Polisi Kantongi Identitas Preman Penganiaya Sopir Travel di Medan

Polisi Kantongi Identitas Preman Penganiaya Sopir Travel di Medan

Goklas Wisely - detikSumut
Kamis, 12 Jan 2023 14:46 WIB
Tangkapan layar rekaman CCTV aksi pengeroyokan preman terhadap sopir travel di Medan.
Rekaman CCTV penganiayaan sopir travel di Medan. (Foto: Istimewa)
Medan -

Polsek Medan Area telah mengantongi identitas preman yang menghajar sopir travel dengan cara diseret hingga dipukuli di Jalan Amaliun, Kota Medan. Kini, para pelaku masih diburu.

"Untuk sejauh ini pelaku, yang dilaporkan sebanyak tiga orang, sudah kita identifikasi. Identitasnya sudah kita kantongi," kata Kanit Reskrim Polsek Medan Area Iptu Harles Gultom kepada detikSumut, Kamis (12/1/2023).

Harles mengatakan untuk sejauh ini proses penyelidikan masih berlangsung. Pihaknya telah melakukan sejumlah pemeriksaan kepada para saksi serta korban. Selain itu juga melakukan olah tempat kejadian perkara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebutkan pelaku diduga warga setempat. Tempat tinggal pelaku diduga masih berada di sekitar lokasi kejadian.

Pihaknya telah mencoba langsung ke tempat tinggal para pelaku. Akan tetapi, sampai saat ini para pelaku melarikan diri. Pihaknya terus memburu para pelaku tersebut.

ADVERTISEMENT

"Pelaku masih diburu," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, korban pengeroyokan para preman itu bernama Julkarnaen. Kejadian tersebut berlangsung, Sabtu (31/12/2022)

"Kejadiannya malam tahun baru. Lalu ada orang yang tiap bulan saya kasih uang jaga malam (Adi) datang. Cuma cara dia minta uang tidak menghargai orang," kata Mamek selaku saksi mata, Rabu (11/1).

"Dia datang marah-marah. Saya bilang jangan begitu. Terus dia malah menantang untuk berantam satu lawan satu. Sopir saya ini (Julkarnaen) terus datang bilang dia supaya sabar," sambungnya.

Dikatakan, pelaku kemudian melempar mancis ke arah sopirnya sehingga berujung cekcok dan pertikaian. Pelaku kemudian memanggil temannya yang lain untuk memukuli Julkarnaen.

"Ada tiga orang yang mengeroyok. Sopir saya dipukuli dan diseret. Akibatnya, pelipis mata sopir saya pecah dan mendapat empat jahitan. Tangan, bahu dan punggungnya terkena pukulan. Sempat dirawat di klinik," ujarnya.

Dia menjelaskan Adi adalah warga setempat yang tiap bulan diberi uang jaga malam. Alasannya, karena mobil travelnya juga terparkir tiap malam di luar rumah. Ia membayar ke Adi Rp 200 ribu/bulan.

"Sudah tiga bulan ini saya bayar sama dia," sebutnya.




(nkm/nkm)


Hide Ads