Video yang menunjukkan tiga orang remaja dipukuli hingga ditelanjangi di kawasan sarang narkoba, Jalan Sei Petani, Desa Namo Rube Julu, Deli Serdang, viral di media sosial. Tak terima, orang tua ketiga remaja itu kemudian melapor polisi.
Dilihat detikSumut Rabu (1/2/2023), video itu menampilkan tiga orang remaja yang tinggal memakai celana dalam di kelilingi banyak orang. Kemudian ketiga pria itu dipukuli oleh sejumlah pemuda lainnya.
Diketahui kawasan tersebut sering digerebek oleh kepolisian karena menjadi sarang narkoba dan perjudian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang tua salah seorang korban, berinisial B, bernama Doni mengatakan kejadian itu berlangsung pada Minggu (29/1) sekitar pukul 06.00 WIB.
Ia pun membuat laporan ke Polrestabes Medan dengan nomor: STTLP/357/I/2023/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumut pada Selasa (31/1).
"Saya melaporkan penganiayaan yang dilakukan kepada anak. Saya tidak terima anak saya dipukuli, disiksa. Saya lihat parah kali lukanya. Apalagi para pelaku sempat merekam video dan saya lihat," kata Doni kepada detikSumut, Rabu (1/2/2023).
Ia menyampaikan awalnya kedua teman anaknya itu nongkrong bersama rekannya yang lain di dekat stadion. Lalu ada geng motor yang lewat membawa senjata tajam.
Teman anaknya itu, kata Doni, kemudian ribut dengan geng motor itu. Lalu, ada satu unit motor dari geng motor itu tertinggal saat meninggalkan lokasi.
Selain itu, ada beberapa anggota geng motor itu yang diamankan. Setelah itu, kedua temannya ini membangunkan anaknya. Niatnya, mau mengembalikan sepeda motor itu.
"Anak saya diminta ikut mengantarkan motor itu ke lokasi. Sampai di sana rupanya anak saya dan dua temannya dicegat dan dipukuli," sebutnya.
Akibat dari kejadian tersebut, anaknya mendapati beberapa luka di bagian tubuh seperti di kepala, leher, mulut, punggung, serta lainnya. Kata Doni, anaknya dipukuli pakai kayu.
"Anak saya masih duduk di bangku kelas 1 SMA, umur 16 tahun. Ya saya berharap agar para pelaku segera ditangkap," sebutnya.
PS Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir, mengatakan sampai saat ini masih menyelidiki laporan tersebut.
"Sejauh ini kami perdalam pemeriksaan mereka. Ada dugaan mereka juga pelaku tindak pidana," tutupnya.
Baca berita detikSumut lainnya di Google News.
(astj/astj)