Ditipu Rp 675 Juta, Warga Lampung Polisikan Pria Ngaku Paman Gubernur Sumsel

Lampung

Ditipu Rp 675 Juta, Warga Lampung Polisikan Pria Ngaku Paman Gubernur Sumsel

Tommy Saputra - detikSumut
Sabtu, 03 Des 2022 12:55 WIB
Gubernur Sumsel Herman Deru.
Gubernur Sumsel Herman Deru. (Prima Syahbana/detikSumut)
Bandar Lampung -

Seorang warga Kalianda, Lampung Selatan bernama Juansyah Jaya ditipu sebesar Rp 675 juta oleh seorang yang mengaku paman Gubernur Sumatera Selatan. Dia ditipu atas janji proyek di sekitar Stadion Jaka Baring, Palembang.

Pengacara Juansyah, Heni Apriani korban telah membuat laporan ke Polda Lampung atas tuduhan penipuan. Kata dia yang dilaporkan adalah Herianto, orang yang mengaku sebagai paman Gubernur Sumsel, Herman Deru.

"Dia meyakinkan pada saat terjadi pertemuan di Palembang pada Oktober 2021 lalu bahwa semua proyek di Sumatera Selatan dia yang menghandle, karena dia ngaku pamannya pak Gubernur Sumsel. Kami juga dibawa ke sekitar Stadion Jaka Baring untuk ditunjukkan lokasi proyek dengan nilai Rp 36 miliar yang akan dibangun fasilitas atlet," kata dia, Sabtu (3/12/2022).

Di hari itu juga, kata Heni, pelaku ini memaksa meminta untuk segera mentransfer uang sebagai bentuk kesepakatan sebesar Rp 50 juta.

"Iya dia langsung minta transfer di hari itu juga sebesar Rp 50 juta sebagai bentuk kesepakatan proyek itu, akhirnya ditransfer," ujarnya.

Total dalam beberapa kali transfer, korban telah ditipu hingga Rp 600 juta lebih. "Tahap pertama transfer Rp 50 juta, tahap kedua senilai Rp 145 juta dan tahap ketiga transfer Rp 425 juta rupiah dengan total Rp 675 juta, terang Heni.


Setelah diberikan kesepakatan atau uang muka, proyek yang dijanjikan tidak kunjung diberikan. Alhasil, korban melaporkan Herianto ke Polda Lampung.
Laporan tersebut dalam surat laporan nomor: B /719/VII/ 2022/ SPKT/POLDA LAMPUNG tanggal 7 Juli 2022.

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung, Kompol Rosef Effendi, membenarkan adanya laporan itu. Rosef menyebut pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

"Iya benar ada laporan itu, masih kami dalami dengan melakukan pemanggilan saksi-saksi. Nanti kami akan sampaikan kembali perkembangannya," kata Rosef saat dihubungi.




(astj/astj)


Hide Ads