Andi Desfiandi, terdakwa kasus suap PMB jalur mandiri di Unila mempertanyakan ihwal dirinya yang menjadi tersangka penyuapan atas tersangka Rektor Unila Prof Karomani. Hal itu diutarakannya dalam sidang lanjutan yang berlangsung di Pengadilan Negeri Tanjung Karang, Bandar Lampung.
Lontaran pernyataannya ini diucapkannya ketika Andi Desfiandi diberikan waktu untuk membuka suara usai Warek I Bidang Akademik, Heriyandi yang juga sebagai salah satu tersangka memberikan kesaksian di muka persidangan.
"Apakah bapak tahu saat penangkapan oleh KPK ada tiga orang penyuap yang dikatakan turut tertangkap dalam OTT tersebut sebelum saya ditangkap dan itu ada dalam rekaman," kata Andi Desfiandi bertanya kepada saksi Heriyandi dalam sidang, Rabu (21/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak tahu," jawab Heriyandi.
"Lalu kemana tiga orang yang ditangkap KPK itu, kenapa jadi saya yang ditetapkan menjadi tersangka," ucap Andi Desfiandi seraya mengakhiri haknya untuk bersuara.
Dalam sidang lanjutan ini, jaksa penuntut umum (JPU) KPK menghadirkan dua orang saksi yakni salah satu tersangka OTT, Heriyandi yang menjabat sebagai Warek I Bidang Akademik Universitas Lampung serta Ahmad Tanzil orang tua mahasiswa Zaki Algafira.
Usai persidangan, kuasa hukum terdakwa Andi Desfiandi memberikan jawaban ihwal lontaran pernyataan Andi yang diucapkan dalam persidangan. Menurut Resmen Kadapi, pihaknya mengetahui adanya informasi tersebut namun dirinya belum mengetahui siapa-siapa yang dimaksud itu.
"Sampai sekarang kita belum tahu, tapi menurut informasi dari mereka sewaktu di dalam bahwa pada saat Basri diamankan itu ada pihak lain juga yang diamankan," ucapnya.
"Jadi gini pada saat Basri, Cendi (Heriyandi), Mualimin dan Rektor secara terpisah ini diamankan ada yang pada saat itu menurut informasi yang sampai ke kita yang diamankan yang berbarengan dengan Basri," katanya.
Menurut Resmen, diduga orang itu yang memberikan titipan.
"Kami menduga orang itu yang memberikan titipan sebelum tertangkapnya klien kami (Andi Desfiandi). Yang kita dengar Anton Kidal salah satunya, tapi untuk yang lainnya ada dua atau tiga orang itu kita tidak tahu," tandasnya.
(afb/afb)