Diduga Aniaya Mahasiswa, Oknum Dosen Universitas Jambi Dilaporkan

Jambi

Diduga Aniaya Mahasiswa, Oknum Dosen Universitas Jambi Dilaporkan

Ferdi Almnunanda - detikSumut
Sabtu, 17 Des 2022 05:12 WIB
Mahasiswa bernama Atur saat berada di SPKT Polda Jambi laporkan Dosennya yang menganiaya dan menghinanya. (dok Ferdi)
Mahasiswa bernama Atur saat berada di SPKT Polda Jambi laporkan Dosennya yang menganiaya dan menghinanya. (dok Ferdi)
Jambi -

Salah seorang oknum dosen di Universitas Jambi dilaporkan oleh mahasiswanya karena diduga melakukan penganiayaan. Dugaan penganiayaan tersebut dilakukan saat mahasiswa meminta arahan karena tidak bisa mengikuti ujian akhir semester atau UAS.

"Awal itu saya ini mau minta arahan untuk UAS, yang mana UAS itu UAS kewarganegaraan, jadi saya minta arahan dengan (terlapor) dosen PA saya. Saat itu saya WA dosen PA saya itu lalu salah paham dan saya ditelpon dan habis ditelpon, saya dipanggil sama dosen PA (terlapor) ini, lalu saya temui lah dosen PA itu ke gedung Porkes dan di situlah terjadi penganiayaan," terang pelapor, Atur Widodo, Jumat (16/12/2022).

Tidak terima dengan perlakuan yang dialami Atur, dia didampingi temannya membuat pengaduan. Laporan itu dengan Nomor B/294/XII/2022/SPKT C Polda Jambi tanggal 16 Desember 2022 dengan pelapor Atur Widodo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ini kan mau ikut kejuaraan Pencak Silat di Palembang, cuman lantaran karena merasa salah paham mungkin, dosen PA itu marah, waktu dia marah, dimarahnya itulah saya dianiaya olehnya dengan cara dipukul di bagian sekitar muka lalu saya juga ada ditendang, dan kink tangan saya yang cacat ini juga sakit tidak bisa di gerakan," ujar Atur.

Tidak hanya di pukul, Atur juga mengaku dihina oleh dosen PA nya itu lantaran kondisi tangan Atur yang cacat di bagian sebelah kirinya.

ADVERTISEMENT

"Saya waktu itu benar-benar dihajar olehnya. Lalu dia juga sampaikan ke saya, itu tangan kamu sudah buntung," sebut Atur

Atur Widodo melaporkan dosennya karena melakukan penganiayaan. Selain penganiayaan, mahasiswa yang menderita tuna daksa tersebut juga mengaku dihina oleh oknum dosen.

"Saya melaporkan ini ke polisi karena saya tidak terima saja dihina, seperti saya tidak punya harga diri saja. Apalagi saya juga benar-benar dianiaya. Saya sudah diperiksa tadi. Dan saya juga sudah memberikan keterangan ke polisi apa yang terjadi dan saya alami," terang Atur.




(bpa/bpa)


Hide Ads