Bareskrim Polri bersama tim gabungan yang terdiri dari Bakamla, Bea Cukai Kepri, dan Lantamal IV, menggagalkan penyelundupan 189 ribu benih bening lobster (BBL) yang akan diselundupkan ke Malaysia di perairan Pulau Tandur, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Pelaku penyelundupan kabur saat hendak ditangkap.
"Penggagalan upaya penyelundupan benih bening lobster terjadi di Pulau Tandur, Kepri, pada Jumat (25/10)," kata Dirtipidter Bareskrim Polri, Brigjen Nunung Saifudin, Kamis (31/10/2024) di Mapolda Kepri.
Penggagalan ini berawal dari penyelidikan Dirtipidter Bareskrim Polri yang mendeteksi adanya kapal cepat atau high-speed craft (HSC) yang akan menyelundupkan benih lobster. Tim gabungan kemudian melakukan patroli di wilayah perairan Kabupaten Karimun hingga Pulau Tandur, Batam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat patroli di perairan Pulau Tandur, tim menemukan kapal cepat yang mencurigakan, yang kemudian berusaha melarikan diri. Kapal HSC itu bersembunyi di hutan bakau Pulau Tandur," jelas Nunung.
Tim gabungan kesulitan mengejar kapal HSC di area bakau sehingga memutuskan menggunakan kapal nelayan yang lebih kecil. Setelah penelusuran, tim menemukan 42 boks sterofoam berisi benih lobster yang ditinggalkan pelaku.
"Meskipun pelaku berhasil melarikan diri, identitasnya telah kami kantongi, dan pengejaran sedang dilakukan. Total ada 189 ribu benih bening lobster di dalam boks tersebut, dan kerugian negara mencapai Rp 20 miliar. Pembeli di luar negeri yang diduga sebagai penyandang dana juga telah diidentifikasi," tambahnya.
Ratusan ribu benih lobster yang diamankan polisi dan tim gabungan itu telah dilepasliarkan. Benih lobster itu dilepas liarkan di perairan Karimun.
"Benih bening lobster yang diamankan itu telah dilepasliarkan di perairan Karimun pada 25 Oktober kemarin," ujarnya.
Dari penyelidikan, benih lobster tersebut diambil dari wilayah Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Lampung, dan Sumatera Barat, kemudian dikumpulkan di Jambi, Sumatera Selatan, dan Riau, sebelum dibawa menggunakan kapal nelayan dan diangkut dengan kapal HSC untuk diselundupkan ke luar negeri.
Brigjen Nunung menegaskan bahwa tim gabungan telah membentuk Satgas bersama untuk memberantas penyelundupan benih lobster sesuai arahan Presiden Prabowo.
"Kami seluruh aparat negara bekerja sama dalam mengejar pelaku penyelundupan untuk mencegah kerugian negara akibat praktik ini," tutupnya.
(nkm/nkm)