Santriwati yang menjadi korban aksi bejat dari pemilik pondok pesantren di Tulang Bawang Barat ada enam orang. Selain tiga orang diperkosa, ternyata ada tiga orang santri lainnya yang menjadi korban pencabulan dari pelaku berinisial AA.
"Kurun waktu perbuatan itu dilakukan sejak Maret hingga Desember. Total korbannya ada enam santriwati, namun yang disetubuhinya ada tiga orang sementara tiga lainnya hanya dicabuli dengan meraba daerah-daerah sensitif," kata Kapolres Tulang Bawang Barat, AKBP Sunhot P Silalahi dalam keterangannya, Senin (2/1/2022).
Saat ini pihak kepolisian masih mendalami kasus ini untuk mencari tahu apakah ada korban lain dalam kasus ini. Sunhot mengatakan aksi bejat itu dilakukan pelaku 3 hingga 5 kali kepada setiap korbannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi korban itu ada yang disetubuhi 5 kali, ada yang 3 kali juga," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, AA yang merupakan pemilik pesantren di Tulang Bawang Barat ini dilaporkan usai memperkosa santrinya. Setidaknya ada tiga orang santriwati yang diperkosanya.
"Ada tiga korban santriwati yakni HH (15), RH (15) dan SM (17). Ketiganya ini ditiduri AA dalam kurun waktu berbeda-beda," kata Kapolres Tulang Bawang Barat AKBP Sunhot P. Silalahi dalam keterangannya, Senin (2/1).
Sunhot mengatakan terbongkarnya kasus ini setelah korban terakhir yakni SM mengadu ke orang tuanya karena telah ditiduri oleh AA.
"Jadi pada Jumat tanggal 23 Desember 2022 lalu sekira pukul 00.00 WIB, korban ini dipanggil oleh AA untuk masuk ke rumahnya yang masih berada di lingkungan pondok pesantren. Di sana korban diminta untuk membuat teh hingga akhirnya terjadi peristiwa tersebut," ujarnya.
Sunhot menjelaskan modus pelaku melakukan aksinya adalah dengan menyebut perbuatan itu untuk mendapatkan berkah dari Tuhan.
"Jadi modus tersangka ini yakni memanggil korbannya (santriwati) ke rumahnya. Kemudian minta dibuatkan teh, selanjutnya disuruh masuk ke kamar untuk disetubuhinya dengan dalih mendapatkan barokah dari Tuhan," jelasnya.
(afb/afb)