Jukir Diduga Dikeroyok Gerombolan Pria Berambut Cepak di Medan Lapor Polisi

Jukir Diduga Dikeroyok Gerombolan Pria Berambut Cepak di Medan Lapor Polisi

Finta Rahyuni - detikSumut
Jumat, 22 Des 2023 10:04 WIB
Jona Banjarnahor (dua dari kiri) bersama kuasa hukumnya saat buat laporan ke Polda Sumut. (Foto: Istimewa)
Foto: Jona Banjarnahor (dua dari kiri) bersama kuasa hukumnya saat buat laporan ke Polda Sumut. (Foto: Istimewa)
Medan -

Seorang petugas parkir di Megapark, Jalan Kapten Muslim, Kota Medan, bernama Jona Banjarnahor diduga dianiaya sejumlah pria berambut cepak. Jona pun membuat laporan ke Polda Sumut atas kejadian itu.

Laporan itu dilayangkan Jona ke SPKT Polda Sumut dengan didampingi kuasa hukumnya, kemarin malam. Laporan itu diterima dengan nomor: STTLP/B/1533/XII/2023/SPKT/Polda Sumut.

"Kami membuat laporan yang di mana adanya rekan kami atau klien kami Jona Banjarnahor mengalami peristiwa tragis, yang di mana dugaan dia, ada pria-pria cepak yang menganiaya membabi buta," kata Kuasa Hukum Jona Banjarnahor, Agus P Aruan, Jumat (22/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menyebut para terduga pelaku penganiayaan kliennya itu memiliki ciri-ciri berbadan kekar dan berambut cepak. Namun, dia sendiri enggan memerinci apakah yang dimaksudnya itu adalah oknum aparat penegak hukum. Agus menyebut hal itu nantinya akan dibuktikan dalam proses penyelidikan.

"Ciri cirinya badan kekar, rambut cepak, baju rapi-rapi. Kalau untuk tahap itu, kita tidak berani menyatakan itu dari oknum mana, tapi biarkanlah proses yang membuktikan mereka dari aliansi mana," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan yang menjadi korban penganiayaan para pria berambut cepak itu tidak hanya Jona, ada sejumlah rekan Jona yang juga menjadi korban. Agus mengaku, kliennya sendiri tidak mengetahui pasti penyebab para pelaku menganiayanya.

"Sampai sekarang abang kita ini (korban) tidak tahu apa yang menjadi penyebab dia kena pukul oleh kawan-kawan yang datang tadi," ujarnya.

Agus berharap pihak kepolisian bisa segera menindaklanjuti laporan tersebut. Dia meminta para pelaku pengeroyokan itu bisa segera ditangkap.

"Harapan kita diproses secepatnya, kasihan kawan-kawan ini korbannya parah. Mohon dengan sangat hormat laporan kita ini diproses sebagaimana mestinya UU yang berlaku," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, segerombolan pria berambut cepak menganiaya petugas parkir di kompleks hiburan dan kuliner Megapark, Jalan Kapten Muslim. Akibat pengeroyokan itu, kepala korban Jona Banjarnahor, terluka hingga harus dijahit.

Jona menceritakan peristiwa itu terjadi Selasa (19/12) malam. Saat itu, seorang pengendara mobil hendak parkir di Megapark. Kemudian petugas parkir yang merupakan rekan Jona mencatat plat nomor dan meminta uang parkir ke sopir.

"Awalnya ada satu mobil masuk, ya sebagai tamu ke Megapark. Terus petugas parkir, teman saya, mencatat plat dan meminta uang parkir. Ini lah pemicunya," kata Jona, Kamis (21/12).

Kemudian salah seorang penumpang di dalam mobil mengatakan agar uang parkir dibayar nanti saja. Namun, teman Jona tersebut meminta tetap meminta agar uang parkir karena memang aturan di lokasi, pengunjung membayar uang parkir di awal.

Penumpang mobil tersebut tak terima dan malah membentak petugas parkir tersebut. Seorang satpam yang melihat kejadian itu lalu mencoba membela jukir tersebut.

"Terus ada satpam yang bela teman saya ini. Ujungnya, si pelaku ini turun dari mobil dan memukul satpam. Dari situ lah, aku mulai datang ke lokasi dan melihat mereka sudah berantam," ujarnya.

Menurut Jona, kedua belah pihak sudah sempat didamaikan di lokasi, tetapi pelaku keluar bersama temannya naik motor. Selang satu jam kemudian, pelaku kembali datang dengan gerombolan orang dan langsung menghajar para jukir dan satpam di lokasi.

"Tiba-tiba, kawannya pelaku yang ramai ini langsung menjumpai kami. Di situ lah, kami dihajar. Potongannya cepak-cepak. Korban kami ada 3 jukir dan 1 satpam. Yang luka berat saya, dan satpam itu ditusuk perutnya," sebutnya.

Jona bercerita sekitar 10 orang menyerangnya secara membabi buta hingga kepalanya berdarah.

"Saya dipukuli sekitar 10 orang lebih secara membabi buta. Saya dipukul, dipijak-pijak, sampai ada semacam besi yang dipukul ke kepala sehingga berdarah. Ini kena 4 jahitan untuk menutup lukanya," sambungnya.

Usai puas menganiaya para jukir dan satpam, mereka lalu meninggalkan lokasi. Sementara Jona dan lainnya langsung dilarikan ke rumah sakit.




(mjy/mjy)


Hide Ads