Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengolah ikan. Salah satunya adalah dengan dijadikan pepes. Olahan ini sangat lekat dengan budaya orang Sunda. Bahkan, pepes atau pais sendiri nyatanya memang berasal dari Tanah Pasundan.
Namun, bukan hanya orang Sunda saja yang punya hidangan pepes. Masyarakat Bengkulu bagian selatan juga punya sajian serupa yang tak kalah menggoyang lidah. Namanya adalah pendap. Apa itu pendap?
Seperti yang telah disinggung tadi, pendap adalah kuliner khas Bengkulu berbahan dasar ikan yang mirip dengan pepes. Namun, hidangan ini memiliki sejumlah keunikan yang membuatnya berbeda dari yang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika kebanyakan pepes hanya dibungkus dengan daun pisang, pais ikan dari Bumi Rafflesia ini juga menggunakan daun lain, yaitu daun keladi alias daun talas. Daun tersebut nantinya dijadikan sebagai pembungkus ikan dan bumbu.
Keunikan lainnya terletak pada proses memasaknya. Bukan beberapa menit atau setengah jam, pendap perlu dikukus, direbus, atau dipanggang selama 8 jam!
Waktu itu dibutuhkan guna menghilangkan zat oksalat yang terkandung dalam daun talas. Apabila tidak dihilangkan, zat tersebut mampu menimbulkan sensasi gatal ketika dikonsumsi.
Healhtline juga melansir, kandungan oksalat juga mampu menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, meliputi batu ginjal dan terhambatnya penyerapan mineral oleh tubuh.
Cara Membuat Pendap
detikers pasti bertanya-tanya, pendap terbuat dari apa? Nah, pepes khas Bengkulu Selatan ini umumnya menggunakan ikan laut, seperti kakap, gulama, dan kembung, sebagai bahan utamanya.
Ikan laut dipilih karena dagingnya yang padat. Jadi, sekalipun dikukus berjam-jam dan dibalur dengan berbagai macam rempah-rempah, daging ikan tetap utuh dan tidak hancur.
Setelah memilih jenis ikan laut yang hendak dibuat menjadi pendap, bersihkan ikan. Pisahkan pula bagian daging dari durinya.
Selanjutnya, persiapkan bahan untuk membuat bumbu yang meliputi kunyit, ketumbar, asam kandis, lengkuas, bawang merah, bawang putih, cabai, daun jeruk, garam, dan gula. Semua bahan tersebut lantas dihaluskan dan dicampur dengan kelapa parut hingga halus.
Bumbu yang sudah halus kemudian ditaruh di atas daun talas. Di atas bumbu tersebut, letakkan potongan daging ikan, lalu bungkus dengan daun talas. Biasanya, daun talas yang dibutuhkan sebanyak 10-15 lembar.
Setelah selesai dibungkus dengan daun talas, ikan dibungkus kembali dengan daun pisang dan diikat dengan tali. Jika sudah, barulah ikan dikukus hingga benar-benar matang selama 8 jam.
Teknik di atas tergolong cara membuat pendap yang modern. Masyarakat Bengkulu zaman dulu biasanya memfermentasi daging ikan sebelum dikukus. Ikan sengaja diendapkan semalaman supaya bumbu meresap sepenuhnya ke daging.
Pendap sangat disukai Bung Karno saat di pengasingan. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...
Disukai oleh Presiden RI Pertama Soekarno
Ternyata, pendap merupakan salah satu makanan favorit Presiden Soekarno, lho. Selama masa pengasingan di Bengkulu pada tahun 1938-1942, makanan ini berhasil memikat hati Bung Karno. Memangnya pais ikan ini selezat itu?
Bagi detikers yang penasaran dengan cita rasanya, pendap menyuguhkan rasa gurih berbalur pedas yang tak kamu jumpai di makanan lain. Daun talas yang membungkus ikan juga memberikan sensasi makan yang unik.
Setelah dikukus, daun tersebut akan menyusut dan seolah menyatu dengan makanan. Ketika memakan pais ikan ini, kamu juga bisa memakan daunnya. Ketika digigit, daun talas yang masak akan terasa kenyal layaknya jelly.
Tak hanya sedap di lidah, pendap nyatanya juga bernilai gizi tinggi. Apabila bahan utamanya adalah ikan kakap, maka kamu bisa memperoleh protein, kalsium, zat besi, vitamin A, hingga omega 3.
Di sisi lain, daun talas yang menjadi pembungkus ikan juga kaya akan nutrisi. Berdasarkan Healthline, dalam 145 gram daun talas, terkandung 6 gram karbohidrat, 3 gram serat, vitamin C 57 persen dari AKG (Angka Kecukupan Gizi), vitamin A 34 persen dari AKG, dan nutrisi lainnya.
Kelezatan pendap yang tiada duanya itu lantas membawanya menjadi salah satu makanan tradisional populer dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Awards 2020. Dari sini, detikers sudah tahu bahwa cita rasa makanan khas Bengkulu ini memang tak perlu diragukan lagi.
Simak Video "Video dari Udara: Kondisi Kerusakan Rumah Warga Bengkulu Akibat Gempa"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)