Keluarga dari Yunita Sari (20), wanita kelainan seksual yang kini menjadi tersangka pencabulan 17 anak di Jambi membantah sejumlah tuduhan. Salah satunya, terkait Yunita yang pernah bekerja sebagai pemandu karaoke.
"Itu tidak benar (pernah jadi pemandu karaoke). Kalau misalnya melihat foto di tempat karaoke itu foto dia sedang karaoke sama keluarga," kata Meri, kakak dari Yunita, Kamis (9/2/2023).
Ia menjelaskan bahwa tuduhan itu memberikan stigma buruk kepada keluarga. Meri memastikan bahwa adiknya tidak pernah sekalipun menjadi pemandu karaoke.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dulu dia itu pernah SMK keperawatan, itulah foto dia yang beredar," sebutnya.
Atas kejadian itu, pihak keluarga meminta polisi mengusut kasus itu dengan terang-benderang. Keluarga juga siap dimintai keterangan oleh polisi terkait tuduhan-tuduhan yang dilayangkan ke Yunita.
"Semua yang sudah beredar itu tidak benar. Selama ini dia (Yunita) tidak pernah melakukan hal menyimpang seperti yang dituduhkan. Setiap hari, dia memang sibuk kerja jualan di warungnya. Kami mohon kepada polisi untuk mendengar kami juga," jelasnya.
Sebelumnya, Bibi Yunita, Sarmila menyebut bahwa dia membantah bahwa keponakannya mencabuli belasan anak. Ia meyakini Yunita menjadi korban pemerkosaan delapan anak.
"Dari cerita Nita, 'gimana mau melawan mak'," sebut Sarmila meniru ucapan Yunita.
"Ada yang memegang, menginjak rambut, menutup mata. Perilaku anak-anak di sini nggak kayak anak pada umumnya, mereka itu pintar," katanya.
Selain cerita Yunita, Sarmila meyakini bahwa keponakannya merupakan korban dilihat dari ditemukannya banyak luka di tubuh Yunita.
Atas hal itu, Sarmila meyakini bahwa keponakannya tersebut tidak mungkin melakukan pelecehan terhadap belasan anak. Bahkan ia meminta polisi meminta keadilan ke polisi.
"Sekarang kami minta keadilan untuk keponakan kami ini, disini dia yang korban, nggak mungkin dia melecehkan anak-anak," kata Sarmila.
(afb/afb)