Seorang wanita berinisial BT (56) ditemukan tewas di dalam gudang sebuah apotek di wilayah Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Keluarga menyebut BT ini berprofesi sebagai seorang guru.
"Dulunya guru terus ditempatkan di kantor kementerian agama," ujar keluarga korban bernama Jusman melansir detikSulsel, Rabu (20/3/2024).
Sebelum ditemukan meninggal, korban yang sedang sakit berobat ke Rumah Sakit Jiwa (RSDJ) Atma Husada Samarinda bersama suaminya pada Rabu (31/1). Jurman mengatakan, korban memang ada gangguan kejiwaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ibu guru itu memang kan ada gangguan kejiwaan," ucapnya.
Meski mengalami gangguan jiwa, lanjut Jurman, korban tidak pernah bertindak anarksi. Korban disebut hanya suka bernyanyi.
"Karena dia kerja di kementerian agama itu bisa ditanyakan gimana keseharian dia," kata Jusman.
"Ibu guru ini kalau posisi lagi kumat dia lakukan nyanyi berdoa," lanjutnya.
Korban Hilang Usai Kontrol di RSDJ
Pihak kepolisianmenyebut korban BT ditemani oleh suaminya saat melakukan kontrol ke RSDJ Atma Husada Samarinda. Saat itu korban merasa haus, dan suaminya pergi untuk membeli minum.
"Itu tanggal 31 Januari saat kontrol. Selesai kontrol sambil menunggu obat korban bilang sama suaminya kalau dia haus. Jadi suaminya pergi beli minuman dan suaminya sempat pesan ke istri nya (korban) tunggu aja di sini jangan kemana-mana," ujar Kapolsek Samarinda Kota Kompol Tri Satria Firdaus kepada detikcom, Senin (18/3).
Tidak lama berselang membeli minuman, suami TB pun dikejutkan lantaran TB telah telah menghilang dari RSDJ. Padahal, suami korban pergi tidak lama.
"Setelah 7 menit, si suami ini datang beli air korban sudah tidak ada lagi di (RS Jiwa). Kalau hasil penyelidikan dia jalan sendiri jalan kaki," kata Tri.
Belakangan korban TB ditemukan tewas di dalam gudang apotek Kimia Farma Jalan P Hidayatullah, Kecamatan Samarinda Kota, Samarinda pada Minggu (18/2). Menurut keterangan pegawai Kimia Farma, saat itu TB datang sendiri dan pamit menumpang ke toilet dan membuang sampah.
"Iya dia ke belakang buang sampah sama ke toilet. Setelah itu tidak ada kabar karena saat itu kan pasien ramai juga, jadi pegawai tidak merhatiin lagi," sebutnya.
(afb/afb)