Spesialis pencuri hewan ternak Firullazi (FRZ) asal Ogan Ilir, Sumatera Selatan tewas usai kakinya ditembak polisi. Kaki Firullazi ditembak karena melawan polisi.
Kapolres Lampung Utara, AKBP Kurniawan Ismail, menjelaskan pelaku ditangkap di kediamannya pada Kamis (26/1). Penangkapan karena polisi memburu Firullazi usai menembak pemilik hewan ternak yang memergokinya melakukan aksi pencurian.
Kurniawan menjelaskan Firullazi ditangkap bersama JN, seorang penadah hewan curian. "Kedua pelaku ini kami tangkap di dua lokasi berbeda. FRZ yang merupakan pelaku utama kami ringkus di sebuah kontrakan di Muara Penimbun, Kecamatan Indralaya, Sumatera Selatan. Kemudian saat dikembangkan, kami berhasil menangkap seorang penadah berinisal JN (24) di wilayah Kecamatan Pemulutan," katanya, Sabtu (28/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah ditangkap, keduanya kemudian dibawa petugas untuk mencari sejumlah barang bukti dibuang pelaku. Namun saat perjalanan, FRZ memberikan perlawanan aktif dan membahayakan petugas.
"Dalam pencarian barang bukti yang dibuang oleh pelaku, di dalam perjalanan FRZ melalukan perlawanan aktif yang membahayakan anggota sehingga terpaksa diberi tindakan tegas terukur dan mengenai kaki nya. Namun di dalam perjalanan ke rumah sakit, nyawa FRZ sudah tidak tertolong lagi," terangnya.
Sepekan sebelumnya atau pada Sabtu (21/1) lalu, aksi Firullazi mencuri dipergoki ILH pemilik hewan ternak di Lampung Utara.
"FRZ ini merupakan otak pelaku yang menewaskan seorang warga Sabtu lalu saat memergoki aksinya. Warga berinisal ILH tewas ditembak oleh pelaku ini," ujarnya.
Saat ini terhadap dua pelaku lainnya masih terus dilakukan pengejaran. Dalam penangkapan ini, sejumlah barang bukti diamankan yakni satu pucuk senjata api rakitan jenis revolver bersama empat butir amunisi aktif, satu unit kendaraan serta beberapa nomor polisi palsu serta lima ekor kambing hasil curian.
Jasad Firullazi kemudian diantarkan ambulans ke kampung halamannya di Ogan Ilir. Pihak keluarga kaget ketika melihat jasad Firullazi yang dipenuhi luka lebam.
Padahal saat ditangkap Firullazi tak melawan sama sekali.
(astj/astj)