11 Fakta Personel TNI AU Bunuh Pemilik Warkop di Medan

Terpopuler Sepekan

11 Fakta Personel TNI AU Bunuh Pemilik Warkop di Medan

Goklas Wisely - detikSumut
Sabtu, 12 Agu 2023 19:00 WIB
Klitih Itu Apa? Pergeseran Makna di Balik SriSultanYogyaDaruratKlitih
Ilustrasi (Foto: detikcom)
Medan -

Yosua Samosir, pemilik warkop di Jalan Adi Sucipto Medan tewas dibunuh oleh Pratu Richal Alunpah, personel TNI Angkatan Udara. Korban dibunuh pelaku dengan menggunakan sangkur miliknya.

Peristiwa yang menimpa Yosua itu berlangsung pada Minggu (23/7) sekitar pukul 01.00 WIB. Yosua tewas usai lehernya ditusuk pakai sangkur oleh Pratu Richal yang saat itu mengaku sebagai tentara dan menunjuk ke arah markas Kosek I Medan.

Berikut sejumlah fakta yang dihimpun detikSumut seputar perjalanan kasus tewasnya Yosua hingga akhirnya terungkap Pratu Richal pelakunya. Simak ulasannya sampai akhir ya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Awalnya Korban Ingin Tolong Tetangga

Berto Siagian selaku saksi mata dan keluarga Yosua menjelaskan sebelum kejadian mereka sedang bakar-bakar ikan bersama korban dan rekannya yang lain.

Tiba-tiba ada percekcokan antara pengendara mobil dan dua pengendara sepeda motor di seberang warung Yosua, di Jalan Adi Sucipto, Medan. Mereka mendatangi lokasi untuk memastikan apa yang terjadi.

ADVERTISEMENT

"Kata sopir mobil itu awalnya bilang mau ditabrak oleh dua pengendara motor itu. Tapi, pas kami lihat ke dalam mobil ada seorang pemuda yang wajahnya lebam. Jadi di dalam mobil itu ada si sopir (pelaku) dan anak pemuda itu," ungkapnya.

Tak disangka, lanjut Berto, bahwa pihaknya rupanya mengenal pemuda itu. Pemuda itu minta tolong kepada korban. Akhirnya, pihaknya memaksa si sopir agar menurunkan pemuda tersebut.

"Jadi pemuda itu kebetulan tetangga kami. Ya curiga lah kami kenapa dia lebam dan diamankan pria itu," ucapnya.

2. Pelaku Ngaku Tentara

Berto menjelaskan korban langsung menanyai identitas dan alasan pelaku mengamankan pemuda itu. "Tapi si sopir (pelaku) berontak. Dia tanya siapa kami. Ya kenapa rupanya kami bilang. Terus dia ngaku tentara dan menunjuk ke arah Mess Kosek TNI AU Polonia," ucapnya.

3. Pelaku Tikam Leher Korban Pakai Sangkur

Merasa terpojokkan, korban akhirnya bergegas masuk ke dalam mobil untuk mengambil senjata tajam berupa sangkur. Pelaku pun mengarahkan sangkur itu ke mereka untuk mengancam jangan ada yang maju. Tidak ingin kalah, korban bersama kawannya yang lain tetap mendekat ke arah pelaku.

"Terakhir, korban ditikam di bagian leher," sebut Berto.

Mendapati hal itu, ia mengaku langsung fokus menyelamatkan korban dengan membawa ke RS Mitra Sejati. Setelah itu, korban dilarikan lagi ke RSUP Adam Malik dan tak berapa lama meninggal dunia.

"Jadi korban meninggal dunia di RSUP Adam Malik. Itu kata kawan-kawan terakhir pelaku pergi dan pemuda yang wajahnya bonyok itu diturunkan," ungkapnya.

4. Pemuda Ngaku Ditangkap Pelaku Saat Nonton Balap

Pemuda yang ingin ditolong Yosua belakangan diketahui bernama Andreas Hutahean (20). Sebelum terjadi penikaman, Andreas mengaku sedang duduk menonton balapan di Jalan Adi Sucipto.

