Apin BK Ditangkap Gegara Surat Menyurat Lokasi Judi Online
Ananda, saksi sekaligus pelapor, mengatakan bahwa dirinya diperintahkan oleh penyidik untuk membuat laporan. Laporan itu, terang personel Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Sumut itu, berdasarkan surat menyurat gedung yang dijadikan tempat mengoperasikan judi online.
Kemudian hakim Dahlan mencecar Ananda terkait laporan saksi. Menurut Dahlan apakah yang menjadi dasar saksi melaporkan hal itu sebagai dugaan TPPU.
"Anda mengatakan sebagai pelapor dalam perkara TPPU ini, kami tanyakan kepada saudara apa yang menjadi dasar laporan soal adanya dugaan TPPU itu," tanya majelis hakim.
Ananda menjelaskan bahwa laporan kasus TPPU itu didasari dari akta jual beli bangunan lantai 3 di Cemara Asri yang dijadikan tempat pengoperasian judi online tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sertifikat akta jual beli bangunan yang didapat ketika digerebek itu pemiliknya atas nama Jonni," jawab saksi.
Mendengar jawaban tersebut, majelis hakim kemudian bertanya kembali lebih lanjut mengenai perkara TPPU yang menjerat Apin BK yang dilaporkan Ananda.
"Maksudnya dasar yang lebih berkaitan antara judi online dan TPPU atas laporan itu. Kapan website itu didirikan dan kapan gedung itu dibeli. Apa ada kaitan akta jual beli itu," tanya majelis hakim kembali.
"Kalau judi itu mulai tahun 2021, hartanya didapat tahun 2018 gak saling sambung itu, udah berbeda itu," ucap hakim.
Saat ditanya hal tersebut oleh majelis hakim, saksi tidak menjelaskannya secara rinci kapan website itu didirikan. Dirinya juga mengaku bahwa hanya diperintahkan untuk membuat laporan.
"Mungkin penyidik yang lebih memahami yang mulia, saya hanya diperintahkan penyidik membuat laporan," sebutnya.
Apin BK Pernah Jadi Penanggung Jawab Judi Sabung Ayam-Dadu
Dalam persidangan yang digelar pada Senin, 6 Maret 2023 ditemukan kembali fakta lain atas Apin BK. Pemilik Warung Warna Warni itu ternyata menjadi penanggung jawab judi sabung ayam dan judi dadu.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Desa Manunggal, Mukhlisin dan Kadus IX Desa Manunggal M Sofyan. Awalnya jaksaFelix bertanya kepada M Sofyan tentang nama Apin BK dengan sebuah tempat judi sabung ayam dan dadu yang ada di Desa Manunggal, Deli Serdang.
"Di desa Manunggal itu ada judi sabung ayam dan dadu, informasi dari masyarakat itu penanggung jawabnya namanya Apin. Tapi saya nggak pernah lihat dia, nggak kenal juga, cuman kenal nama saja. Untuk siapa yang buka awalnya saya nggak tahu persis siapa yang buka awalnya, setahu saya setiap hari itu beroperasi, tapi sekarang udah tutup," kata Sofyan saat bersaksi di PN Medan, Senin (6/3/2023).
Sementara itu, Mukhlisin mengatakan dirinya hanya mengetahui nama Apin BK namun tidak mengenalnya. Hal itu dikatakannya saat dicecar hakim terkait pengetahuannya mengenai judi manual sabung ayam dan dadu di wilayahnya.
"Apa anda tahu keterkaitan Apin dengan itu. Inikan sabung ayam judi offline, bukan online. Sementara yang kalian tahu itu judi offline, judi dadu dan sabung ayam. Selain itu kalian tahu ada judi di situ kenapa tidak kalian tutup judi itu," tanya hakim.
"Saya hanya mendengar bukan melihat, dan saya tidak pernah tahu bagaimana judinya itu. Kami juga pernah mengimbau untuk menutup itu, menurut informasi masyarakat itu nama yang kelola Apin. Tapi saya nggak pernah jumpa dan tahu," jawab Mukhlisin.
Pengacara Tolak Keterangan Kades-Kadus soal Apin BK
Pengacara Apin BK, Landen Marbun menolak kesaksian kepala desa dan kepala dusun yang dihadirkan jaksa di persidangan. Dia menyebut kesaksian itu tidak ada di dalam dakwaan terhadap kliennya.
