Polisi menangkap dua anggota FKPPI yang membacok Ketua PAC IPK Batang Serangan Simson Sembiring (41) hingga tewas. Kedua anggota FKPPI itu saat ini masih berstatus terperiksa.
Kasi Humas Polres Langkat, AKP Yudianto, mengatakan belum ada penetapan tersangka bentrok IPK dan FKPPI di Desa Beruam. Semua yang diamankan masih menjalani pemeriksaan intensif.
"Mereka masih diperiksa. Belum ada penetapan tersangka," kata AKP S Yudianto ketika dikonfirmasi Selasa (11/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai identitas kedua pelaku pembacokan itu, Yudianto juga belum mau membeberkan. Termasuk lokasi penangkapan, dia belum menjelaskan secara detail.
"Untuk identitas nanti informasi lebih lanjut akan disampaikan," tambahnya.
Selain itu, dua anggota IPK yang melempari batu ke arah anggota FKPP di Desa Beruam, Kecamatan Kuala, tempat lokasi bentrok juga diamankan.
"Ada empat orang yang sudah diamankan. Dua orang anggota IPK dan dua orang anggota FKPPI," jelasnya.
"Untuk dua anggota IPK karena melempar batu atau melakukan penyerangan. Sedangkan untuk dua anggota FKPPI diduga membacok Ketua PAC IPK yang tewas tersebut," lanjutnya.
Diketahui bentrok antar kedua kelompok ini berlangsung pada Minggu (9/7) di Desa Beruam, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat. Akibat dari bentrok ini, selain menewaskan Simson, juga ada korban luka-luka yakni personel dari Sat Intel Polres Langkat, yakni Brigadir Risky Akbar Harahap (30). Risky terkena lemparan batu serta lainnya saat berusaha melerai bentrok.
Akibatnya Risky mengalami luka di bagian pelipis mata sebelah kanan, luka di bagian hidung, sehingga membutuhkan perawatan medis hingga sampai saat ini.
"Informasinya tadi dirawat di Puskesmas Kuala," ujarnya.
Selain itu, Sultan (21), seorang mahasiswa tapi anggota IPK Langkat turut terluka. Sultan mengalami luka bacok di kepala dan langsung dirawat di Puskesmas Kuala, lalu dirujuk ke RS Delia Stabor.
(astj/astj)