Viral Disabilitas di Siantar Dianiaya Sejumlah Pemuda, Uangnya Dirampas

Viral Disabilitas di Siantar Dianiaya Sejumlah Pemuda, Uangnya Dirampas

Finta Rahyuni - detikSumut
Senin, 23 Okt 2023 10:07 WIB
Tangkapan layar dua pria yang diduga menganiaya disabilitas.
Foto: Tangkapan layar dua pria yang diduga menganiaya disabilitas. (Foto: Tangkapan layar/Instagram)
Pematang Siantar -

Satu video yang menyebutkan seorang pengemis disabilitas dianiaya sejumlah pemuda di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut) viral di media sosial. Para pelaku juga disebut merampas sejumlah uang korban.

Dilihat detikSumut, Senin (23/10/2023), di awal video tampak para pelaku menganiaya korban yang diduga mengalami disabilitas. Ada dua orang pria yang melakukan penganiayaan itu.

Mereka menganiaya korban dengan menarik-nariknya. Bahkan sampai ada yang menginjak korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keduanya tampak hendak mengincar sesuatu dari kantong korban. Namun, saat itu, korban tetap berusaha untuk memegangi kantongnya

Para pelaku bahkan sampai menyeret korban. Badan korban juga tampak beberapa kali terangkat dan terbanting ke tanah.

ADVERTISEMENT

"Diduga pengemis disabilitas dianiaya beberapa pemuda di Jalan Kartini Siantar. Informasi yang dihimpun, selain dianiaya pelaku, korban juga mengalami perampasan yang. Uang yang dirampas sekitar Rp 200 ribuan," demikian narasi video tersebut.

Kapolres Pematang Siantar AKBP Yogen Heroes Baruno membenarkan informasi kejadian itu. Yogen mengatakan peristiwa itu terjadi di depan sebuah toko roti ganda di Jalan Kartini, Kecamatan Siantar Barat.

"Betul. (Kejadiannya di) toko roti ganda Jalan Kartini," kata Yogen saat dikonfirmasi detikSumut.

Yogen mengatakan pihaknya sudah mengamankan satu orang pelaku penganiayaan itu. Sementara, satu pelaku lainnya masih dalam proses pengejaran.

"Satu orang sudah kita amankan tadi malam, satu masih kita buru," jelasnya.

Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Depok itu belum memerinci lebih jauh soal peristiwa itu. Dia mengatakan pihaknya akan segera merilis kasus tersebut.

"Nanti setelah tertangkap semua, kita akan rilis," pungkasnya.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads