.webp)
Polisi menghentikan kasus kecelakaan mobil pegawai Komisi Independen Pemilihan (KIP) Bener Meriah yang menewaskan lima orang. Penghentian kasus itu karena tersangkanya telah meninggal dunia.
"Kasus tersebut dihentikan demi hukum karena tersangka meninggal dunia," kata Dirlantas Polda Aceh Kombes Muhammad Iqbal Alqudusy kepada detikSumut, Jumat (25/8/2023).
Menurutnya, berdasarkan hasil gelar perkara diketahui kecelakaan di Jalan Takengon-Bireuen persisnya di KM 38 Desa Negeri antar Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah terjadi akibat kelalaian sopir Avanza berpelat BK 1586 ADV. Sopir diduga mengantuk sehingga menabrak truk tronton berpelat BL 8844 ZK yang melaju dari arah berlawanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kelalaian itu menyebabkan sopir bersama empat orang lainnya di dalam mobil meninggal dunia," katanya.
Iqbal menjelaskan, hasil pemeriksaan saksi dan olah TKP diketahui tersangka dalam kasus kecelakaan tersebut mengarah ke sopir Avanza. Penyidik disebut telah memanggil pihak keluarga korban saat menghentikan kasus tersebut.
"Kita tetap mengundang pihak keluarga untuk diberikan penjelasan terhadap kasusnya setelah gelar perkara, dan keluarga mengerti posisi kasusnya dan menerima penjelasan penyidik," jelas mantan Kabid Humas Polda Jateng itu.
Diketahui, kecelakaan tersebut terjadi pada Selasa (15/8) pagi. Saat kejadian, mobil Avanza berpelat BK 1586 ADV yang ditumpangi pegawai KIP, Mahatir, meluncur dari arah Bireuen menuju Takengon.
Sementara dari arah berlawan melaju truk tronton berpelat BL 8844 ZK. Setiba di lokasi, sopir Avanza diduga mengantuk sehingga melaju ke kanan jalan.
"Akibatnya terjadi kecelakaan yang menyebabkan lima orang di dalam mobil Avanza meninggal dunia," kata Iqbal kepada detikSumut.
Kelima korban tewas adalah Wein Patwani (27), Sukri (27), Mahatir (36), Amat Saleh (80), dan Rohana (60). Sementara sopir truk tidak mengalami luka-luka.
(agse/astj)
