PN Medan Panggil Panitera Pengganti yang Ikut Intimidasi Jurnalis

PN Medan Panggil Panitera Pengganti yang Ikut Intimidasi Jurnalis

Nizar Aldi - detikSumut
Rabu, 26 Feb 2025 19:00 WIB
Gedung PN Medan (Raja Malo Sinaga/detikSumut)
Gedung PN Medan (Dok. detikSumut)
Medan -

Sekelompok orang dan salah satu panitera pengganti diduga mengintimidasi seorang jurnalis bernama Deddy Irawan yang tengah meliput sidang di Pengadilan Negeri (PN) Medan. PN Medan pun memanggil panitera pengganti untuk dilakukan klarifikasi.

"Sudah panggil tadi wakil dan humas, agar diklarifikasi dan dievaluasi/ingatkan," kata Ketua PN Medan Jon Sarman Saragih kepada detikSumut, Rabu (26/2/2025).

Humas PN Medan Soniady Drajat Sadarisman menambahkan pihaknya telah berkomunikasi dengan perusahaan media tempat Deddy bekerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Merespon kondisi tersebut, pihak PN Medan sudah berkomunikasi langsung dengan pimpinan redaktur mistar, Bang Dedi dan perwakilan wartawan yang tergabung dalam Forwakum," sebut Soniady Drajat Sadarisman.

PN Medan disebut mendukung jurnalis dalam melakukan tugas-tugas jurnalistik di PN Medan.

ADVERTISEMENT

"Telah disampaikan bahwa pihak PN Medan mendukung rekan-rekan media dalam melakukan tugas jurnalistiknya," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, sekelompok orang diduga mengintimidasi seorang jurnalis bernama Deddy Irawan yang tengah meliput sidang di Pengadilan Negeri (PN) Medan. Sekelompok orang itu merampas hp Deddy dan menghapus foto terkait sidang yang diliputnya.

Deddy mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (25/2) sekira pukul 15.30 WIB. Saat itu, dirinya tengah meliput kasus penipuan modus agensi artis dengan terdakwa Desiska Br Sihite yang digelar di Cakra IV. Deddy pun mengambil foto saat proses persidangan itu.

"Setelah mengambil foto, saya dipanggil oleh sejumlah orang yang di depan pintu persidangan, saya tidak kenal itu siapa," kata Deddy, Rabu (26/2).

Deddy mengaku tidak langsung merespons panggilan sejumlah orang tersebut karena fokus untuk mengikuti persidangan. Namun, sekelompok orang itu terus memanggilnya hingga ada salah seorang di antaranya yang menyentuh bahunya dan memintanya untuk keluar dari ruangan sidang.

Dia pun langsung menoleh ke arah orang yang mencoleknya itu. Deddy mengaku tidak mengenal orang tersebut.

Deddy Lapor Polisi. Baca Halaman Berikutnya...

Namun, dia menduga orang-orang tersebut adalah preman yang mengawal sidang Desiska boru Sihite. Pada saat yang bersamaan dia melihat ada seorang panitera yang dikenalnya berinisial S.

Alhasil, Deddy pun memutuskan untuk keluar menemui sekelompok orang itu. Panitera pengganti juga disebut meminta agar Deddy menghapus foto yang diambilnya.

"Kemudian saya keluar, lalu saya langsung ditanya ada izin atau enggak ambil foto, dari media mana, untuk apa, ngapain foto segala macam," ujarnya.

Setelah itu, orang-orang tersebut meminta Deddy untuk menghapus foto persidangan yang diambilnya. Deddy pun menolak dan menjelaskan bahwa dirinya adalah seorang jurnalis yang biasa meliput di PN Medan.

Namun, sekelompok orang tersebut langsung merampas hp Deddy dan menghapus foto persidangan itu.

"Ketika selesai itu saya diminta untuk hapus foto, padahal foto sudah saya ambil, walaupun cuman satu kemudian akhirnya dihapus, yang hapus itu seseorang yang saya tidak kenal, diambil hp saya, dihapus foto itu dan kembalikan lagi hp-nya.

Deddy mengaku sudah melaporkan peristiwa itu ke Polrestabes Medan. Laporan itu bernomor: LP/B/642/II/2025/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumut tertanggal 26 Februari 2025.

"Saya berharap laporan saya ditindaklanjuti, supaya ada efek jera, sehingga kami para wartawan bisa meliput dengan bebas," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Momen Kelompok Bersenjata Serang Pengadilan Iran, 9 Orang Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads