Sebanyak lima orang murid SD diduga disodomi oleh gurunya di ruang perpustakaan. Guru itu kemudian dilaporkan ke polisi.
"Terduga pelaku adalah guru SD yang saat itu juga sebagai Plt kepala sekolah. Sedangkan korban untuk sementara berjumlah lima anak, mereka adalah pelajar," kata Kasat Reskrim Polres Trenggalek, Iptu Agus Salim seperti dilansir dari detikJatim, Jumat (27/1/2023).
Agus mengatakan dugaan kasus sodomi itu terjadi di salah satu SD negeri. Kasus itu dilaporkan oleh pihak keluarga pada 14 Januari 2023. Kasus itu terbongkar setelah salah satu korban mengaku telah dicabuli oleh pelaku kepada orang tuanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak terima dengan perbuatan pelaku, orang tua korban pun melaporkan kasus itu ke polisi. Kemudian, polisi melakukan penyelidikan dan kini telah menaikkan prosesnya ke tingkat penyidikan.
"Kami telah melakukan proses penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi. Hari ini statusnya telah kami naikkan dari penyelidikan menjadi penyidikan," ujarnya.
Meskipun status penanganan telah dinaikkan, Agus mengaku belum menetapkan tersangka. Polisi masih akan melanjutkan proses penyidikan termasuk memeriksa terduga pelaku.
"Sebelum kami menetapkan tersangka terlapor harus kami lakukan pemeriksaan dulu," imbuhnya.
Menurut keterangan saksi, aksi bejat itu dilakukan terduga pelaku di ruang perpustakaan. Dia berpura-pura memanggil korban untuk membantu di ruang perpustakaan, setelah itu langsung melancarkan aksinya.
"Ternyata di ruang itu pelaku melakukan perbuatan asusila terhadap korban. Korban ini berbeda-beda kelas, ada yang kelas 4, ada yang kelas 6, dan lain-lain. Korban ada yang disodomi sekali, dua kali, ada juga yang sejak kelas satu," jelasnya.
Polisi memastikan akan memproses kasus itu secara serius. Terduga pelaku juga akan segera dilakukan pemeriksaan.
"Bila terbukti, pelaku bisa terancam Undang-Undang Perlindungan Anak," kata Agus.
(dhm/astj)