Polisi Bongkar Makam Siswa SMP Tewas Diduga Dihukum Squat Jump 100 Kali Besok

Polisi Bongkar Makam Siswa SMP Tewas Diduga Dihukum Squat Jump 100 Kali Besok

Finta Rahyuni - detikSumut
Senin, 30 Sep 2024 15:15 WIB
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi. (Finta Rahyuni/detikSumut)
Foto: Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi. (Finta Rahyuni/detikSumut)
Deli Serdang -

Polisi menyelidiki soal kematian siswa SMPN 1 STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Rindu Syahputra Sinaga (14) yang diduga tewas usai dihukum squat jump 100 kali oleh gurunya. Rencananya, makam korban akan diekshumasi atau dibongkar, besok.

"Direncanakan penyidik dan tim dokter melakukan ekshumasi besok," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Senin (30/9/2024).

Hadi menyebut pihaknya juga telah menerima resume kondisi medis kematian korban dari pihak RSU Sembiring Deli Tua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diperoleh ringkasan resume medis tindakan emergency dari RSU Sembiring Deli Tua. Di mana dalam resume tersebut tercantum diagnosa utama adalah penurunan kesadaran akibat gangguan elektrolit dan demam yang kemungkinan akibat tifus dengan diagnosa banding trauma pada lever serta pembengkakan pada paha kanan akibat trauma," ujarnya.

Mantan Kapolres Biak Papua itu mengatakan peristiwa itu berawal pada Jumat (20/9) siang. Saat itu, ibu korban, yakni Yuliana Padang melihat korban dalam keadaan demam dan tengah berbaring di ruang tengah rumah mereka. Sehari sebelumnya, kata Hadi, korban sempat bercerita bahwa dirinya dihukum squat jump sebanyak 100 kali oleh gurunya inisial SW.

ADVERTISEMENT

"Kamis, 19 September 2024, korban sempat menceritakan mendapat hukuman dari gurunya, yang mana saat itu korban dihukum karena tidak menghafal nama nabi yang ada di Alkitab, sehingga setelahnya korban dihukum squat jump 100 kali," sebutnya.

Kemudian, pada Senin (23/9), korban dibawa berobat ke Puskesmas Talun Kenas sekira pukul 08.30 WIB. Lalu, sekira pukul 18.30 WIB, korban dibawa lagi ke salah satu bidan di Desa Limau Mungkur, Kecamatan STM Hilir.

Pada Rabu (25/9) malam korban dibawa lagi berobat ke Klinik Pratama Mayen di Limau Mungkur. Namun, pihak klinik meminta korban agar dibawa ke RSU Sembiring Deli Tua karena kondisinya yang semakin parah. Lalu, pada sekira pukul 00.00 WIB, korban sampai di RSU Sembiring.

"Bahwa pada Kamis, 26 September sekira pukul 06.25 WIB, dokter RS Sembiring menyampaikan kepada ibu korban bahwa korban telah meninggal dunia," jelasnya.




(dhm/dhm)


Hide Ads