Tiba-tiba, pelaku datang mengendarai mobil Avanza putih. Ketika pelaku turun dari mobil, remaja yang sedang berkumpul kabur.

"Karena dia membawa senjata tajam berupa sangkur. Dia pakai baju putih dan celana jeans cokelat. Pelaku menghampiri saya yang sedang duduk di atas sepeda motor teman," kata Andreas kepada detikSumut, Selasa (25/7).

"Dia berkata, kau yang balap-balap tadi kan. Lalu, mata kiri saya ditumbuk pelaku. Setelah itu saya coba melarikan diri. Terjadi lah kejar-kejaran. Pas di kafe Al-Amin saya dipukul lagi dan ditangkapnya," sambungnya.

Selanjutnya, Andreas dimasukkan ke dalam mobilnya dan hendak dibawa ke suatu tempat. Akan tetapi, tepat di seberang warkop Yosua, pelaku menghadang dua pemuda lain yang sedang mengendarai motor. Sempat terjadi cekcok hingga berujung Yosua ditikam pakai sangkur.

5. 9 Saksi Diperiksa

PS Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir mengatakan sejauh ini telah memeriksa 9 saksi untuk mengusut siapa pelaku. Selain itu, sejumlah rekaman CCTV juga telah diperiksa.

"Kini, kita telah memeriksa lebih dari 9 orang. Untuk ciri-ciri sudah kami kantongi sesuai keterangan saksi. Kami juga telah memiliki sketsa wajah terduga pelaku," kata Fathir kepada detikSumut, Kamis (27/7).

Dia menjelaskan saat ini pihaknya telah mencurigai beberapa orang dan sedang didalami. Ia menyebutkan pengejaran pelaku sedang dilakukan.

"Ini ada beberapa orang yang kami curigai dan sedang didalami. Pelaku sedang dalam pengejaran kami," sebutnya.

6. Kodam I/BB Cari Tahu Siapa Pelaku

Kapendam I/BB Kolonel Rico Siagian mengatakan pihaknya telah mendapati informasi yang dialami Yosua. Pihaknya juga masih mencari tahu apakah benar pelaku memang personel TNI atau bukan.

"Untuk pelakunya belum diketahui dari mana," kata Kapendam I/BB Kolonel Rico Siagian kepada detikSumut, Senin (24/7).

Ia menyampaikan sejauh ini mendapat informasi bahwa pihak kepolisian telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan bersama dengan pihak dari Lanud Soewondo.

"Masih dilakukan olah TKP dari pihak Polrestabes Medan dan Polsek Medan Baru serta didampingi Dansatpomau dan Kepala Intelijen Lanud Soewondo kemarin," ujarnya.

7. Personel Kosek I Medan Berada di Mess Saat Kejadian

Komando Sektor (Komsek) I Medan TNI AU angkat bicara soal pembunuhan Yosua. Sebab, saksi menyebutkan pelaku sempat menunjuk ke arah Mess Kosek I TNI AU di Polonia.

Kapentak Kosek 1 Medan Letda Dani mengatakan kasus itu masih dalam proses penyelidikan dari pihak kepolisian. Ia turut mendukung agar pihak berwajib untuk mengungkap siapa pelakunya. Pihaknya pun telah berupaya untuk mengecek ke anggota yang berada di mess soal kejadian itu.

"Kami secara internal sudah mengecek ke seluruh anggota. Hasilnya, kami tidak menemukan ada anggota yang keluar dari mess saat kejadian," ungkap Dani, Senin (24/7/2023).

Di samping itu, Pabanda Pamadya Kosek 1 Medan, Mayor Indra Paulus mengatakan pihaknya mengklarifikasi bahwa sejauh ini belum mendapati siapa pelakunya. Ia pun menegaskan bila ada personel yang terlibat maka akan diproses hukum sesuai dengan aturan berlaku.

"Jika ada personel kami yang terlibat, kami akan proses secara hukum," kata Indra.

