Polres Langkat membeberkan kronologi bentrokan yang terjadi antara IPK dengan FKPPI di Desa Beruam, Langkat. Akibat dari bentrok ini membuat seorang meninggal dunia, dua orang terluka.
Kasi Humas Polres Langkat AKP S Yudianto mengatakan kejadian itu berlangsung pada Minggu (9/7) sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu, FKPPI Langkat baru saja menyelesaikan acara Super Gasstrack 2023 di Desa Besadi, Kecamatan Kuala.
"Rombongan FKPPI ini melintas di Dusun Tanjung Balai, Desa Beruam (daerah basis IPK). Tak lama, mereka dilempari baru dari arah kebun sawit milik PT LNK oleh massa dari DPD IPK Langkat," kata Yudi kepada detikSumut, Selasa (11/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak terima dilempari batu, massa FKPPI itu pun mencari pelaku. "Selanjutnya, massa dari FKPPI Langkat turun dari mobil dan menyerang massa DPD IPK Langkat dengan membawa senjata tajam," tambahnya.
Saat itu personel Polres Langkat telah berupaya untuk melerai pertikaian antar kelompok tersebut. Namun pihaknya dilempari batu oleh massa DPD IPK Langkat.
Alhasil Brigadir Risky Akbar Harahap (30) yang berada di lokasi malah menjadi korban setelah terkena lemparan batu. Akibat bentrok itu, Ketua PAC IPK Batang Serangan bernama Simson Sembiring (41) meninggal dunia dengan luka bacok di sekujur tubuh.
Selain Brigadir Risky, ada juga seorang mahasiswa bernama Sultan (21) dari IPK yang menjadi korban. Sultan mengalami luka bacok di kepala dan langsung dirawat di Puskesmas Kuala, lalu dirujuk ke RS Delia Stabor.
"Untuk orang yang diamankan ada empat orang. Dua anggota IPK karena menyerang dengan melempar batu dan dua anggota FKPPI karena diduga membacok Ketua PAC IPK hingga berujung tewas," tutupnya.
(astj/astj)