Bubur Podas Tanjungbalai, Kuliner Khas yang Hanya Dijual saat Ramadan

Bubur Podas Tanjungbalai, Kuliner Khas yang Hanya Dijual saat Ramadan

Perdana Ramadhan - detikSumut
Minggu, 24 Mar 2024 18:00 WIB
Bubur podas Tanjungbalai. (Foto: Dok. Istimewa)
Foto: Bubur podas Tanjungbalai. (Foto: Dok. Istimewa)
Tanjungbalai -

Makanan bubur podas (pedas) sudah tak asing bagi masyarakat pesisir Melayu timur tak terkecuali di wilayah Asahan dan Tanjungbalai. Dulunya bubur ini adalah makanan mewah dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan kesultanan.

Bubur pedas ini disebut mewah karena di dalamnya terdapat tak kurang 40 macam jenis sayuran, kacang-kacangan, umbi hingga seafood. Semua bahan itu kemudian diolah menjadi masakan bubur bercita rasa pedas dan memiliki sensasi segar di tenggorokan ketika memakannya.

Sebagai warisan budaya kuliner nusantara, bubur podas masih bisa dinikmati oleh banyak orang terutama jadi takjil yang tak boleh ditinggal sebagai makanan pembuka di bulan Ramadan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amatan detikSumut, Minggu (24/3/2024) salah satu penjual bubur podas legendaris yang masih mempertahankan cita rasa aslinya itu adalah milik keluarga Haji Sofian Sambas berjualan di Jalan Mangga persis di depan budaran PLN, Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara.

Secara turun temurun, resep makanan legendaris ini diwariskan dan keluarga ini selalu menjual bubur podas tersebut tanpa absatain sekalipun di bulan Ramadhan sejak tahun 1985.

ADVERTISEMENT

"Kalau rasa, isian bubur ini tidak berubah. Ada sekitar 40 macam bahan di dalamnya yang dimasak jadi satu mulai dari kacang-kacang, sayur, udang, ikan teri, dan lain-lain," kata Darmayani penjual bubur podas di Tanjungbalai.

Ia mengatakan, resep bubur podas ini didapat dari keluarganya dahulu serta tidak pernah berubah. Karenanya, masyarakat yang membeli juga datang dari luar daerah Kota Tanjungbalai seperti Kisaran.

"Kalau dulu kataya makanan kesukaan keluarga kesultanan Melayu ini. Kami juga tidak menjual setiap hari, khusus bulan puasa saja," ujarnya.

Buka mulai pukul 15:00 WIB hingga menjelang magrib, bubur podas Haji Sambas di Tanjungbalai ini dalam sehari berjualan bisa habiskan seribu porsi dengan harga Rp 10 ribu.

Mungkin, bagi yang baru pertama kali memakannya bubur podas ini agak terasa asing di lidah sebab biasanya memakan bubur pada lidah terbisa dengan cita rasa manis.


Ulil Amri, warga Kisaran yang datang membeli bubur pedas ini mengaku rela datang ke Tanjungbalai hingga tiga kali saat bulan puasa hanya mencari bubur pedas.

"Karena kalau nggak bulan puasa agak susah mencarinya ini. Memakannya bikin segar di perut, cocok untuk makanan pembuka sebelum masuk nasi habis berpuasa," kata dia.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads