Sederet Fakta Kasus Dugaan Pengeroyokan Anggota TNI di Deli Serdang

Round Up

Sederet Fakta Kasus Dugaan Pengeroyokan Anggota TNI di Deli Serdang

Tim detikSumut - detikSumut
Jumat, 31 Jan 2025 08:00 WIB
Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy saat konferensi pers. (Foto: Istimewa)
Foto: Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy saat konferensi pers. (dok Istimewa)
Medan -

Kasus dugaan pengeroyokan terhadap anggota Resimen Arhanud 2/SSM bernama Praka Darma Saputra terjadi di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Buntut kejadian itu, warung milik warga dan sejumlah kendaraan dirusak oleh sejumlah prajurit TNI yang datang ke lokasi untuk mencari para pelaku yang mengeroyok rekan mereka.

Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy Yudha buka suara soal peristiwa tersebut. Dia menyampaikan bahwa ada sekitar 40 personel TNI dari Resimen Arhanud 2/SSM yang saat itu mendatangi lokasi.

Menurutnya para prajurit tersebut kini tengah diperiksa. Sementara itu atas kerusakan yang terjadi, Kodam I/BB meminta maaf dan berjanji akan mengganti kerugian warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini detikSumut rangkum sederet fakta kasus dugaan pengeroyokan anggota TNI di Deli Serdang.

1. Awal Mula Kejadian

Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy Yudha mengungkapkan peristiwa yang terjadi di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang berawal saat personel Resimen Arhanud 2/SSM Praka Darma Saputra Lubis melintas di Jalan GBKP Dusun Lau Gelunggung sekira pukul 10.00 WIB.

ADVERTISEMENT

Saat itu, Praka Darma berpapasan dengan tiga pemuda yang mengendarai sepeda motor. Para pemuda itu menggeber-geber motornya ke arah Praka Darma

"Berpapasan dengan tiga orang pemuda yang mengendarai sepeda motor trail dengan knalpot brong dan menggeber-geber motornya di samping Praka DS," kata Doddy dalam keterangannya, Kamis (30/1).

Praka Darma pun merasa terganggu dengan aksi para pemuda tersebut. Lalu, Praka Darma mengikuti pemuda itu hingga sampai ke warung salah seorang warga yang diduga menjadi tempat berkumpul karena ada warna loreng khas ormas tersebut di warung itu.

Setibanya di warung tersebut, Praka Darma melihat ketiga pemuda tersebut sedang duduk di warung itu dan menegurnya. Lalu, terjadi cekcok antara para pemuda tersebut dengan Praka Darma.

"Karena tidak diterima ditegur, terjadi cekcok mulut yang menyulut emosi ketiga pemuda tersebut. Lalu, pemuda itu bersama teman-teman yang lainnya kurang lebih 10 orang melakukan pengeroyokan terhadap terhadap Praka DS," jelasnya.

Dalam peristiwa itu, Praka Darma dipukul menggunakan kayu di bagian wajah dan punggung. Merasa kalah, Praka Darma berlari ke arah kebun sawit dan bersembunyi di lokasi tersebut.

2. Minta Pertolongan Rekan

Saat bersembunyi ke arah kebun sawit, Praka Darma lalu meminta meminta pertolongan kepada rekan-rekannya di Resimen Arhanud melalui pesan grup WhatsApp. Selang beberapa waktu, sejumlah rekan Darma tiba di lokasi untuk mencari pemuda yang mengeroyok Praka Darma.

Namun, setibanya di lokasi, mereka tidak menemukan para pelaku tersebut. Kala itu rekan-rekan Praka Darma hanya menemukan narkoba dan alat hisap sabu.

"Sejumlah anggota Menarhanud 2/SSM mendatangi lokasi untuk mencari pelaku pengeroyokan. Ketika berada di sebuah warung yang diduga menjadi tempat berkumpulnya mereka, para anggota justru menemukan barang bukti mencurigakan, seperti alat hisap sabu, sisa sabu dalam plastik, dan alat timbang elektrik.

Penemuan itu pun kemudian berbuntut panjang dan menjadi pemicu bentrok antara personel TNI dengan ormas tersebut. Akibatnya, warung warga serta sejumlah kendaraan mengalami kerusakan.

"Penemuan ini memicu ketegangan lebih lanjut yang berujung pada pengerusakan warung serta satu mobil dan tiga sepeda motor yang terparkir di sekitar lokasi. Lokasi kejadian tidak jauh dari lokasi barak narkoba," sebutnya.

3. Laporkan Kasus Pengeroyokan-Temuan Narkoba

Doddy mengatakan situasi saat ini di lokasi kejadian telah kondusif. Selain itu, pihaknya juga telah memediasi peristiwa itu bersama dengan warga dan ormas PKN tersebut.

