Pria yang Bacok Pedagang Telur hingga Tewas di Gunung Sitoli Ternyata Pencuri

Pria yang Bacok Pedagang Telur hingga Tewas di Gunung Sitoli Ternyata Pencuri

Finta Rahyuni - detikSumut
Senin, 04 Des 2023 23:30 WIB
Konferensi pers kasus pembunuhan pedagang telur di Gunung Sitoli. (Dok Polres Nias)
Foto: Konferensi pers kasus pembunuhan pedagang telur di Gunung Sitoli. (Dok Polres Nias)
Gunung Sitoli -

Polisi menangkap AZ (26) pelaku pembunuhan Eddy Sofyan (60), pedagang telur yang ditemukan tewas dengan puluhan luka bacok di tubuhnya. Terungkap motif pelaku AZ memang untuk mencuri di toko korban.

"Jadi, begitu tanya yang bersangkutan (pelaku), niatnya mencuri," kata Kapolres Nias AKBP Luthfi saat dikonfirmasi detikSumut, Senin (4/12/2023).

Saat akan melancarkan aksinya, kata Luthfi, pelaku memang sudah mempersiapkan senjata tajam. Termasuk juga mempersiapkan akan menghabisi nyawa korban jika aksinya dipergoki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah mempersiapkan diri kalau ketahuan (mencuri), bakal dihabisi," ujarnya.

Perwira menengah Polri itu mengatakan ada sejumlah uang yang diambil oleh pelaku dari korban. Sejauh ini pihaknya masih mendalami apakah ada pelaku lain dalam kasus tersebut.

ADVERTISEMENT

"Uang yang kami amankan Rp 300-an (ribu) uang rupiah, ada ringgitnya juga, RM 86. Sementara itu yang kami pastikan (pelaku), ini mau kita kembangkan apa ada yang membantu dia," sebut Luthfi.

Plt Kasi Humas Polres Nias Aipda Restu Gulo mengatakan akibat kejadian itu korban mengalami lebih dari 20 luka bacok di tubuhnya. "Iya, lebih dari 20 (luka bacok)," kata Restu.

Restu mengatakan saat kejadian korban sempat bergumul dengan pelaku. Saat itu, pelaku membacok korban secara membabi buta. Luka bacok itu, kata Restu, terdapat di seluruh tubuh korban.

"Si pelaku ini dia membacok acak dari kepala sampai kaki semua, ketika mereka bergumul itu, posisi korban jatuh ke bawah mobil yang terparkir dalam rumah. Jadi, dia (pelaku) membabi buta, kaki, tangan," ujarnya.

Eddy Sofyan sendiri ditemukan tewas penuh luka bacok di dalam toko telurnya di Jalan Pangeran Diponegoro, pada Sabtu (2/12) malam. Korban pertama kali ditemukan oleh istrinya.

Penemuan korban itu berawal saat istri korban yang tengah berada di rumah curiga karena suaminya tak juga kunjung pulang. Istri korban pun menelepon korban puluhan kali, tetapi tidak diangkat.

Karena tak ada kabar, istri korban memutuskan untuk menemui suaminya ke toko mereka. Setibanya di sana, istri korban kaget karena di lantai terdapat ceceran darah.

"Istri korban melihat darah di lantai bagian bawah mobil pikap yang sudah terparkir dan melihat di sebelah kanan mobil ditemukan tumpukkan telur berjatuhan dan pecah di lantai," ujarnya.

Korban pun masuk ke dalam untuk menyisir asal darah tersebut. Setibanya di ruang tamu, istri korban melihat suaminya sudah terlentang di atas lantai dengan penuh luka tusukan.

"Istri korban melihat meja kasir yang sering korban duduki untuk transaksi bisnis telurnya, di mana bagian laci telah terbuka dan di lantai berserakan beberapa surat," kata Restu.

Istri korban pun berlari ke depan toko untuk meminta pertolongan warga. Tak lama, warga pun berdatangan dan melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.

Petugas yang menerima laporan kejadian itu langsung menuju lokasi. Pihak kepolisian pun melakukan olah TKP dan membawa jasad korban ke RSU M Thomsen Nias untuk divisum.

Teks foto: Polres Nias saat merilis kasus pembunuhan pedagang telur di Gunung Sitoli. Foto: Dok. Polres Nias




(nkm/nkm)


Hide Ads