8. Danpuspom Sebut Pelaku Prajurit TNI AU

Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Marsda Agung Handoko memastikan bahwa pembunuh Yosua Samosir (38) pemilik warkop di Jalan Adisucipto adalah personel TNI AU. Pelaku kini tengah diproses hukum oleh satuan polisi militer (Satpom) Lanud Medan.

"Betul (pelaku prajurit TNI AU)," kata Marsda Agung dilansir detikNews, Selasa (8/8/2023).

Mengenai identitas pelaku, Marsda Agung belum menjelaskan secara detail. "Sudah masuk proses penyidikan di Satpom Lanud Medan," ujarnya.

9. Pratu Richal Ditahan

Tak berapa lama, bedasarkan informasi terpercaya yang didapati detikSumut, identitas pelaku adalah Pratu Richal Alunpah yang merupakan personel dari satuan Wing III Komandan Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang bermarkas di Medan.

Hal itu pun dibenarkan oleh Kasi Intel Wing III Kopasgat Mayor Dasril Nazir yang mengatakan pelaku telah menyerahkan diri ke Satpom Lanud Soewondo untuk diproses hukum.

"Yang bersangkutan kan menyerahkan diri dan sudah melalukan proses hukum. Dia ditahan di Satpom Lanud Soewondo," kata Kepala Seksi Intelijen Wing III Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) Mayor Dasril Nazir kepada detikSumut, Kamis (10/8/2023).

Di samping itu, Dasril mengaku tidak mengetahui apakah Richal sudah menyandang status tersangka atau belum. "Yang jelas dia akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku," ungkapnya.

10. TNI AU Didesak Terbuka Soal Pratu Richal

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumatera Utara (Sumut) mendesak POM TNI AU lebih terbuka soal prajurit Pratu Richal Alunpah yang membunuh Yosua Samosir, pemilik warkop di Medan.

"Sangat aneh kenapa kasus ini sangat tertutup. Siapa tersangka dan di mana tempat penahanan, apakah penahanan benar-benar dilakukan terhadap tersangka kita tidak tahu" kata Koordinator KontraS Sumut, Rahmat Muhammad, Rabu (9/8).

Rahmat menilai penting transparansi dalam kasus yang menghilangkan nyawa warga sipil tersebut. Apalagi kasus yang melibatkan TNI sedang mendapat banyak sorotan publik.

"Kontras Sumut mendesak POM AU harus memastikan adanya profesionalitas dan keterbukaan dalam mengusut kasus tersebut, mulai dari mengumumkan secara terbuka penetapan tersangka dan penahanan tersangka kepada masyarakat sebagai upaya menjamin transparansi dan akuntabilitas proses hukum atas kasus tersebut," ungkapnya.

11. DPRD Sumut Minta TNI AU Buka Motif Pratu Richal

Anggota DPRD Sumut Hendro Susanto mendesak POM TNI AU lebih cepat memproses Pratu Richal Alunpah. Hal itu guna mengungkap motif pembunuhan tersebut.

"Kita meminta POM TNI AU memproses ini lebih cepat, nggak boleh lagi ada warga sipil yang mohon maaf menjadi korban pembunuhan begini," kata Hendro Susanto, Kamis (10/8).

Apalagi perbuatan Pratu Richal tersebut sangat tidak dibenarkan. Mengingat sebagai TNI, seharusnya menjaga warga negara Indonesia sesuai dengan amanat UUD 1945.

"Nggak boleh dibenarkan, mereka kan menjaga hukum, menjaga keamanan, ketertiban, menjaga nyawa anak bangsa, melindungi anak bangsa kan diatur dalam konstitusi kita, UUD 1945," ucapnya.

POM TNI AU diminta untuk membuka motif pembunuhan tersebut ke publik. Apalagi aksi Pratu Richal itu disaksikan oleh warga.

"Publik juga harus tahu apa motif yang bersangkutan sampai menghilangkan nyawa pemilik warung tersebut, ada saksi yang melihat dibacok Pratu Richal," ujarnya.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads