Dua kandidat calon Gubernur Sumut Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi saling melempar sindiran. Peristiwa saling sindir ini bahkan sudah terjadi ketika momen pencabutan nomor urut yang digelar KPU Sumut beberapa waktu lalu.
Saat pengundian itu, Bobby yang berpasangan dengan Surya mendapat nomor urut 1. Sedangkan Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala nomor urut 2. Apa saja peristiwa saling sindir Bobby dan Edy, berikut detikcom hadirkan rangkumannya.
Bobby Sindir Jalan Rusak di Sumut
Di acara itu, Bobby diberikan kesempatan pertama untuk berpidato. Saat pidato Bobby menyinggung persoalan rusak. Dia kemudian membandingkan kondisi jalan di Sumut dengan provinsi tetangga yang jauh lebih baik kondisinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sumatera Utara ini provinsi yang luar biasa, provinsi terbesar di Pulau Sumatera dan kita sering dengar cerita, cerita klasik sekali, yang kalau kita jalan-jalan, katanya kalau kita jalan-jalan dari Sumatera Barat kalau kita naik mobil, jalan-jalan dari Aceh dari Sumatera Barat, kalau disopirin nggak usah begitu tahu tujuannya ke Sumatera Utara tahu kita kapan nyampe nya kapan sampe-nya? Pas kepala kita kejedut di mobil," kata Bobby, Senin (23/9/2024) malam.
Hal itu menunjukkan jika jalan di Sumut lebih rusak dibanding Aceh dan Sumatera Barat sehingga kepala kejedut saat naik mobil. Sebab jalan di Sumut masih kurang memadai. "Artinya apa? Bagus jalan di Aceh, bagus jalan di Sumatera Barat, begitu masuk Sumut kejedut kepala kita, benjol kepala kita, karena infrastruktur yang ada di Sumatera Utara mungkin, mungkin belum memadai," ucapnya.
Bobby kemudian menyebutkan jika dia sangat setuju dapat nomor urut 1 di Pilgub Sumut. Sebab nomor urut 2 mengingatkan proyek jalan Pemprov Sumut di masa Edy yang menghabiskan Rp 2,7 triliun.
"Kalau ngomongin nomor urut, saya sangat setuju kita dapat nomor urut 1 Bang Surya, dan Pak Edy Pak Hasan dapat nomor urut 2, karena kita ingat Rp 2,7 triliun," sebutnya.
Edy Rahmayadi Singgung Mulyono
Saat giliran menyampaikan pidato, Edy menjawab keluhan Bobby soal jalan rusak. Eks Pangkostrad itu kemudian menyebut nama Mulyono.
Edy mengatakan jika dia maju kembali menjadi calon gubernur untuk menuntaskan jalan yang belum selesai. "Tadi disinggung (Bobby) ada jalan yang belum selesai, justru belum selesai itu kami akan kembali menjadi gubernur," kata Edy Rahmayadi.
Saat wawancara, Edy kembali menjawab soal jalan rusak yang disindir Bobby. Menurutnya jalan tersebut merupakan jalan nasional yang belum selesai dikerjakan oleh Jokowi.
"Infrastruktur tadi yang disebut oleh Bobby, itu yang disebut tadi di perbatasan-perbatasan itu jalan nasional, itu jalan-jalannya Jokowi yang belum terselesaikan, Mulyono," tutupnya.
Gilirang Edy 'Serang' Bobby. Baca Halaman Berikutnya...
Edy 'Serang' Bobby, Ungkit Hubungan dengan PDIP
Sementara itu gentian Edy yang kemudian 'menyerang' rivalnya Bobby Nasution. Dia membuat analogi hubungan rivalnya Bobby Nasution dengan PDIP seperti harimau dan majikan
Edy pun tak mau jika sampai menantu Jokowi itu menjadi pemimpin di Sumut. Karena itulah dia memutuskan maju Kembali.
"Kenapa saya menjadi gubernur? Karena saya tak mau Bobby ini gubernur saya," ujar Edy saat bertemu kader PDI Perjuangan di Labuhanbatu Selatan (Labusel), Selasa (1/10).
Menurut Edy, PDIP saat mengusung dan mendukung Bobby seperti tengah memelihara seekor harimau. Setelah harimau itu besar, justru menerkam sosok yang membesarkannya.
"Perlu anda tahu, siapa yang membesarkan Bobby, PDI Perjuangan. PDI Perjuangan ini memelihara harimau, yang pada akhirnya diterkam harimau sendiri," ujarnya.
Respons Bobby soal Hubungan dengan PDIP
Bobby Nasution merespons pernyataan Edy Rahmayadi soal hubungannya dengan PDIP seperti memelihara anak harimau. Bobby menilai jika dirinya dan PDIP saling membesarkan.
"Ya semuanya saling membesarkan saya rasa ya, PDI membesarkan kita, kita juga sama-sama berpolitik," kata Bobby Nasution di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Senin (7/10).
Menurut Bobby, PDIP mengajarkan untuk membesarkan masyarakat. Bobby menuturkan untuk apa besar untuk organisasi tertentu tapi tidak membesar ke masyarakat.