"Kami telah menggelar apel luar biasa bagi seluruh personel Resimen Arhanud 2/SSM guna mencegah tindakan balasan dan memastikan insiden ini tidak berkembang lebih luas. Kodam I/BB juga telah melakukan mediasi dengan warga serta ormas PKN untuk menyelesaikan permasalahan ini secara damai," kata Doddy.

Teranyar pihaknya telah membuat laporan soal peristiwa pengeroyokan kepada personel TNI itu. Selain itu, temuan barang bukti narkoba di lokasi kejadian juga turut dilaporkan ke Polrestabes Medan.

"Kami membuat laporan atas pengeroyokan dan melaporkan temuan alat narkoba ke pihak kepolisian serta melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab terjadinya keributan," ungkapnya.

4. Sebanyak 40 Prajurit Diperiksa

Kodam I/BB menyebut ada sekitar 40 personel TNI yang saat kejadian mendatangi Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Saat ini, para personel itu tengah menjalani pemeriksaan.

"Kalau anggota yang setelah dikeroyok itu kan minta bantuan melalui WhatsApp grup, datang sekitar 40 orang dan 40 orang tersebut sudah dilakukan proses pemeriksaan untuk penyelidikan lebih lanjut," kata Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy Yudha saat konferensi pers, Kamis (30/1/2025).

5. Minta Maaf-Janji Ganti Rugi Kerusakan

Peristiwa yang terjadi Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumut mengakibatkan warung, mobil hingga sepeda motor. Pengrusakan itu dilakukan sekitar 40 prajurit Resimen Arhanud 2/SSM saat mencari pelaku pengeroyokan rekan mereka, Praka Darma Saputra.

Kodam I/BB berjanji akan mengganti kerugian dari pengrusakan itu.

"Kami dari pihak Kodam I/BB meminta maaf atas kejadian tersebut dan kami akan mengganti segala kerusakan materi," kata Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy Yudha saat konferensi pers, Kamis (30/1/2025).

Doddy mengatakan bahwa seorang prajurit mereka mengalami luka-luka usai dikeroyok sejumlah pemuda di lokasi kejadian. Sementara dari pihak masyarakat, tidak ada mengalami luka-luka karena saat kedatangan puluhan personel TNI itu, tidak ada para pelaku pengeroyokan Praka Darma di lokasi.

Hal itulah yang membuat para prajurit itu akhirnya merusak warung hingga mobil yang berada di lokasi.

"Itu kan pengeroyokan anggota kita. Setelah dikeroyok ternyata di lokasi tersebut ditemukan sisa narkoba dan alat perlengkapan narkoba. Karena tidak ditemukan pelaku, jadi anggota malah merusak lah (motor dan lainnya), tapi kita berkomitmen mengganti kerugian dari kerusakan tersebut, sudah dilakukan mediasi untuk membahas angka-angka yang akan diganti, kerugian materi motor dan lain-lain," jelasnya.

Dia menyampaikan bahwa antara korban dan tiga pemuda yang awalnya menggeber-geber motornya ke arah korban, tidak saling mengenal.

"Tidak ada yang kenal, sama-sama tidak kenal, yang jadi korban anggota kami, satu orang, yang dari masyarakat hanya berupa benda materi yang nanti kita ganti rugi semuanya," sebut Doddy.

Doddy menyebut bahwa lokasi kejadian itu merupakan lokasi rawan narkoba. Pihaknya berkomitmen akan memberantas hal tersebut.

"Ini merupakan daerah pantauan dari Kodam I/BB maupun Polda Sumut. Jadi, daerah situ memang ada rawan pemakaian narkoba, sudah lama," ujarnya.

6. Praka Darma Jalani Perawatan

Asisten Intelijen (Asintel) Kasdam I/BB Kolonel Hary Sassono Utomo mengatakan jika Praka Darma telah menjalani perawatan. Selain itu, Praka juga telah dilakukan pemeriksaan.

"Untuk Praka Darma Saputra Lubis itu sudah menjalani perawatan dan kita sudah melakukan pemeriksaan juga terhadap yang bersangkutan," kata Kolonel Hary Sassono Utomo di Resimen Arhanud 2/SSM, Kamis (30/1/2025).

Praka Darma disebut telah membuat laporan ke Polrestabes Medan. Kolonel Hary menyebut jika Praka Darma merupakan korban.

"Tadi malam juga karena dia juga korban, tadi malam yang bersangkutan sudah membuat laporan kepolisian (ke Polrestabes Medan) terkait dengan pengeroyokan yang dialami yang bersangkutan," ucapnya.

Praka Darma disebut Kolonel Hary mengalami luka lecet di bagian tubuh. Seperti di tangan, kaki, hingga punggung.

"Ada beberapa luka lecet baik di tangan, di kaki, di punggung, ada 10 orang yang diindikasikan mengeroyok," tutupnya.




(mjy/mjy)


Hide Ads