Tak Bayar Usai Bawa 140 Wisatawan Makan, Pemilik Travel di Boyolali Ditangkap

Regional

Tak Bayar Usai Bawa 140 Wisatawan Makan, Pemilik Travel di Boyolali Ditangkap

Pradito Rida Pertana - detikSumut
Jumat, 07 Nov 2025 23:58 WIB
Pelaku kejahatan jalanan diborgol polisi / pelaku street crime. Agung Pambudhy/Detikcom.
Foto: Ilustrasi. (Agung Pambudhy/detikcom)
Gunungkidul -

Seorang pemilik biro travel di Boyolali, Jawa Tengah, berinisial F (27), ditangkap atas dugaan penggelapan uang wisatawan. Hal itu buntut F gagal bayar saat membawa wisatawan makan di restoran di Playen, Gunungkidul, Yogyakarta.

Dilansir detikJogja, Kanit Reskrim Polsek Playen, Aiptu Denny Wahyu Aji, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (2/11). Kala itu F disebut membawa 140 wisatawan dengan tiga bus.

"Tapi setelah selesai makan siang, dari biro atas nama F tidak dapat melunasi tagihan makan," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (7/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada pihak restoran, F mengaku hanya memiliki uang Rp 2,5 juta untuk pelunasan bus. Sementara tagihan makan siang para wisatawan yang dibawanya mencapai Rp 3,4 juta.

"Saat itu pihak rumah makan melakukan kroscek dengan ketua rombongan dan ternyata ketua rombongan sudah membayar lunas kepada F Rp 13,4 juta. Bahkan ketua rombongan menunjukkan kuitansi yang diberikan oleh F," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dalam kuitansi tersebut, ternyata tertera logo perusahaan yang menaungi rumah makan tersebut. Padahal, perusahaan itu sama sekali tidak memiliki kerja sama dengan biro perjalanan tersebut.

"Merasa dirugikan, pihak resto melaporkan kejadian itu ke Polsek Playen," ucapnya.

Polisi kemudian melakukan penyelidikan. Hasilnya terungkap jika F juga menggelapkan uang dengan modus yang sama di beberapa tempat.

Sebagian besar yang menjadi korban F adalah rumah makan.

"Ada beberapa restoran yang sempat lapor juga ke Playen mengalami hal serupa," katanya.

Polisi sempat memfasilitasi mediasi antara korban dan pelaku. Namun tidak menemukan titik terang.

"Pelaku ditahan sejak tanggal 4 November, karena dari tanggal 2 November kami memberikan peluang kepada kedua belah pihak untuk menyelesaikan secara kekeluargaan terlebih dahulu tapi tidak menemukan titik temu," ucapnya.

Terkait motif, Denny menyebut F menggunakan sebagian besar uangnya untuk keperluan anaknya.

"Motifnya untuk biaya pengobatan anaknya," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di detikJateng, baca selengkapnyadi sini




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads