Gaduh Ratusan Pesilat Bakar Motor, Tabrak Lalu Keroyok Polisi

Regional

Gaduh Ratusan Pesilat Bakar Motor, Tabrak Lalu Keroyok Polisi

Tim detikJatim - detikSumut
Jumat, 26 Mei 2023 10:54 WIB
pesilat jombang jadi tersangka
Pesilat Jombang jadi tersangka karena bikin gaduh. (Foto: Enggran Eko Budianto)
Medan - Ratusan pesilat bikin gaduh saat konvoi dari arah Mojokerto ke Jombang, Jawa Timur. Aksi keributan diwarnai dengan merusak pos satpam, membakar sepeda motor warga, serta berani merusak mobil, menabrak dan mengeroyok polisi.

Dilansir dari detikJatim, aksi huru-hara ini bermula saat konvoi ratusan pesilat setelah berunjuk rasa di Mojokerto. Mereka memicu keributan di beberapa titik di Kabupaten Jombang.

Salah satu lokasi keributan di Mapolsek Kudu. Satu anggota polisi dikabarkan terluka.

Ratusan pesilat ini berunjuk rasa di Mapolsek Jetis, Polres Mojokerto Kota, Rabu (24/5/2023) malam. Massa menuntut polisi segera mengusut tuntas kasus penganiayaan yang menimpa anggota mereka. Setelahnya, sebagian massa berkonvoi ke arah Jombang melalui jalur Kudu-Ploso pada tengah malam.

Keributan pecah sekitar 300 meter di sebelah timur Mapolsek Kudu, Jombang. Akibatnya, anggota Unit Intelkam Polsek Kudu berinisial F terluka. Anggota tersebut harus dirawat di RSUD Jombang. Ketika itu, F bertugas dalam pengamanan konvoi pesilat tersebut.

"Luka di pelipis saja akibat dari hantaman. Masih dicari, kalau akibat benda tumpul BB (barang bukti) belum ketemu," terang Kapolsek Kudu AKP Agus Wijaya dilansir dari detikJatim, Jumat (26/5/2023).

Agus juga belum bisa memastikan apa penyebab anggotanya sampai menjadi sasaran penyerangan oknum pesilat. Pihaknya belum bisa menggali keterangan dari korban yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Itu yang belum tahu (pemicunya). Karena dia masih sakit, kasihan," ujarnya.

Informasi yang diperoleh detikJatim, massa pesilat juga merusak mobil patroli polisi di Desa Randuwatang, Kecamatan Kudu. Dalam video yang beredar, kaca depan mobil dinas itu rusak cukup parah. Namun, Agus lagi-lagi belum bisa memastikan insiden tersebut.

Pascakeributan di Kudu, ratusan pesilat melanjutkan konvoi ke arah Jombang. Sampai di Desa Daditunggal, Kecamatan Ploso, keributan kembali pecah. Gerombolan pesilat merusak 2 sepeda motor warga dan kaca pos satpam pabrik wafer.

Keributan di desa ini berlangsung dari tengah malam sampai dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Selanjutnya, di Dusun Plumpang Kulon, Desa Daditunggal, massa membakar sepeda motor Yamaha Nmax yang diduga milik warga Ngusikan, Jombang.

Mengendarai sepeda motor, massa terus bergerak ke barat melintasi wilayah Kecamatan Kudu. Ketika sampai di Dusun Cualang, Desa Daditunggal, massa pesilat tiba-tiba saja mengejar 2 pemotor yang lewat di lokasi. Kedua warga pun masuk ke pabrik wafer. Gerombolan pesilat itu merusak 2 sepeda motor milik warga tersebut.

Selanjutnya, konvoi pesilat melanjutkan perjalanan ke barat. Menurut Suliyono, pihaknya sempat meminta para satpam pabrik lain berjaga untuk mencegah massa kembali menyerang pabrik. Sampai di Dusun Plumpang Kulon, Desa Daditunggal, ratusan pesilat kembali ribut dengan warga yang melintas dari barat.

Akhirnya, polisi bergerak cepat mengamankan 119 pesilat dalam keributan di Kecamatan Kudu dan Ploso, Jombang. Dari jumlah itu, 8 pesilat ditetapkan sebagai tersangka kasus pengeroyokan 2 anggota polisi dan 1 warga sipil, pembakaran sepeda motor, serta membawa senjata tajam.

Ironisnya, 7 pesilat yang ditetapkan sebagai tersangka masih berusia remaja dan berstatus pelajar. Yaitu berinisial MAE (17), IAS (15), BFF (15), RF (15), RPM (16), MES (15), serta PJ (16). Hanya satu tersangka berinisial MRW yang usianya 20 tahun. PJ dan MRW berasal dari Kediri. Sedangkan 6 tersangka lainnya warga Kabupaten Jombang.


(dpw/dpw)


Hide Ads