalkan lokasi debat kedua Pilgub Sumut. Edy dilempar saat berjalan bersama pendukungnya.
Dalam video yang dilihat, Kamis (7/11), terlihat Edy keluar dari hotel dan berjalan di tengah-tengah para pendukungnya yang sudah menunggu. Terlihat ada lemparan ke arah Edy, namun tidak mengenai badan Edy.
Setelah itu terlihat kedua kelompok pendukung saling dorong. Terlihat juga ada lemparan botol minuman plastik berulang kali melayang.
Juru Bicara Tim Pemenangan Edy-Hasan, Sutrisno Pangaribuan membenarkan hal tersebut. Sutrisno mengatakan peristiwa itu terjadi saat Edy meninggalkan hotel berjalan kaki untuk menyapa pendukung.
"Jadi memang sewaktu kita keluar dari ruangan setelah selesai konfrensi pers, kita keluar menuju halaman hotel, tapi karena teman-teman di sana sudah banyak menyambut akhirnya Pak Edy memilih jalan ke Jalan Pengadilan sampai pada akhirnya mobil yang mengikuti, jadi beliau tidak naik mobil dari hotel," kata Sutrisno Pangaribuan saat dihubungi.
Saat berjalan kaki itu, ada lemparan ke arah Edy meskipun tidak kena. Yang terkena lemparan botol plastik adalah pendukung Edy yang menggunakan pakaian pocong.
"Nah sewaktu berjalan kaki itu, para pendukung ada di kiri kanan itu ya, jadi sewaktu itu ada lemparan ke arah Pak Edy, setelah ada lemparan yang mengarah ke Pak Edy, teman-teman langsung memproteksi, langsung memberikan perlindungan, lalu yang kena lemparan botol air mineral itu yang menggunakan seragam lampu pocong itu, itu yang kena kepalanya," ucapnya.
Tim Hukum Edy-Hasan pun telah membuat pengaduan ke Polda Sumut. Surat pengaduanTim Hukum Edy-Hasan itu bernomor: 008/Tim Hukum/ER-HBS/K/X/2024 itu diterima oleh Sekretariat Umum Polda Sumut.
"Jadi laporan kita ini terkait minta ketegasan dari pihak Polda untuk mengusut peristiwa tadi malam, dimana paslon kita Pak Edy calon gubernur kita dilempar botol Aqua dan kena mukanya setelah selesai debat dan berjalan di depan hotel mau pulang bersama para pendukungnya," ucap Ketua Tim Hukum Edy-Hasan, Yance Aswin, Kamis (7/11).
Simak Video "Video Penonton Debat Riuh saat Ketua KPU Sumut Salah Sebut Jadwal Pencoblosan"
(mjy/mjy)