Kasus terduga pencuri sepeda motor, Sures (38) yang mengaku diculik dan dianiaya 6 personel TNI masih dalam proses penyelidikan Denpom 1/5 Medan. Peristiwa itu bermula saat sepeda motor RTA, ibu rumah tangga yang merupakan orang tua angkat anggota Yonif Raider 100/PS Pratu F, dicuri.
Peristiwa yang dialami RTA berlangsung pada 15 Mei tahun 2023 dan melaporkan kejadian pencurian itu ke Polsek Sunggal. Pada 18 Mei 2023, Pratu F dihubungi RTA.
Lalu, Pratu F coba mencari para pelaku dari informasi warga sekitar. Beberapa waktu kemudian, didapati dugaan pelaku adalah Sures, Andi, dan Pandi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhirnya, Pratu F dengan membawa 5 kawannya mendatangi rumah Sures dan berujung terjadinya penganiayaan. Berikut fakta-fakta terkait kasus itu.
1. Sures Viral Ngaku Diculik dan Dianiaya
Beberapa waktu lalu, Sures sempat viral di media sosial. Sebab, Sures mengaku diculik dan dianiaya 6 anggota Yonif Raider 100/PS di kebun sawit dekat Jalan Megawati, Binjai.
Dalam akun media sosial itu, Sures mengaku kejadian yang dialaminya berlangsung pada Kamis (18/5) sekitar pukul 17.30 WIB. Dia menyebutkan saat itu 6 personel TNI itu datang ke rumahnya.
"Dari dapur saya diseret ke dalam mobil. Itu terjadi di depan ayah saya. Sempat ayah tanyakan alasan mereka apa. Tapi tidak dihiraukan," katanya, Kamis (6/7).
"Saya dihajar sepanjang perjalanan sampai disekap di kebun sawit. Di sana saya dipukuli terus menggunakan double stick. Tangan dan leher saya diikat dengan keji," tambahnya.
Ia mengaku dirinya sempat ingin dimasukkan dalam karung dan dibuang di jalan tol. Namun, karena masih dalam kondisi sadar, ia akhirnya diantar ke Polsek Sunggal dengan tuduhan pencurian sepeda motor.
2. Orang tua Sures Laporkan 6 Oknum TNI ke Denpom
Partiben selaku ayah Sures mengatakan telah melaporkan 6 pesonel TNI tersebut ke Denpom 1/5 Medan. Hal itu ditandai dengan surat tanda terima laporan pengaduan nomor: LP/40/V/2023 pada 19 Mei 2023. Laporan itu perkara tindak pidana penganiayaan dan penculikan.
"Saya berharap penyidik Denpom memberikan keadilan kepada anak saya. Jika anak saya bersalah kenapa mereka tidak mengantarkannya ke kantor polisi. Kenapa harus diculik dan dianiaya sampai anak saya hampir mati," ungkap Partiben.
3. Kapendam Sebut Sures Dipukuli Dalam Mobil
Kapendam I/BB Kolonel Rico Siagian mengakui pada saat itu ada 6 anggota Yonif Raider 100/PS mendatangi rumah Sures. Akan tetapi Sures dianggap sebagai terduga pencurian sepeda motor ibu Pratu.
"Untuk 6 personel itu, Pratu F (anak angkat RTA), Pratu RI, Pratu DS, Prada RH, Prada IP, dan Prada AH. Mereka ini diminta bantuan oleh ibu berinisial RTA yang kehilangan sepeda motor," kata Rico.
Lalu, pihaknya pun mengamankan Sures dan menanyakan soal sepeda motor tersebut. Kemudian, mereka berjalan ke daerah Mencirim, kawasan sepeda motor hasil curian dijual.
Di dalam perjalanan, Sures mengakui melakukan pencurian bersama Andi dan Pandi serta menjual motor itu seharga Rp 6 juta. Saat itu, lanjut Rico, Sures sempat memberontak dan lainnya.
Setibanya di lokasi, para personel tersebut justru dilempari batu oleh beberapa orang. Diduga tempat tersebut adalah barak narkoba, judi, dan tempat penampungan barang curian.
"Si Sures dipukul saat berada di dalam mobil. Karena Sures melawan dan memberontak saat mau menunjukkan dimana motornya. Ternyata, Sures mengarahkan ke barak narkoba dan judi," ucapnya.
4. Kodam Obati Sures dan Mediasi
Rico menyampaikan 6 personel tersebut akhirnya membawa Sures ke Polsek Sunggal untuk diproses hukum lebih lanjut. Rico mengaku saat itu pihak Danyon telah memberikan perawatan medis kepada Sures.
"Atas inisiatif Danyon, Sures yang mengalami luka karena berontak, dibawa berobat ke RSU Bunda Thamrin dan melakukan mediasi dengan pihak keluarganya," ungkapnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...
Simak Video "Video: Heboh Oknum Polisi Palak Pemotor Wanita, Ini Kata Polrestabes Medan"
[Gambas:Video 20detik]