6 Pembunuhan Sadis di Sumut 2023, Ditembak di Dada-Tewas Tanpa Kepala

Kaleidoskop 2023

6 Pembunuhan Sadis di Sumut 2023, Ditembak di Dada-Tewas Tanpa Kepala

Finta Rahyuni - detikSumut
Senin, 18 Des 2023 11:35 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi pembunuhan. (Foto: Dok.Detikcom).
Medan -

Beragam peristiwa pembunuhan sadis terjadi di berbagai daerah di Sumatera Utara (Sumut) sepanjang tahun 2023. Aksi-aksi itu dilakukan dengan cara dan motif yang berbeda-beda. Berikut detikSumut rangkum enam pembunuhan paling sadis yang pernah terjadi.

1. Wanita Tua di Paluta Dibunuh Keluarganya, Leher Diikat-Diseret

Seorang wanita di Desa Dolok Sae, Padang Lawas Utara (Paluta) bernama Kanda Siregar, (58) dibunuh dengan cara yang cukup sadis. Pelakunya adalah PS (40), keluarganya sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku ini masih ada hubungan keluarga dengan korban. Jadi, korban ini adalah saudara dari bapaknya tersangka," kata Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni saat dikonfirmasi detikSumut, Selasa (10/1/2023).

Imam Zamroni mengatakan korban yang berprofesi sebagai petani itu ditemukan tewas di ladang miliknya pada, Jumat (6/1). Korban diperkirakan telah tewas sejak 2-3 hari sebelum ditemukan.

ADVERTISEMENT

Saat ditemukan, kondisi tubuh korban sudah membusuk. Perwira menengah Polri itu menyebut pelaku menghabisi nyawa korban dengan menjerat leher korban menggunakan sebuah selendang. Setelah itu, jasad korban diseret sejauh 50 meter menuju semak-semak.

Perbuatan itu dilakukan pelaku karena sakit hati kepada korban. Pasalnya, korban telah berulang kali menolak permintaan pelaku untuk mengelola sebagian lahan milik korban.

Oleh karena itu, pelaku geram hingga akhirnya merencanakan pembunuhan terhadap korban. Tak hanya itu, pelaku ternyata berniat membunuh korban untuk menguasai seluruh hartanya.

"Sakit hati karena hari sebelumnya di hari Senin tersangka sudah berkomunikasi dengan korban meminta sebagian lahannya untuk bercocok tanam, tapi tidak diberikan, sehingga sakit hati. Pada hari Rabu (pelaku) berniat untuk meminta lagi, kalau enggak dikasih, dia sudah akan membunuh dengan harapan karena (korban) itu sudah sebatang kara, berarti ladangnya jadi milik tersangka," ungkap Imam.

Selain membunuh korban, pelaku ternyata juga sempat mencuri uang sebesar Rp 250 ribu serta minyak goreng sebanyak tujuh kilogram. Pelaku melancarkan aksinya saat rumah korban dalam keadaan kosong.

2. Eks Anggota DPRD Langkat Tewas Ditembak OTK

Mantan anggota DPRD Langkat Paino (47) ditembak orang tak dikenal (OTK) hingga tewas. Peristiwa penembakan itu terjadi di Devisi 1 Desa Besilam Bukit Lembasa Kecamatan Wampu, Langkat, pada Kamis (26/1) malam.

Saat itu, korban baru saja pulang dari sebuah warung yang berjarak 900 meter dari lokasi kejadian. Namun, tiba-tiba korban ditembak oleh pelaku menggunakan senjata rakitan jenis kaliber 9 mm hingga meregang nyawa.

Polda Sumut pun menangkap lima pelaku pembunuhan itu. Adapun kelima pelaku, yakni LS alias Tosa (26), D (38), PS (43), MH alias Tio (27) dan SY alias Tato (27).

Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan otak pembunuhan itu adalah LS. Pelaku kesal karena usaha pengumpulan sawit miliknya disaingi oleh korban.

"Motifnya ini berkaitan dengan usaha dari otak pelaku sebagai produsen pengumpulan kelapa sawit yang dibeli dari para petani. Kemudian merasa semakin tidak baik kondisi usahanya karena persaingan dan korban ini sebagai pesaingnya," kata Irjen Panca, Senin (13/2).

Dirreskrimum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja menyebut para pelaku ini memiliki peran yang berbeda-beda. Tosa sebagai otak pembunuhan, D selaku eksekutor dan tiga pelaku lainnya sebagai tim pemantau.

Mantan Kabid Humas Polda Sumut itu menyebut ketiga pelaku yang menjadi tim pemantau itu merupakan karyawan dari Tosa. Terhadap D, LS memberikan upah sebanyak Rp 10 juta, sementara kepada tiga pelaku lainnya diberikan upah Rp 8 juta.

Namun, sebelum berhasil menembak Paino, para pelaku sempat tiga kali gagal untuk membunuhnya. Awalnya, pembunuhan itu direncakan para pelaku pada Jumat (20/1) lalu, tetapi gagal.

Aksi percobaan pembunuhan itu kembali dilancarkan para pelaku pada Kamis (26/1) sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, para pelaku mengejar korban dengan menggunakan sepeda motor. Namun, aksi itu kembali gagal karena korban berhasil memacu sepeda motornya hingga meninggalkan para pelaku.

"Di tanggal 26 itu, dikejar menggunakan sepeda motor karena kecepatan korban cukup tinggi sehingga (pelaku) tidak dapat menembakan," kata Tatan.
Di malam yang sama, para pelaku kembali membuntuti korban. Saat itu, korban kebetulan tengah berada di sebuah warung.

Setelah tiga kali gagal membunuh korban, para pelaku lalu pergi menuju sebuah gudang kosong milik keluarga Tosa. Di sana, para tersangka kembali menyusun rencana untuk membunuh korban.

Setelah menyusun rencana, para pelaku lalu melancarkan tugas masing-masing. Pelaku PS, Tio dan Tato ditugaskan untuk memantau pergerakan korban.Kemudian, saat korban melintas, tim pemantau lalu melaporkannya ke Tosa dan disampaikan kepada D untuk dilakukan penembakan. Alhasil, pelaku bisa menembak korban sekitar pukul 23.00 WIB di bagian dada sebelah kanan.

Setelah menghabisi nyawa korban, eksekutor D lalu memberikan senjata tersebut kepada Tio. Setelah itu, senjata itu dibuang oleh Tio di sebuah kebun tebu di Jalan Jamin Ginting.

Baca selengkapnya di halaman berikut...

3. Lansia di Nisel Tewas Tanpa Kepala

Seorang wanita lanjut usia (lansia) berinisial SL (60) ditemukan tewas tanpa kepala di sebuah kebun di Desa Mondrowe, Kecamatan Siduaori, Kabupaten Nias Selatan, pada Sabtu (18/2) malam.

Berdasarkan pengakuan keluarga, korban pergi dari rumahnya pada Sabtu pagi untuk pergi ke kebun. Namun, hingga pukul 16.00 WIB korban tak juga kunjung pulang.

Suami korban yang curiga dengan hal itu lalu meminta tolong kepada sejumlah warga untuk membantunya mencari korban. Setibanya di lokasi kejadian, korban ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi tanpa kepala.

"Pada pukul 19.00 WIB mereka mendapati korban sudah tidak bernyawa dalam kondisi terlentang dan kepala korban hilang," kata Kasi Humas Polres Nisel Bripda Aydi Mashur, Minggu (19/2).

Penemuan jasad korban itu lalu dilaporkan oleh warga ke pihak kepolisian. Tak lama, petugas tiba di lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Berdasarkan hasil pemeriksaan, wanita lansia diduga menjadi korban pembunuhan.

Menurut pemeriksaan pihak kepolisian, korban diduga dibunuh bukan di lokasi awal korban ditemukan. Sebab, petugas tidak menemukan adanya bercak darah di lokasi tersebut.

Setelah menemukan jasad korban, pihak kepolisian dibantu warga lalu menyisir keberadaan potongan kepala korban. Alhasil, sekitar pukul 10.45 WIB, kepala korban ditemukan berjarak delapan meter dari lokasi penemuan jasad korban. Sebelum menemukan kepala korban, warga juga menemukan sebuah parang yang tak jauh dari lokasi penemuan jasad korban.

4. Balita Dibunuh-Dicabuli, Jasad Dibuang Pelaku di Belakang Rumahnya

Seorang bocah berusia empat tahun dibunuh dan dicabuli pelaku AP (17) di rumahnya di Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang. Setelah itu, jasad korban dibuang pelaku di belakang rumahnya.

"Setelah dilakukan pencabulan, si pelaku turun dan membuang jenazah korban melalui jendela belakang rumahnya, dari jendela dapur," kata Kapolresta Deli Serdang Kombes Irsan Sinuhaji saat dikonfirmasi detikSumut, Kamis (23/2).

Irsan menyebut jasad korban itu dibuang pelaku pada Sabtu (18/2). Kemudian, pada Selasa (21/2), orang tua korban mencium bau menyengat dari belakang rumahnya. Setelah dicek, bau itu ternyata berasal dari jasad korban yang telah membusuk.

Pihak kepolisian yang menerima informasi kejadian itu lalu menuju lokasi kejadian. Setelah dilakukan penyelidikan, petugas langsung mencurigai bahwa pelaku pembunuhan itu adalah AP.

Irsan menyebut AP awalnya membantah bahwa dia telah membunuh korban. Namun, setelah diinterogasi lebih jauh, dia akhirnya mengakui perbuatannya. Pelaku membunuh korban dengan cara mencekik lehernya hingga tewas. Aksi itu dilakukannya di kamarnya di lantai 2.

Setelah membunuh korban, pelaku lalu menjalankan aksi bejatnya dengan mencabuli korban. Setelah itu, AP membuang jasad korban.

Ternyata, aksi pembunuhan dan pencabulan itu dilakukan pelaku usai dirinya menonton video porno. Irsan mengatakan hal itu dibuktikan dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku. Selain itu, penyidik juga menemukan beberapa video porno yang disimpan pelaku di handphonenya.

"Hasil penyelidikan dia nonton porno dulu. Kemudian di handphone pelaku ini banyak ditemukan video- video porno," ungkapnya.

5. Pria di Karo Cekik Pacar Hingga Tewas, Bikin Sandiwara Seolah-olah Minum Racun

Seorang pria di Kabupaten Karo inisial ZI (19) mencekik pacarnya RS (22), hingga tewas. Namun, pelaku membuat sandiwara seolah-olah korban bunuh diri dengan meminum racun.

Kapolres Tanah Karo AKBP Wahyudi Rahman mengatakan korban ditemukan tewas di sebuah hotel di Kecamatan Kabanjahe pada Selasa (7/11). Sementara pelaku diamankan Kamis (9/11).

"ZI merupakan kekasih korban. Pelaku membuat alibi dengan meminum cairan pembersih lantai seolah-olah korban dan tersangka bunuh diri," kata Wahyudi, Jumat (10/11).

Perwira menengah Polri itu menyebut kejadian itu berawal saat pihak kepolisian menerima informasi adanya penemuan mayat seorang wanita di hotel tersebut. Petugas kepolisian pun menuju lokasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Setelah itu, korban dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi. Berdasarkan hasil autopsi, ditemukan bekas cekikan di leher korban.

"Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi bahwa korban sudah menginap dua hari di TKP bersama teman prianya tersebut. Setelah dua hari menginap, ditemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia, hingga akhirnya peristiwa tersebut diketahui," ujarnya.

Penyidik pun menyelidiki pria yang menginap bersama korban. Alhasil ditemukan bahwa pria tersebut adalah ZI. Pihak kepolisian pun memburu keberadaan ZI hingga akhirnya mengamankannya.

Mantan Kapolres Dairi itu mengatakan sebelum pembunuhan itu, korban dan pelaku sempat terlibat cekcok. Akibat sudah emosi, pelaku pun mencekik kekasihnya itu hingga tewas. Namun, untuk mengelabui, pelaku membuat sandiwara dengan meminumkan racun kepada korban dan dirinya. Hal itu dilakukannya agar seolah-olah keduanya hendak bunuh diri.

6. Pedagang Telur di Gunung Sitoli Tewas Ditikam

Anugrah Zendrato (26) ditangkap karena membunuh pedagang telur di Kota Gunung Sitoli, Eddy Sofyan saat akan mencuri di toko korban. Begini kronologi pembunuhan itu.

Kapolres Nias AKBP Luthfi mengatakan pencurian itu memang sudah direncanakan oleh pelaku. Lalu, pada Sabtu (2/12) pagi saat pelaku hendak berangkat ke tempat kerjanya yang bersebelahan dengan toko korban, pelaku sudah membawa sebuah parang pemotong daging ke dalam jok sepeda motornya. Alat itulah yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.

"Kemudian, sekira pukul 07.20 WIB, pelaku tiba di kantor dan memarkirkan sepeda motornya di teras kantor tersebut, dengan posisi sebilah parang masih tetap berada di dalam jok sepeda motornya," kata Luthfi, Senin (4/12).

Lalu, sekira pukul 19.09 WIB pelaku masuk dan membuka pintu toko milik korban. Saat itu, korban tengah berada di dekat meja kasir.

Awalnya, pelaku berpura-pura menanyakan harga telur yang ada di samping kanan mobil pikap yang terparkir di dalam toko itu. Kemudian, korban menghampiri pelaku dan berdiri di antara tumpukan telur tersebut sambil menjelaskan harga telur yang ditanya pelaku.

Saat korban mendekat, pelaku langsung mengambil sajam yang telah diletakkannya di pinggangnya. Korban yang melihat aksi pelaku langsung berupaya melakukan perlawanan dengan menendang dada pelaku.

Setelah itu, korban pun berusaha untuk merebut parang yang berada di tangan pelaku. Aksi korban itu membuat jari telunjuk pelaku tersayat. Akibatnya, pelaku kembali membacok tubuh korban berkali-kali.

Korban yang merasa kesakitan, sempat berupaya meminta pertolongan. Pelaku pun panik hingga akhirnya pergi menutup pintu toko korban. Setelah itu, pelaku menggorok leher korban hingga tewas.

Setelah mencuri dan menghabisi nyawa korban, pelaku pun berniat melarikan diri dari pintu belakang toko. Namun, saat itu, pintu tersebut dalam kondisi terkunci.

Alhasil, pelaku naik ke lantai dua untuk mencari jalan keluar. Namun, lagi-lagi, pintu tersebut dalam keadaan terkunci. Pada akhirnya, pelaku memutuskan untuk keluar dari pintu depan sembari membawa parang dan uang yang dicurinya.

Kemudian, pelaku kembali masuk ke dalam kantornya dan menuju pintu bagian belakang untuk membuang parang tersebut ke laut. Setelah itu, pelaku menghidupkan kembali cctv kantor yang sempat dimatikannya.

Luthfi menyebut setelah jasad korban ditemukan, pelaku sempat mendatangi lokasi karena dipanggil oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. Namun, saat itu, pihak kepolisian belum mencurigai bahwa Anugrah lah pelaku pembunuhan itu.

Petugas awalnya hanya ingin meminta keterangan pelaku. Sebab, saat kejadian, pelaku lah yang tengah bekerja di salah satu perusahaan swasta.

Dia mengatakan awalnya Anugrah tidak mengakui perbuatannya itu. Namun, selang beberapa waktu pelaku akhirnya mengakui perbuatannya.

Ada sejumlah uang yang diambil oleh pelaku dari korban. Sejauh ini pihaknya masih mendalami apakah ada pelaku lain dalam kasus tersebut.

"Uang yang kami amankan Rp 300-an (ribu) uang rupiah, ada ringgitnya juga, RM 86. Sementara itu yang kami pastikan (pelaku), ini mau kita kembangkan apa ada yang membantu dia," pungkas Luthfi.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: KPK Tetapkan 5 Tersangka Terkait OTT di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(dhm/dhm)


Hide Ads