Resep Alame, Dodol Tradisional Khas Mandailing Sumatera Utara

Resep Alame, Dodol Tradisional Khas Mandailing Sumatera Utara

Amanda Amelia - detikSumut
Rabu, 13 Sep 2023 06:00 WIB
Dodol hitam khas Mandailing, Alame.
Foto: Dodol hitam khas Mandailing, Alame. (Dok. Instagram @alamepadangbolak)
Medan -

Alame merupakan dodol hitam yang merupakan makanan tradisional khas Mandailing. Alame terbuat dari gula merah, tepung ketan, dan santan kelapa yang dimasak sampai mengental.

Dilansir dari website Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Alame atau ulame berasal dari bahasa Mandailing yang berarti kelapa dan santan yang merupakan bahan baku dalam proses pembuatannya.

Alame ini memiliki nilai filosofis di kalangan masyarakat mandailing. Memiliki rasa yang manis dan lengket, dodol ini mempunyai simbol dari eratnya kebersamaan dan dan jalinan persahabatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tradisi memasak Alame ini biasanya dilakukan saat di bulan puasa serta perayaan hari raya idul fitri. Alame disajikan sebagai hidangan istimewa diberbagai perayaan serta dijadikan hadiah yang melambangkan hubungan erat.

Terkenal sampai mancanegara

ADVERTISEMENT

Makanan khas Mandailing ini sudah terkenal hingga ke negeri Malaysia sejak tahun 2008. Berawal dari keikutsertaan dalam kegiatan Pameran Pekan Raya di Kenegaraan Pulau Pinang. Alame ini mewakili Sumatera Utara dalam pekan raya tersebut.

Proses Pembuatan

Bahan-Bahan alame:

1. Tepung beras ketan 7kg
2. Tepung terigu 3,5 kg
3. Gula Aren 11kg
4. Santan Kelapa 6kg

Cara Membuat

- Langkah pertama, campur tepung beras ketan, irisan gula merah, santan cair, dan sedikit garam. Rebus hingga kental.

- Kemudian, tuang santan kental dan gula pasir. Masak hingga kental, sekitar 3,5 jam.

- Setelah itu, tuang adonan di atas tampah besar yang telah diberi kertas minyak. Olesi adonan dengan minyak goreng hingga rata, dinginkan.

- Terakhir gulung adonan hingga bulat atau dipotong bentuk dodol sesuai selera. Takaran adonan ini akan menghasilkan 100 Alame perbungkus sumpit.

Dikemas dengan Dedaunan

Dodol Alame jika sudah matang dikemas dalam bungkusan. Di beberapa wilayah ada yang dikemas ke dalam plastik, ada juga masyarakat yang mengemas dodol ini dengan membungkusnya dengan menggunakan sumpit atau pembungkus dari daun pandan sebagai wadahnya.


Artikel ini ditulis Amanda Amelia, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detik.com.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads