Eks Walkot Bandar Lampung Buka Suara Usai Disebut Titip Maba ke Unila

Lampung

Eks Walkot Bandar Lampung Buka Suara Usai Disebut Titip Maba ke Unila

Tommy Saputra - detikSumut
Kamis, 17 Nov 2022 07:40 WIB
Bandar Lampung -

Mantan Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN disebut sebagai salah satu penyetor uang dalam kasus suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri Universitas Lampung dengan besaran Rp 150 Juta. Herman HN buka suara terkait hal itu.

"Akan ada waktunya Pak Herman HN menjawab hasil persidangan hari ini. Bukan soal membenarkan atau menyerahkan yang pasti itu perlu menunggu pembuktian persidangan," ujar Herman melalui juru bicaranya, Rahmat Husein, Rabu (16/11/2022).

Rahmat Husein melanjutkan Herman HN bakal siap bila dipanggil dan diminta keterangan sebagai saksi dalam pengungkapan kasus korupsi suap Unila tersebut. "Intinya, Herman HN mendukung penuh langkah hukum tengah ditangani KPK," tandas Rahmat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, nama Herman HN yang juga sebagai Ketua DPW Partai Nasdem Lampung turut disebut sebagai salah satu penyetor kasus suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri Universitas Lampung. Herman disebut telah memberikan uang sebesar Rp. 150 juta untuk menitipkan seorang mahasiswa ke Unila.

Nama Herman HN muncul ketika penasehat hukum terdakwa Andi Desfiandi yakni Ahmad Handoko menyanyai kepada saksi Asep Sukohar mengenai nama-nama yang menitipkan calon mahasiwa unila, dimana salah salah satunya yakni Herman HN.

ADVERTISEMENT

Menanggapi hal tersebut, Asep Sukohar mengaku tidak mengetahui. "Saya tidak tahu," ujarnya.

Usai persidangan yang menghadirkan dua orang saksi yakni Wakil Rektor II Bidang Keuangan Universitas Lampung (Unila), Prof Asep Sukohar dan Ketua Satuan Pengendalian Internal (SPI) Unila, Budiono di Pengadilan Negeri Tanjung Karang, Bandar Lampung. Ahmad Handoko mengatakan, pihaknya sengaja menanyakan hal tersebut kepada saksi, karena nama Herman HN berkaitan dengan saksi dan Budi Sutomo.

"Dalam BAP Budi Sutomo menyatakan Herman HN menitipkan satu mahasiswi dan menyetor Rp150 juta," ungkapnya.

(afb/afb)


Hide Ads