7 Teman-Staf Sekolah Diperiksa Soal Siswi Penerbangan Diduga Tewas di Asrama

7 Teman-Staf Sekolah Diperiksa Soal Siswi Penerbangan Diduga Tewas di Asrama

Finta Rahyuni - detikSumut
Rabu, 30 Okt 2024 17:00 WIB
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi. (Finta Rahyuni/detikSumut)
Foto: Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi. (Finta Rahyuni/detikSumut)
Medan -

Polda Sumut memeriksa sejumlah saksi dari pihak sekolah terkait dengan kematian siswi sekolah penerbangan di Kota Medan, bernama Ade Nurul Fadilah (19). Saksi yang diperiksa itu adalah tujuh teman korban dan staf di sekolah itu.

"Dari pihak sekolah di antaranya ada tujuh siswa rekan korban dan ada beberapa dari staf sekolah," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Rabu (30/10/2024).

Hadi mengatakan pemeriksaan itu masih berlangsung hingga sore ini. "Saat ini masih berlangsung pemeriksaan," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain dari pihak sekolah, kata Hadi, penyidik juga tengah memeriksa keluarga korban. Adapun yang dimintai keterangan itu adalah kuasa hukum selaku pelapor, dua kakak korban dan ayahnya.

"Sesuai dengan yang direncanakan, polisi mengambil keterangan dari pelapor, yaitu kuasa hukum, keluarga korban di antaranya ayah dan dua kakak korban," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Mantan Kapolres Biak Papua itu menyebut penyidik Ditreskrimum dan tim Inafis telah turun ke lokasi untuk olah TKP. Saat ini, kata Hadi, proses penyelidikan terkait kematian korban masih terus dilakukan.

"Tentu Ini adalah progres dari laporan polisi yang diterima oleh penyidik. Semenjak kita menerima laporan polisi itu, penyidik krimum dan Inafis bergerak cepat untuk melakukan olah tkp. Tentu hasil olah TKP dan proses penyidikan yang saat ini masih berjalan, semua adalah rangkaian penyidikan. Kita tunggu semua proses itu hasilnya bagaimana," pungkasnya.

Untuk diketahui, keluarga Ade juga diperiksa hari ini. Keluarga korban membawa bukti video untuk diserahkan ke pihak kepolisian.

"Agenda kita pemeriksaan hari ini di Unit Jatanras karena kan butuh saksi-saksi, kita hadirkan saksi semua, dari pihak keluarga, ada orang tuanya, kakak kandung dua," kata kuasa hukum keluarga korban Thomy Faisal di Polda Sumut, Rabu.

Thomy menyebut video yang diserahkan itu adalah video yang dikirim korban ke pacarnya dua jam sebelum korban dilaporkan meninggal dunia. Video itu berisi saat korban tengah bernyanyi.

"Ada flashdisk video, foto-foto yang ada, termasuk juga hp untuk forensik digital ada kita bawa. Video tentang dua jam sebelum korban meninggal, video yang dikirim ke pacarnya. Video-video dia lagi happy-happy, nyanyi, dia bilang ke pacarnya i love you i love you," jelasnya.

Thomy mengatakan saat mengirim video tersebut kondisi korban masih sehat. Oleh karena itu, pihaknya heran korban tiba-tiba dilaporkan sudah meninggal.

"Kondisinya masih sehat, makanya kita kan kaget, hanya kelang beberapa jam meninggal, meninggal karena apa?, kita minta diajukan ekshumasi, kita minta autopsi untuk kejelasan kematian," kata Thomy.




(mjy/mjy)


Hide Ads