Plt Ketua PDIP Tapteng Sarma Hutajulu buka suara soal video Masinton Pasaribu yang viral di media sosial. Sarma menilai ada yang ingin memframing calon Bupati Tapteng yang diusung PDIP itu sebagai sosok tempramen dan suka marah.
Mulanya Sarma menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada 4 September 2024. Waktu itu Masinton-Mahmud pertama kali datang ke KPU untuk mendaftar sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tapteng.
"Video itu pada saat kami pendaftaran tanggal 4 September yang lalu, saya tidak tahu apa motivasinya video itu sekarang jadi viral," ujarnya ketika dikonfirmasi, Kamis (17/10/2024)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat seolah-olah ada framing terhadap Masinton ini orangnya tempramen dan suka marah-marah," sebut mantan anggota DPRD Sumut ini.
Sarma mengatakan video yang beredar itu tidak utuh hanya potongan. Sebab, tidak menjelaskan rangkaian peristiwa yang terjadi.
![]() |
Dijelaskan Sarma, momen itu terjadi ketika ada pasangan calon lain datang ke KPU tanpa agenda yang jelas. Hal itu harusnya dihindari karena berpotensi menimbulkan gesekan antarpendukung.
"Di tengah-tengah kami melakukan pendaftaran di KPU Tapteng itu, tiba-tiba datang paslon lain memasuki ruangan dan kami keberatan terhadap kedatangan pasangan calon itu karena kami kan masih mendaftar, sementara mereka agenda malam hari itu kan nggak ada ke sana," ucapnya.
Sarma kemudian berdebat dengan Kapolres Tapteng AKBP Basa Emden Banjarnahor dan meminta ketegasan dari kepolisian dalam pengamanan. Hal itu guna menghindari bentrok antar pendukung yang sudah memanas.
"Jadi pada waktu itu saya duluan berdebat dengan Pak Kapolres supaya ada ketegasan, jangan ada pasangan calon lain yang masuk tanpa ada urusan yang jelas karena bisa menimbulkan bentrok antar pasangan calon karena massa di luar itu kan udah panas," ujarnya.
Namun permintaan Sarma itu tidak dilaksanakan oleh kepolisian. Sarma juga sempat berdebat dengan pasangan calon lain yang hadir di KPU itu.
Sarma menuturkan Masinton kemudian ikut berbicara ke polisi seperti yang di video. Hal itu lah yang melatarbelakangi peristiwa yang muncul di video.
"Karena tidak adanya ketegasan kepolisian pada malam hari itu, di situ lah Pak Masinton meminta supaya polisi bertindak tegas, jangan ada pembiaran supaya tidak terjadi chaos antar massa pendukung, itu rangkaian kejadiannya," tutupnya.
Momen Video Masinton Ngamuk ke Polisi Ada di Halaman Berikutnya...
Diketahui video yang menampilkan ngamuk ke polisi saat di KPU viral di media sosial. Dalam video yang dilihat, Kamis (17/10/2024), terlihat Masinton sedang duduk di sebuah meja di dalam ruangan.
Dalam video itu, ada juga Plt Ketua PDIP Tapteng Sarma Hutajulu bersama yang lainnya. Masinton terlihat marah kepada pria berbaju putih yang diduga seorang polisi. Masinton mempertanyakan kenapa polisi tidak berlaku adil.
"Apa kalian ini, nggak bisa berlaku adil, preman pun kalian biarkan masuk, polisi apa kalian ini? Apa tanggung jawab kalian untuk menjaga keamanan di republik ini, tidak bisa begitu Bapak, kalian coba adil lah, adil itu sejak dalam pikiran, tindakan pun pasti adil," kata Masinton dalam video.
Mantan anggota DPR RI itu kemudian menegaskan jika terjadi konflik horizontal antar pendukung, maka polisi menjadi pemicunya. Hal itu karena polisi dinilai tidak bisa memberikan rasa adil dan keamanan.
"Kalau tadi terjadi konflik horizontal siapa yang kalian persalahkan? Masyarakat yang akan menjadi korban, kalian tinggal nangkapin-nangkapin aja, kalian pemicunya kok, kalian pemicunya, jadi kalau ada apa besok, pemicunya adalah polisi karena kalian tidak bisa memberikan rasa adil, tidak bisa menjamin keamanan," ucapnya.
"Apa tadi itu, kalau tidak kita tahan, apa nggak chaos itu? Kek mana kalian ini, ayam sayur semua," imbuhnya.
Simak Video "Video Masinton: Tak Ikut Retret Tak Ada Rugi Apa Pun"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)