Polda Sumut melakukan pembongkaran makam atau ekshumasi untuk mengungkap penyebab kematian Ade Nurul Fadilah (19). Pihak keluarga rencananya juga akan menghadirkan tim dokter forensik independen.
Hal tersebut disampaikan kuasa hukum keluarga korban, Thomy Faisal Pane di lokasi Pekuburan Muslim Sidomukti, Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) kepada wartawan, Jumat (1/11/2024). Tim forensik independen ini akan mendampingi proses ekshumasi dan autopsi.
"Iya, jadi kita hadirkan tim forensik independen yang nanti akan mendampingi proses ekshumasi," kata Thomy Faisal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Thomy melanjutkan pihaknya sengaja mengundang tim forensik sendiri demi menjaga objektivitas dan nilai impartial. Tujuannya agar pihak keluarga juga mendapat informasi tambahan terkait proses ekshumasi dan autopsi yang dilakukan oleh tim forensik dari Polda Sumut.
"Karena memang saya yang meminta langsung ini keluarga. Untuk kita menjaga objektivitas dan impartialnya, untuk menjaga prasangka yang tidak baik. Meskipun ini berbiaya kami tidak masalah, kita ingin transparan semuanya," ujarnya.
Adapun, kata Thomy tim dokter forensik independen yang didatangkan keluarga berasal dari organisasi forensik Sumatera Utara.
Sebelumnya diberitakan, siswi sekolah penerbangan di Medan asal Kabupaten Asahan, Ade Nurul Fadilah, tewas saat menjalani pendidikan. Keluarga korban menduga korban tewas usai dianiaya di asrama sekolah itu.
Kuasa hukum keluarga korban Thomy Faisal mengatakan peristiwa itu berawal pada Selasa (1/10) sekira pukul 23.00 WIB. Saat itu, keluarga korban mendapat telepon dari pihak sekolah bahwa korban masuk rumah sakit.
"Tanggal 1 Oktober jam 23.00 WIB, pihak keluarga dihubungi oleh yayasan atau sekolah bahwa korban sedang sakit dan sudah dibawa ke Rumah Sakit USU," kata Thomy, Sabtu (26/10)
Lalu, selang beberapa menit kemudian, keluarga korban mendapatkan kabar bahwa Ade Nurul Fadillah telah meninggal dunia. Thomy menyebut pihak keluarga sudah sempat menanyakan kepada dokter soal penyebab kematian korban.
Namun, Ade Nurul diduga telah meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit dan pihak dokter belum sempat melakukan penanganan kepada korban.
Usai menerima informasi itu, keluarga korban langsung berangkat dari Kabupaten Asahan menuju Medan untuk menjemput jenazah korban. Setelah itu, jasad korban dibawa oleh pihak keluarga.
Saat dicek, keluarga menemukan ada bekas memar di leher korban, seperti bekas cekikan. Selain itu, keluarga juga menemukan lebam di punggung dan rusuk korban.
(mjy/mjy)