"Yang diajarkan PDI itu membesarkan masyarakat terutama membesarkan masyarakat, masyarakat yang diutamakan karena nama seseorang besar untuk organisasi tertentu besar, tapi untuk masyarakat tidak ikut membesar, jadi masyarakat yang diutamakan," tutupnya.
Kembali Edy Sindir Bobby. Baca Halaman Berikutnya...
Edy Sebut Pemimpin Jangan Asal Muda
Edy kembali menyindir lawannya, Bobby Nasution. Edy menilai Bobby hanya asal muda saja.
Awalnya Edy mengatakan jika dia senang disapa 'Ayah' oleh masyarakat Sumut karena baginya sapaan itu merupakan ungkapan rasa rindu masyarakat terhadap sosok pemimpin yang dapat ditauladani.
"Saya sangat menikmati sapaan itu. Doakan saya, agar tetap dapat menjadi 'ayah' bagi kalian," kata Edy Rahmayadi dalam keterangannya, Rabu (9/10).
Kemudian Edy menjelaskan jika dia maju karena harapan masyarakat meskipun dirinya lelah. Sebab Edy mengaku tidak ingin menyerahkan kepemimpinan ini kepada figur yang tidak tepat.
"Kalau dibilang lelah, saya sudah lelah. Tapi, mau bilang apa lagi, saya tidak bilang, saya baik, tapi insyaallah, saya akan berbuat yang terbaik," jelasnya.
Mantan Pangkostrad itu mengungkapkan jika pemimpin yang ideal adalah orang yang muda. Tapi orang yang muda itu harus memiliki rekam jejak yang jelas, memiliki sifat seperti kepemimpinan Rasulullah yakni siddiq, amanah, fatonah, dan tablig.
Edy kemudian mencontohkan Nabi Muhmamad SAW diangkat menjadi Rasul diusia 40 tahun dan sejak umur 9 tahun sudah menjadi pedagang hingga memiliki budi pekerti yang dipuji masyarakat. Begitu juga dengan Sultan Muhammad Al Fatih di usia 21 sudah memimpin peperangan penaklukan Konstantinopel.
Sosok anak muda yang menjadi pemimpin disebut Edy harus memiliki rekam jejak yang jelas. Bukan seperti Bobby yang disebut asal muda saja.
"Tapi rekam jejaknya dari kecil sangat jelas. Sementara calon gubernur yang satu lagi, memang masih muda, tapi asal muda saja," tambahnya.
Respons Bobby soal Sindiran Edy Pemimpin Jangan Asal Muda
Bobby enggan menjawab panjang lebar soal sindiran Edy itu. Dia hanya menjawab terima kasih sembari tersenyum.
"Ya makasih," kata Bobby Nasution di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sabtu (12/10)
Bobby kemudian menjawab soal Edy yang kerap menyindir Bobby orang yang melukai PDIP. Bobby menuturkan seharusnya Edy bisa ngajarin cara untuk tidak melukai.
"Ya kalau kita kan dibilang melukai, ya harusnya bisa ngajarin kita untuk tidak melukai," tutupnya.
Gantian Bobby 'Sindir' Edy soal Insiden Dijewer. Baca Halaman Terakhir...
Bobby Ungkit Insiden Dijewer saat Kampanye di Karo
Bobby ketika kampanye di Kabupaten Karo berpesan agar masyarakat memilih calon kepala daerah melihat juga cara kampanyenya. Bobby mengatakan jika cara kampanye menjadi pertimbangan memperlakukan masyarakat jika terpilih nanti dan mengungkit insiden dijewer.
Bobby mengatakan jika dalam berpolitik agar santai saja. Selain melihat personal dan visi misi, masyarakat juga harus melihat cara kampanye calon.
"Kita dalam memilih ini yang kita pilih tentunya selain personal nya, tapi visi misinya apa yang mau dibangun, apa yang mau dibuatnya setelah nanti memimpin. Setelah itu lihat juga cara kampanyenya," katanya di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sabtu (12/10).
Bobby menyebutkan jika calon sendiri berani menjelek-jelekkan partai politik pengusungnya, apalagi masyarakat nantinya. Bobby mengungkapkan masyarakat bisa saja dimarahin bahkan dijewer saat menyampaikan aspirasinya nanti.
"Kalau lah yang, mohon maaf, kalau sudah namanya menjadi salah satu paslon pasti ada pendukungnya, ada partai politik yang mengusungnya, itu aja dia berani menjelek-jelekkan, menghina-menghina, memfitnah-memfitnah apalagi nanti masyarakat biasa, cerita perkara mau punya aspirasi bukannya didengar, malah dibentak, bukannya dicatat dijalankan, malah dimarahin, malah dijewer, ini yang bahaya," ujarnya.
Untuk diingat, insiden penjeweran yang dilakukan Edy Rahmayadi ketika menjadi Gubernur Sumut pada 2021 lalu viral. Saat itu Edy menjewer dan mengusir pelatih billiar PON, Choki Aritonang.
Simak Video "Video: Debat Panas Bobby-Edy soal Jumlah BLK di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)