Siswa SMA Dikeroyok Abang Kelas, Kepala Asrama Dicopot-Pelaku Disanksi

Aceh

Siswa SMA Dikeroyok Abang Kelas, Kepala Asrama Dicopot-Pelaku Disanksi

Agus Setyadi - detikSumut
Senin, 04 Sep 2023 20:30 WIB
Hasil CT scan siswa di Banda Aceh yang diduga dikeroyok abang kelas
Foto: Hasil CT scan siswa di Banda Aceh yang diduga dikeroyok abang kelas (Agus Setyadi/detikSumut)
Banda Aceh -

Seorang siswa kelas XI SMA Modal Bangsa, Aceh, diduga dikeroyok sejumlah abang kelas usai pengajian di musala. Pascakejadian tersebut, kepala asrama dicopot dan 21 pelaku dikenakan sanksi.

"Sanksi yang kami berikan terhadap 21 siswa itu adalah skors. Mereka juga diwajibkan untuk menghafal surat Al Mulk. Mereka juga diminta untuk menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi tindakan tersebut kepada siapa saja," kata Kepala Sekolah SMA Negeri Modal Bangsa, Misra, dalam keterangannya, Senin (4/9/2023).

MenurutNYA, ada sejumlah perjanjian yang diteken pelaku di antaranya mereka tidak bakal mendapatkan nilai tambahan, tidak bakal menerima undangan masuk ke perguruan tinggi. Pelaku juga berjanji bersedia dikeluarkan jika mengulangi hal yang sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada 24 Juli kita juga menonaktifkan Kepala Asrama Bukhari," jelasnya.

Misra menjelaskan, pihak sekolah meminta maaf atas kejadian pengeroyokan tersebut. Manajemen sekolah mengaku tetap berusaha agar persoalan tersebut menjadi pelajaran bagi semua pihak.

ADVERTISEMENT

"Kami tetap memperhatikan psikologis anak-anak. Saya berkeyakinan mereka adalah anak yang baik dan berhak untuk kita didik. Saya berdiskusi dengan pihak Dinas Pendidikan Aceh, komite sekolah, dan seluruh orang tua yang terlibat untuk mendapatkan solusi terbaik dari persoalan ini," jelasnya.

Pasca kejadian itu, kata Misra, pihak sekolah mengawasi lebih ketat aktivitas siswa dengan menambah jumlah guru piket pada malam hari. Manajemen sekolah juga disebut mengagendakan pertemuan orang tua pelaku dan orang tua korban sebagai upaya rekonsiliasi.

"Sayang, sejumlah pertemuan itu tidak menemukan titik temu," ujarnya.

Sebelumnya, seorang siswa kelas XI SMA Modal Bangsa diduga dikeroyok sejumlah abang kelas usai pengajian di musala. Korban mengalami pendarahan di kepala.

Orang tua korban, Purnama Hadi AR, mengatakan, kejadian tersebut bermula saat siswa kelas X dan XI dikumpulkan abang kelas di musala usai pengajian pada Kamis 20 Juli malam. Pelajar kelas XI diminta berdiri lalu dipukul.

"Anak saya dipukul, ditarik baju namun karena refleks dia mendorong abang kelas. Akhirnya dipukul hingga jatuh ke lantai dan diinjak-injak," kata Purnama kepada wartawan, Kamis (31/8).

Berdasarkan informasi diperolehnya, ada sekitar 21 pelaku penganiayaan terhadap anaknya. Pasca kejadian, dia sempat menjemput anaknya untuk dilakukan visum di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Aceh.

Akibat penganiayaan itu, kepala korban mengalami lebam hingga benjol. Empat hari pasca kejadian, korban diantar lagi ke asrama dan sehari berselang teman anaknya yang menjadi korban kekerasan senior.

Menurutnya, pada tanggal 24 Juli pihak sekolah dan pihak Cabang Dinas Banda Aceh-Aceh Besar sudah mendatanginya untuk meminta maaf. Purnama sempat meminta agar kepala asrama diganti dan pelaku di-DO.

"21 pelaku hanya diskors tapi ada pelaku yang tidak dikenakan sanksi," jelasnya.

Purnama menjelaskan, anaknya lalu dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan CT-Scan karena mengeluh sakit kepala pada 9 Agustus. Hasilnya diketahui korban mengalami pendarahan di kepala sehingga disarankan agar dibawa ke dokter spesialis.

Korban sempat 12 hari menjalani rawat jalan hingga akhirnya kembali ke asrama. Purnama mengaku telah membuat laporan penganiayaan tersebut ke Polresta Banda Aceh pada 10 Agustus lalu.

"Dari tanggal 20 Juli sampai 9 Agustus, orang tua pelaku tidak ada itikad menyelesaikan kasus ini hingga saya buat laporan ke polisi," ujarnya.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads