MH (14) siswa MAN 1 Medan menjadi korban penganiayaan oleh teman dan seniornya yang kuliah di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU). Rahmad Dalimunte, orang tua MH, menceritakan anaknya yang dianiaya selama kurang lebih lima jam.
Rahmat yang sehari-hari bekerja sebagai ASN di Pemerintahan Provinsi Sumut ini mengucapkan kejadian yang dialami anaknya berlangsung pada Kamis (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB. Awalnya MH ingin pergi dari sekolah untuk mengambil jurnal di Jalan Williem Iskandar.
"Di MAN 1, Jalan Pertiwi itu kan ada terowongan. Nah sewaktu dia mau pergi pakai sepeda motor, tiba-tiba ada teman satu kelasnya mencegat, inisialnya MA. MH dicekik dan dipiting, lalu dibawa ke suatu tempat, warung," kata Rahmad kepada detikSumut, Minggu (26/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyampaikan di warung itu lah MH disiksa oleh sekitar 20 orang. Bentuk penyiksaan yang dialami, MH dipukuli, dipaksa memakan sandal yang berlumpur, memakan daun mangga, serta disuruh minum air yang sudah diludahi para pelaku.
"Penyiksaan di warung itu mulai sekitar pukul 13.00 WIB sampai 18.00 WIB. 5 jam, selain itu ada yang bernama Fauzi, mahasiswa UINSU, yang memanaskan kunci dan dilengketkan ke tangan MH dengan tulisan PA," ungkapnya.
Kala itu, bergerak sedikit saja, MH langsung dipukuli. Oleh karena itu, MH merasa sangat terancam. Bahkan, setelah disuruh pulang, MH diancam kalau melaporkan penyiksaan itu ke pihak berwajib akan dimatikan.
"Dia diancam dimatikan kalau menceritakan itu. Makanya ini kami tahu juga setelah polisi datang ke rumah. Polisi tahu dari teman MH yang mengadu," ujarnya.
Berangkat dari situ lah, Rahmat membuat laporan ke Polrestabes Medan pada Kamis (24/11) dengan nomor laporan: STTLP/B/3910/XI/2023/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara.
Sejauh ini, ia mengaku belum mengetahui pasti apa penyebab MH dianiaya. Namun didapatinya informasi ada perseteruan antara geng siswa di SMAN 6 dan MAN 1. Dalam hal itu, kebetulan MH berteman dengan siswa dari SMAN 6.
"Tapi masih jadi pertanyaan kenapa MH yang dianiaya. Padahal dia anak MAN 1 juga," ucapnya.
Selengkapnya di Halaman Berikutnya...
Ada pun berdasarkan sumber terpercaya yang turut menyaksikan kejadian itu mengatakan MH disiksa di kawasan Jalan Aksara, markas tempat anak geng motor yang disebut Parman nongkrong. Sebelum disiksa, handphone MH terlebih dahulu diperiksa.
"Jadi MH ini ditanyai anak Wardi atau tidak. Wardi ini ibaratnya geng motor musuh Parman. Lalu, MH bilang sudah tidak lagi atau keluar. Sebetulnya MH sudah mau dilepas, tapi ada tumbalnya, yakni orang Wardi. Singkatnya, rupanya yang datang anak SMK 2 dari geng GR," ungkapnya.
"Terakhir, MH dibawa ke markas Parman itu dan memang dianiaya. si Fauzi, ini ketua dari segala ketua. Saya tak sanggup melihat hal itu makanya pergi dari lokasi," sambungnya.
Simak Video "Video: Perkara Toping Bikin Dokter Muda di Medan Cakar-Jambak Penjual Roti"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)