"Terkait kesaksiannya pada sidang lanjutan hari ini, di mana menurut kami kesaksian dua orang saksi tersebut tidak ada hubungannya dan relevansinya dengan perkara," ujar Landen di PN Medan, Senin (6/3/2023).
"Apabila dihubungkan dengan kesaksian kedua saksi tersebut mengatakan tempatnya adalah di Desa Manunggal, dan dimulai sejak tahun 2017 sampai digerebek sekitar Agustus 2022 dan objek judinya adalah sabung ayam dan dadu, sementara untuk kasus Apin BK dalam dakwaan adalah objek perkara judi online," jelasnya.
Apin BK Disebut sebagai Bos Judi Online Cemara Asri
Apin BK dalam sidang lanjutan di PN Medan disebut sebagai bos judi online Cemara Asri. Adapun Nazwa Fadhila sebagai saksi sekaligus operator yang mengungkapkan fakta tersebut.
Dalam persidangan, Nazwa mengungkap pernah melihat Apin ke Warung Warna Warni dan mendengar cerita bahwa dia bos. Awalnya, jaksa Felix bertanya kepada saksi terkait pekerjaannya di Warung Warna Warni di Kompleks Cemara Asri.
Kemudian Nazwa mengatakan bahwa dirinya bekerja di website judi online Nusantara4D sebagai operator. Saat dirinya bekerja sebagai operator, seseorang bernama Cristina yang menjadi leader untuk memberikan gaji, dan memantau pekerjaannya.
"Saya sebagai operator di Kafe Warna Warni, pekerjaan saya untuk menghubungi semua member untuk bermain. Websitenya namanya Nusantara4D, leader saya namanya Cristina," kata Nazwa, Rabu (8/3/2023).
"Sewaktu saya bekerja di Kafe Warna Warni di ruangan 2E, saya hanya sekali saja melihat Pak Apin di Kafe Warna Warni. Tapi waktu itu dia hanya melihat-lihat situasi saja, saat itu saya lihat sebulan saya bekerja. Setelah itu nggak pernah saya lihat lagi," sambungnya.
Setelah itu, hakim mencoba bertanya kepada Nazwa sejauh mana ia mengenal Apin BK dan peran Apin BK pada judi online di Kafe Warna Warni Cemara Asri."Saudari saksi sebut hanya sekali melihat Apin BK. Apakah saudari tahu ngapain Apin BK di situ?," tanya Hakim.
"Untuk yang pastinya saya tidak tahu. Namun saya hanya mendengar cerita saja dari leader bernama Cristina. Cici Cristina pernah bilang sama saya, Pak Apin itu bos, tapi setahu saya dia yang punya Kafe Warna Warni itu. Sewaktu saya lihat dia datang, dia nggak ada kasih arahan apa-apa cuma lewat aja," jawab Nazwa.
Rekening Kuli Bangunan-Penjaga Warkop jadi Penampung Uang Judi Online
Terkuak bahwa Apin BK sengaja menggunakan rekening kuli bangunan dan penjaga warkop menjadi penyimpan uang judi online.
Hal tersebut disampaikan oleh tiga orang saksi bernama Fadlan Haris, Zulfikar, dan Hafiz. Zulfikar dan Haris merupakan tukang bangunan, sementara Hafiz adalah penjaga warung kopi.
Hakim awalnya meminta keterangan saksi Zulfikar karena namanya tertera pada rekening penampungan duit judi online di Cemara Asri.
"Kamu, tahu apa tidak rekening kamu dijadikan rekening penampung di judi itu. Kemudian, bagaimana bisa data kamu dijadikan rekening untuk judi itu?" tanya hakim di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (15/3/2023).
"Saya baru tahu ketika dipanggil kepolisian yang mulia. Pada tahun 2019 saya pernah ditawari oleh Haris, saat itu saya ditawari untuk membuka rekening dengan upah Rp 400 ribu. ATM dan buku rekeningnya diambil sama Haris," jawab Zulfikar.
Kemudian hakim bertanya kepada saksi Haris terkait keterangan dari Zulfikar. Saat itu, Haris menjelaskan bahwa dirinya diperintahkan oleh seseorang bernama Purba untuk mencari orang yang mau membuka rekening. Setelah rekeningnya dibuka di bank, buku beserta ATM nya pun diserahkan ke Purba.
"Saya diperintahkan oleh Purba, untuk mencarikan orang yang mau membuka rekening. Setiap orang yang mau buka rekening diupah Rp 400 ribu, setelah dibuka saya kasih ATM dan buku rekeningnya ke Purba. Saya kenal Purba di warung kopi. Tapi saya tidak tahu itu untuk apa dia, karena saya butuh duit mangkanya saya kerjakan," jawab Haris.
Namun berbeda dengan saksi Hafiz, pria itu mengatakan bahwa awal mulanya buku tabungan dan ATM nya tercecer, dan ia juga sudah melaporkan kepada pihak bank.
"Saya nggak tahu Pak Hakim, saya membuka rekening memang tujuannya untuk menabung. Namun, waktu itu tas saya tercecer ada berisi buku rekening dan ATM. Setelah itu saya tidak mengetahui lagi, rupanya saya dipanggil polisi. Polisi jelaskan ke saya kalau ATM saya ditemukan di Cemara Asri," ucapnya.
Kemudian, hakim Lucas Sahabat Duha bertanya kepada Hafiz terkait jumlah isi dari ATM miliknya terakhir kali hilang. Hafiz menjawab isi dari ATM nya Rp 100 ribu. Namun sayangnya, buku rekening dan ATM itu tidak dihadirkan oleh jaksa.
"Isinya itu seratus, seratus ribu atau seratus juta, hadirkan untuk nanti untuk kita tahu soal keterangan saksi ini. Jadi kita mau tahu isi dari pada buku rekening itu. Jadi kita tahu apa yang diterangkan saksi," ujar Lucas.
Apin BK 4 Kali Pindahkan Uang Miliaran Rupiah di Bank
Dalam sidang lanjutan bos judi online Apin BK, jaksa menghadirkan tiga saksi dari pihak Bank BCA. Dalam persidangan terungkap, Apin BK melakukan empat kali transaksi dengan jumlah miliaran rupiah di tahun 2022.
Dalam persidangan, awalnya jaksa meminta keterangan pegawai Bank BCA bernama Leni. Jaksa bertanya apakah Leni mengenal Apin BK atau tidak. Leni lalu mengaku mengenal Apin BK sebagai nasabah dari Bank BCA.
Leni menjelaskan bahwa pada tahun 2022 mereka mencatat Apin BK pernah melakukan pemindahan dana sebanyak empat kali. Pemindahan dana itu diketahui oleh pihak Bank BCA dan disetujui oleh pihak mereka.
"Saya kenal hanya sebatas nasabah saja, dia pernah melakukan transaksi, nah yang terakhir mau pemindahan dana ke rekening lain, namun masih di Bank BCA. Ada sebanyak 4 transaksi tahun 2022," kata Leni, Jum'at (24/3/2023).
"Transaksi pemindahan Rp 1,2 M ke Yusfaka, kemudian Rp 1,2 M atas nama Jonni ke Yosua, lalu Rp 1,2 M ke rekening Mariati, dan terakhir penarikan, tapi dimasukin lagi ke rek sendiri Rp 5,3 M dari satu rek, ke rek lain dia," sambungnya.
Tak hanya itu, hakim juga bertanya apakah Bank BCA tidak melaporkan adanya pemindahan uang dengan jumlah besar ke PPATK.
"Mereka yang dipindahkan itu siapa, siapa yang punya rekening itu, masa kalian nggak tahu. Lalu, kemudian kenapa kalian BCA tidak ada melapor ke PPATK, sedangkan nominalnya besar. Kenapa kalian tidak tanya itu apa alasannya dipindah," tanya hakim."Kami rasa itu masih dalam batas wajar, dan dia juga ada melakukan pada rekening dia sendiri," jawabnya.
Apin BK kerap pinjam uang miliaran rupiah ke bank. Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...
Simak Video "Video: Kutub Utara Bumi Ternyata Perlahan Bergeser, Kok Bisa?"
[Gambas:Video 20detik]