Dari 4 Ajudan Sambo, Hanya Daden yang Mengaku Pernah Dibentak Yosua

Round-Up

Dari 4 Ajudan Sambo, Hanya Daden yang Mengaku Pernah Dibentak Yosua

Tim detikNews - detikSumut
Kamis, 10 Nov 2022 04:36 WIB
Daden Mifthul Haq, mantan ajudan Ferdy Sambo menjadi saksi dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir J. Daden masih melayani keluarga Sambo hingga sekarang.
Salah satu ajudan Ferdy Sambo, Daden Miftahul Haq. Foto: 20Detik
Medan -

Salah satu ajudan Ferdy Sambo, Daden Miftahul Haq mengaku pernah dibentak Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Hal itu diungkapkan Daden dalam persidangan lanjutan Selasa (8/11/2022).

Sidang lanjutan yang berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (Jaksel) tersebut menghadirkan 4 ajudan Ferdy Sambo. Selain Daden, ada juga 3 ajudan lainnya yakni Prayogi, Adzan Romer, dan Farhan.

Namun dalam persidangan tersebut, hanya Daden yang mengaku pernah dibentak Brigadir J. Daden juga mengungkapkan bahwa Brigadir J bersikap temperamental. Hal itu diungkapkan saat menjawab pertanyaan tim kuasa hukum Bripka Ricky Rizal. Mulanya, tim kuasa hukum Ricky membacakan BAP yang menyebutkan Yosua mempunyai sifat temperamen dan labil. Daden mengakui Yosua bersikap temperamental.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagaimana dengan sikap Yosua sendiri ini karena di BAP disebutkan Yosua temperamen, labil gitu. Saya minta keterangan dari Daden dulu, yang saudara lihat dalam keseharian selama bekerja sama sebagai ajudan?" tanya tim kuasa Ricky.

"Siap, ketika saya ada masalah seperti itu dengan Yosua yang saya lihat saya menenangkan, karena saya tahu sifat labilnya Yosua, Pak. Bulan Desember itu banyak kegiatan suka pukul-pukul ART itu kadang saya sudah seperti itu si Pak," jawab Daden.

ADVERTISEMENT

Kemudian tim kuasa hukum Ricky bertanya apakah para ajudan pernah dibentak oleh Yosua. Daden mengaku pernah.

"Pernah nggak Saudara dibentak gara-gara selip ngobrol sama Yosua dalam keadaan capek begitu?" tanya tim kuasa hukum Ricky.

"Pernah," jawab Daden.

Kemudian pertanyaan yang sama ditujukan ke ajudan Sambo lainnya, yakni Prayogi, Adzan Romer, dan Farhan, yang juga menjadi saksi hari ini. Ketiganya mengaku tidak pernah dibentak Yosua.

"Saudara Prayogi?" tanya tim kuasa hukum Ricky.

"Saya tidak pernah, Pak," jawab Prayogi.

"Saudara Romer?" tanya tim kuasa hukum Ricky.

"Belum pernah saya dibentak, Pak," jawab Romer.

"Mas Farhan?" tanya tim kuasa hukum Ricky.

"Saya tidak pernah dibentak karena saya jarang berinteraksi dengan Yosua," jawab Farhan.

Ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer takut berkata jujur. Baca selanjutnya...

Sementara itu, ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer dalam persidangan Rabu (8/11/2022) dengan terdakwa Kuat Ma'ruf dan Bripka Ricky Rizal mengaku sempat takut berkata jujur saat diperiksa terkait pembunuhan Brigadir J.

Romer mengaku takut kepada Ferdy Sambo yang ketika itu menjabat Kadiv Propam.
Dilansir dari detikNews, semula jaksa menyinggung keterangan Romer yang berubah-ubah saat beberapa kali di-BAP. Jaksa kemudian menanyakan penyebab Romer memberikan keterangan yang berbeda-beda.

"Karena kami awalnya masih takut memberi kejujuran," ujar Romer.

"Takut sama siapa? Takut Tuhan, takut mati, atau apa?" tanya jaksa.

"Tidak, sama bapak, Pak," jawab Romer.

"Bapak siapa?" tanya jaksa lagi.

"Ferdy Sambo," jawab Romer.

Romer mengungkapkan alasan dirinya takut. Dia mengatakan takut karena kasus tersebut berkaitan dengan kematian seseorang.

"Takut aja karena ini kan berkaitan ada yang meninggal," ujar Romer.

Sebagai informasi, Kuat Ma'ruf dan Bripka Ricky Rizal duduk sebagai terdakwa dalam sidang tersebut. Kuat dan Ricky didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua. Perbuatan itu dilakukan bersama-sama dengan Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Putri Candrawathi, dan Ferdy Sambo. Mereka diadili dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Pos Polisi di Dekat Lapangan Merdeka Medan Dibakar Massa"
[Gambas:Video 20detik]
(bpa/bpa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads