Duel Maut 2 Pelajar SMP di Sumsel gegara Sambal, 1 Tewas

Sumatera Selatan

Duel Maut 2 Pelajar SMP di Sumsel gegara Sambal, 1 Tewas

Prima Syahbana - detikSumut
Rabu, 09 Nov 2022 15:28 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Ilustrasi duel maut pelajar SMP di Musi Rawas, Sumsel. (Foto: Ilustrasi/Thinkstock)
Musi Rawas -

Dua pelajar SMP di Musi Rawas, Sumatera Selatan (Sumsel) terlibat duel maut hanya karena masalah sepele. Satu di antaranya tewas.

"Informasinya kejadian itu terjadi karena adanya ketersinggungan antara terlapor dan korban soal sambal," kata Kasat Reskrim Polres Musi Rawas AKP M Indra dikonfirmasi detikSumut, Rabu (9/11/2022).

Adapun dua pelajar SMP yang terlibat duel maut itu yakni MY (15) dan LX (14). MY meninggal dunia setelah baku hantam keduanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MY disebut dendam kepada LX karena memasukkan sambal ke model yang hendak dimakannya. Model adalah sejenis panganan ketan berkuah berbahan ikan, mirip seperti pempek.

Peristiwa nahas itu, kata Indra, bermula ketika korban hendak makan model di kantin sekolah pada Sabtu (5/11) lalu, dan bertemu pelaku. Saat itu, pelaku yang diduga jahil tiba-tiba memasukkan sambal ke makanan korban.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, pada Selasa (8/11) kemarin, korban kembali bertemu pelaku sekitar pukul 13.30 WIB di Jalan Baru, Bangun Jawa, BTS Ulu, Musi Rawas. Diduga menyimpan dendam keduanya kemudian terlibat perkelahian di sana.

"Saat bertemu itulah terjadi perkelahian antara korban dan terlapor, pada saat perkelahian terlapor sempat memukul kepala korban menggunakan tangan sebanyak dua kali, kemudian terjadi pergulatan," kata Kasat.

Saat pergulatan masih berlangsung, lanjutnya, tiba-tiba ada orang dewasa yang tak dikenal lewat dan mencoba memisahkan keduanya. Perkelahian itu pun terhenti dan keduanya masing-masing meninggalkan lokasi kejadian.

"Akibat kejadian itu korban awalnya mengalami rasa sakit dan mengajak temanya, DU untuk pulang. Saat mau berdiri korban tiba-tiba pingsan kemudian korban dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan medis tetapi nyawa korban tidak dapat terselamatkan,"

Keluarga korban yang tidak terima kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi. Polisi pun bergerak untuk mengamankan remaja itu.

"Orang tua menuntut untuk di proses sesuai hukum yang berlaku. Kita pun langsung melakukan penyelidikan dan bergerak mendatangi rumah terlapor. Terlapor pun kita amankan tanpa perlawanan," ungkapnya.




(dpw/dpw)


Hide Ads