Narkoba-Latar Belakang Pendidikan Picu Orang Nekat Lakukan Aksi Kejahatan

Round Up

Narkoba-Latar Belakang Pendidikan Picu Orang Nekat Lakukan Aksi Kejahatan

Tim detikSumut - detikSumut
Sabtu, 30 Des 2023 08:30 WIB
Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi usai acara pisah sambut di Mapolda Sumut
Foto: Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi usai acara pisah sambut di Mapolda Sumut. (Foto: istimewa)
Medan -

Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi telah menganalisis pemicu kejahatan yang kerap terjadi di Sumut. Hasilnya menunjukkan bahwa salah satu pemicunya adalah narkoba.

Selain itu, faktor latar belakang pendidikan juga menjadi penyebab seseorang nekat melakukan aksi kejahatan.

"Kita bisa lihat bahwa pelaku kejahatan yang kita identifikasi berdasarkan pendidikannya, yang paling sedikit adalah yang sudah kuliah. Artinya masyarakat yang terdidik itu sedikit melakukan kejahatan dari pada masyarakat yang kurang terdidik," kata Agung saat rilis akhir tahun di Polda Sumut, Jumat (29/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, di wilayah hukum Polda Sumut sepanjang tahun 2023 tercatat ada sebanyak 45.413 laporan aksi kejahatan. Bila dirata-ratakan, maka kejahatan di Sumut terjadi setiap 8 menit 30 detik sekali.

"Angka kejahatan yang kami terima laporannya adalah 45.413. Maka kemudian kita bisa lihat bagaimana statistik kriminalitas di Sumut, seperti yang sudah kita sampaikan di sini, bahwa selang waktu kejahatan kita 8 menit 30 detik. Artinya, setiap 8 menit 30 detik ada satu hal yang bisa menggangu kamtibnas di Sumut ini," kata Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi saat rilis akhir tahun di Polda Sumut, Jumat (29/12/2023).

ADVERTISEMENT

Agung mengatakan dari total laporan tersebut, 70,6 persen atau sekitar 32.074 di antaranya telah berhasil diselesaikan. Sementara, pelaku yang ditahan atas aksi kejahatan itu sebanyak 11.251.

Lalu, mantan Kapolda Riau itu memerinci ada 50.836 korban kejahatan di Sumut sepanjang 2023. Mayoritas korban itu terdiri dari laki-laki, yakni sebanyak 63,36 persen, sedangkan perempuan di angka 36,64 persen.

"Korban kejahatan ini kita bisa dilihat bahwa laki-laki menjadi punya potensi korban kejahatan lebih tinggi, yakni 63,36 persen dari pada perempuan 36,64 persen," sebutnya.

Jenderal bintang dua itu juga mengklaim dalam kurun waktu enam bulan terakhir, tingkat kejahatan di Sumut turun hingga 22,37 persen. Agung menyebut kurun waktu itu merupakan proses masa tugasnya sebagai Kapolda Sumut. Untuk diketahui, Agung dilantik menjadi Kapolda Sumut pada Juli 2023.

"Kemudian selama enam bulan terakhir kita bisa melihat bagaimana kecenderungan kejahatan ada penurunan yang cukup signifikan, yaitu 22,37 persen. Ini tentu dari satu proses di mana enam bulan terakhir masa tugas saya sebagai Kapolda yang mana kita bisa bersama PJU yang ada di Sumut ini dan jajaran merumuskan bagaimana kita mengendalikan satu kondisi keamanan kamtibmas yang lebih baik," pungkasnya.




(mjy/mjy)


Hide Ads