Bocah Cacat Kaki Dianiaya Keluarga Hingga TNI Rusak Warung-Kendaraan

Terpopuler Sepekan

Bocah Cacat Kaki Dianiaya Keluarga Hingga TNI Rusak Warung-Kendaraan

Finta Rahyuni - detikSumut
Minggu, 02 Feb 2025 09:33 WIB
Kapolres Nisel AKBP Ferry saat menjenguk bocah perempuan itu. (Foto: Dok. Polres Nisel)
Foto: Kapolres Nisel AKBP Ferry Mulyana saat menjenguk bocah perempuan. (Dok. Polres Nisel)
Medan -

Kasus bocah perempuan di Kabupaten Nias Selatan (Nisel) yang mengalami cacat di bagian kaki dan mendapatkan penganiayaan dari anggota keluarganya membuat heboh masyarakat. Selain itu, ada juga kasus puluhan anggota TNI yang merusak warung dan kendaraan warga di Pancur Batu yang tak kalah menghebohkan.

Berikut detikSumut rangkum penjelasan tentang kedua peristiwa tersebut:

1. Bocah Nisel Dianiaya Keluarga

Kasus bocah perempuan berinisial N (10) yang diduga mendapatkan penganiayaan dari anggota keluarganya viral di media sosial. Berdasarkan video yang dilihat detikSumut, bagian kaki anak itu tampak bengkok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video itu menarasikan bahwa korban telah ditinggal orang tuanya sejak bayi dan diasuh pamannya. Selain itu, pengunggah menyebut bahwa selama dirawat, korban diduga mendapatkan perlakuan kasar dari pamannya dan tinggal di kandang hewan.

"Kondisi si anak sangat memprihatinkan, kedua kaki sudah bengkok. Selanjutnya, si anak dibawa ke Puskesmas Lolowau untuk ditangani oleh dokter dan mendapatkan perawatan. Bapak Kapolres Nias Selatan datang untuk bertemu di anak," demikian narasi unggahan itu.

ADVERTISEMENT

Kapolres Nisel AKBP Ferry Mulyana menyebut peristiwa itu terjadi di Desa Hilikara, Kecamatan Lolowau. Dia mengatakan dirinya telah menemui bocah tersebut di UPTD Puskesmas Lolowau.

"Kita hadir untuk memberikan perhatian khusus, memastikan kondisi korban, serta menunjukkan bahwa pihak kepolisian peduli terhadap kasus-kasus seperti ini," kata Ferry dalam keterangannya, Selasa (28/1/2025).

Usai mengunjungi korban, kata Ferry, dirinya bergerak ke tempat tinggal korban bersama dengan pemerintah setempat. Ferry juga telah meminta keterangan dari keluarga korban serta masyarakat terkait dengan kondisi bocah tersebut.

Pihak kepolisian pun menyelidiki soal informasi video viral itu. Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, petugas menetapkan satu orang sebagai tersangka, yakni D (18), tante korban.

Pelaku menganiaya korban dengan mencubitnya karena meminjam handphone. Ferry Mulyana mengatakan berdasarkan hasil visum luar, ditemukan luka lebam di bagian kaki korban. Lebam itu diduga karena bekas cubitan dari pelaku D.

"Berdasarkan visum luar, (ada) lebam kaki kanan luar, akibat cubitan," kata Ferry saat dikonfirmasi detikSumut, Kamis (30/1).

Ferry mengatakan D dijerat Pasal 80 Ayat 1 dan Pasal 76C UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. D terancam hukuman lima tahun penjara.

2. Puluhan Anggota TNI Rusak Warung-Kendaraan Warga

Kendaraan dan warung warga dirusak puluhan anggota TNI Resimen Arhanud 2/SSM di Desa Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu Rabu (29/1).

Kejadian itu berawal saat personel Resimen Arhanud 2/SSM Praka Darma Saputra Lubis melintas di Jalan GBKP Dusun Lau Gelunggung sekira pukul 10.00 WIB.

Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy saat konferensi pers. (Foto: Istimewa)Foto: Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy saat konferensi pers. (Dok. Istimewa)

Saat itu, Praka Darma berpapasan dengan tiga pemuda yang mengendarai sepeda motor. Para pemuda itu menggeber-geber motornya ke arah Praka Darma

"Berpapasan dengan tiga orang pemuda yang mengendarai sepeda motor trail dengan knalpot brong dan menggeber-geber motornya di samping Praka DS," kata Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy Yudha dalam keterangannya, Kamis (30/1).

Praka Darma pun merasa terganggu dengan aksi para pemuda tersebut. Lalu, Praka Darma mengikuti pemuda itu hingga sampai ke warung salah seorang warga yang diduga menjadi tempat berkumpul ormas tertentu karena ada warna loreng khas ormas tersebut di warung itu.

Setibanya di warung tersebut, Praka Darma melihat ketiga pemuda tersebut sedang duduk di warung itu dan menegurnya. Lalu, terjadi cekcok antara para pemuda tersebut dengan Praka Darma.

"Karena tidak diterima ditegur, terjadi cekcok mulut yang menyulut emosi ketiga pemuda tersebut. Lalu, pemuda itu bersama teman-teman yang lainnya kurang lebih 10 orang melakukan pengeroyokan terhadap terhadap Praka DS," jelasnya.

Baca Selengkapnya di Halaman Selanjutnya...

Dalam peristiwa itu, Praka Darma dipukul menggunakan kayu di bagian wajah dan punggung. Merasa kalah, Praka Darma berlari ke arah kebun sawit dan bersembunyi di lokasi tersebut.

Lalu, Darma meminta meminta pertolongan kepada rekan-rekannya di Resimen Arhanud melalui pesan grup WhatsApp. Selang beberapa waktu, puluhan rekan Darma tiba di lokasi untuk mencari pemuda yang mengeroyok Praka Darma.

Namun, setibanya di lokasi tersebut, mereka tidak menemukan para pelaku pengeroyokan Praka Darma itu. Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk merusak mobil, sepeda motor dan warung di lokasi.

"Sejumlah anggota Menarhanud 2/SSM mendatangi lokasi untuk mencari pelaku pengeroyokan. Ketika berada di sebuah warung yang diduga menjadi tempat berkumpulnya mereka, para anggota justru menemukan barang bukti mencurigakan, seperti alat hisap sabu, sisa sabu dalam plastik, dan alat timbang elektrik. Penemuan ini berujung pada pengerusakan warung serta satu mobil dan tiga sepeda motor yang terparkir di sekitar lokasi. Lokasi kejadian tidak jauh dari lokasi barak narkoba," sebutnya.

Doddy menyebut ada sekitar 40 personel TNI yang saat itu mendatangi lokasi. Saat ini, para personel itu tengah diperiksa.

"Kalau anggota yang setelah dikeroyok itu kan minta bantuan melalui WhatsApp grup, datang sekitar 40 orang dan 40 orang tersebut sudah dilakukan proses pemeriksaan untuk penyelidikan lebih lanjut," jelasnya.

Terkait kendaraan dan warung yang dirusak para prajurit tersebut, Kodam I/BB berjanji akan mengganti kerugian dari pengerusakan itu.

"Kami dari pihak Kodam I/BB meminta maaf atas kejadian tersebut dan kami akan mengganti segala kerusakan materi," jelasnya.

Dia menyampaikan bahwa antara korban dan tiga pemuda yang awalnya menggeber-geber motornya ke arah korban, tidak saling mengenal. Doddy juga menyampaikan bahwa lokasi kejadian itu merupakan lokasi rawan narkoba.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Terpopuler Sepekan: Tarif Trump Jadi 19% hingga Vonis Tom Lembong"
[Gambas:Video 20detik]
(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads