Disebut Bawa Senjata Saat Ditangkap, Keluarga Firullazi Membantah

Sumatera Selatan

Disebut Bawa Senjata Saat Ditangkap, Keluarga Firullazi Membantah

Prima Syahbana - detikSumut
Minggu, 29 Jan 2023 16:52 WIB
Polisi saat ke rumah keluarga Firullazi, terduga pencuri ternak yang tewas saat ditangkap polisi. (Foto: Istimewa)
Polisi saat ke rumah keluarga Firullazi, terduga pencuri ternak yang tewas saat ditangkap polisi. (Foto: Istimewa)
Palembang -

Keluarga Firullazi (FRZ), terduga pelaku pencurian yang tewas ditembak polisi Lampung saat ditangkap, membantah pernyataan polisi yang menyebut FRZ mencoba melawan polisi dan memiliki senjata api.

Keluarga menyebut warga sekampung siap jadi saksi bahwa FRZ saat tidak melawan ditangkap usai menunaikan salat Magrib.

"Tidak ada itu, tidak ada paman saya ditangkap ada senjata api. Saya ada di situ saat paman saya ditangkap. Yang ada itu paman saya ditangkapnya baru dari selesai salat," ungkap Keponakan FRZ, Uli kepada detikSumut, Minggu (29/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Uli, saat puluhan polisi yang menggunakan pakaian preman itu melakukan penangkapan disaksikan langsung oleh warga. Dia mengaku, saat penangkapan polisi hanya menyita pisau, parang, pelat nomor polisi, lampu sorot dan mobil yang baru sudah dibersihkan.

"Yang dibawa mereka itu pelat (nopol) mobil, lampu sorot di rumah, pisau dapur, golok berkarat untuk merumput (parang), kemudian mobil rentalan yang sudah dibersihkan mama (istri FRZ) karena baru dipulangkan. Pistol itu tidak ada, banyak saksi di sini, aku siap bersaksi, warga satu perumahan ini juga siap bersaksi," imbuh Uli.

ADVERTISEMENT

Sementara, terkait polisi yang menyebut FRZ berusaha melawan saat ditangkap dan membawa senjata api, Uli pun tegas membantah. Dia mengatakan FRZ ditangkap tanpa perlawanan apalagi memakai senpi.

"Jadi keterangan mereka (polisi) yang bilang paman kami melawan dan ingin menembak petugas saat ditangkap, itu tidak benar. Kami (keluarga) termasuk semua warga di perumahan ini akan bersaksi jika tidak ada pistol yang katanya dibawa paman kami saat ditangkap itu," tegas Uli membantah.

Dia juga mengatakan, polisi setempat yang dipimpin Kapolres Ogan Ilir AKBP Andi Baso, sekitar pukul 14.00 WIB juga sudah menyambangi rumah duka. Kedatangan polisi tersebut, katanya, untuk berbelasungkawa dan memberikan santunan.

"Tadi juga ada pak Kapolres Andi Baso baru dari sini, dia memberikan beras 4 karung dan mi satu dus," katanya.

Selain Kapolres, Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Sumsel AKBP Yenni Diarty juga membenarkan perwakilan dari Polres Lampung Utara datang ke rumah duka, memberikan santunan didampingi Polsek Indralaya dan Polres Ogan Ilir. Menurutnya, hari ini tim dari Bid Propam Polda Sumsel juga sudah ke rumah duka melihat kondisi keluarga dan mengambil keterangan.

"Iya benar, berbagai upaya sudah dilakukan Polda Sumsel, Polres Ogan Ilir dan Polsek Indralaya. Kemarin, dari Polsek dan Polres juha sudah mendampingi Kasat Reskrim Polres Lampung Utara untuk memberikan santunan dan berbelasungkawa ke keluarga, datang rumah duka. Kalau Tim dari Propam, itu datangnya ya biasa, meminta keterangan, menggali informasi, agar ketika ditanya pimpinan mereka punya data," kata Yenni dikonfirmasi detikSumut, terpisah.

Sebelumnya, Polda Lampung sudah angkat bicara alasan kenapa FRZ sampai tewas tertembak. Hal itu karena saat penangkapan FRZ disebut mengeluarkan senjata api dan berusaha melawan petugas.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, Firullazi melakukan perlawanan saat hendak ditangkap. Oleh karena itu, pihak kepolisian melakukan tindakan tegas kepada Firullazi.

"Pada saat dilakukan penangkapan, kita sudah melakukan secara humanis, tiba-tiba dia melakukan perlawanan dengan mengeluarkan senjata. Ada indikasi pelaku itu saat diamankan petugas, mengeluarkan senjata yang membahayakan petugas," sebut Pandra, Minggu (29/1/2023).

"Saat ditangkap, pelaku membawa senjata api, serta melawan petugas yang dapat membahayakan petugas dan orang lain," sambungnya.

Terpisah, Kapolres Lampung Utara AKBP Kurniawan Ismail mengatakan, pihaknya sudah melakukan penangkapan sesuai dengan SOP. Kurniawan juga menyebut tindakan yang diberikan kepada Firullazi karena adanya perlawanan yang membahayakan petugas kepolisian.

"Bahwa dari hasil penyelidikan dan pengembangan pasca kejadian curas (kambing) di wilayah hukum Polres Lampung Utara yang mengakibatkan meninggalnya korban (pemilik kambing) yang ditembak oleh pelaku (berjumlah 4 orang spesialis curi hewan ternak), tim gabungan langsung bergerak mengumpulkan bukti-bukti kuat yang mengarah kepada tersangka (Firullazi) dan 3 orang lainnya masih DPO (dalam pengembangan)," sebut Kurniawan.

"Adanya perlawanan aktif yang dilakukan tersangka curas dengan pembunuhan ini direspons oleh tim dengan memberikan tindakan tegas terukur, namun tersangka dinyatakan meninggal dunia saat akan dirawat di rumah sakit," sambungnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: 2 Pegawai Dinas PUPR Palembang Baku Hantam gegara Tersinggung di Medsos"
[Gambas:Video 20detik]
(nkm/nkm)


Hide Ads