Ibu Yosua Sebut Permintaan Maaf Sambo dan Istrinya hanya di Bibir

Ibu Yosua Sebut Permintaan Maaf Sambo dan Istrinya hanya di Bibir

Tim detikNews - detikSumut
Kamis, 03 Nov 2022 07:15 WIB
Sidang Ferdy Sambo yang menghadirkan saksi ayah dan ibu Yosua
Ilustrasi Foto: Zunita dan Wilda/detikcom
Medan -

Ibu dari almarhum Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak mengungkapkan sejumlah isi hatinya atas kematian anaknya Yosua. Salah satu yang diungkapkannya adalah permintaan maaf Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi yang hanya di bibir.

Hal itu dikatakan Rosti saat mendapat izin untuk berbicara dari hakim disidang lanjutan Kuat Ma'ruf dan Bripka Ricky Rizal dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Yosua atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Rabu (2/11/2022).

Rosti mengaku bahwa dia sangat kecewa dengan sikap sejumlah terdakwa. Termasuk pada Kuat Ma'ruf dan Bripka Ricky Rizalyang merupakan sama-sama bekerja dengan anaknya Yosua untuk Ferdy Sambo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi permintaan maaf itu jangan hanya di bibir seperti Ferdy Sambo dan Putri, hanya di bibir kata maafnya! Berikan itu dari hati nurani yang sangat dalam. Diberikan itu di depan Tuhan, cuma Tuhan Yang Maha Mengetahui, melihat dan Tuhan memahami jeritan tangis anakku, anakku satu-satunya, setega itu kalian di rumah itu, luar biasa, di mana hati kalian?

Rosti juga mengatakan bahwa manusia tidak layak mendapat perlakuan seperti yang diperbuat Ferdy Sambo dkk terhadap Yosua.

ADVERTISEMENT

"Hewan aja mati pasti mendapatkan pertolongan, ini kalian manusia diciptakan Tuhan, punya mata, punya hati. tapi satupun kalian dan Ferdy Sambo mengikuti skenario atasanmu dan Putri-mu yang kau banggakan itu," terang Rosti.

Simak video 'Pesan Menyayat Ibu Yosua hingga Permintaan Maaf Ricky-Kuat':

[Gambas:Video 20detik]



Rosti mempertanyakan hubungan Kuat Ma'ruf dan istri Sambo. Baca selanjutnya...

Salah satu yang pertanyakan Rosti terhadap terdakwa Kuat Ma'ruf adalah hubungannya dengan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Hal itu terkait adanya dugaan adanya peran Kuat Ma'ruf untuk mendesak Putri Candrawathi melapor kepada suaminya Ferdy Sambo.

"Ada apa kamu sama si Putri itu, Kuat Ma'ruf?! Ada apa? Siapa kamu di dalam itu? Siapanya si Putri kamu? Sampai kamu mendesak mengatur si Putri. Saya orang kecil saja tidak bolehkan orang lain di rumah mengatur, apalagi kepada istri yang bukan istri kita," katanya.

Rosti juga mengungkapkan bahwa mereka adalah keluarga yang lemah. Namun meyakini bahwa Tuhan akan melihat seluruh penderitaan mereka.

"Ini ingat ya! Camkan dalam-dalam, bagaimana atasanmu membuat skenario, Tuhan akan melihat, kami di sini, saksi 12 orang memang kami orang lemah. Tapi kami yakin di hadapan Tuhan kami akan diperhitungkan," katanya.

Rosti berharap hakim dan jaksa memberikan mereka keadilan.

"Kami mohon Pak Hakim dan Pak Jaksa berikan kami keadilan yang seadil-adilnya hanya itu harapan kami karena hakim adalah wakil Tuhan buat kami, orang yang lemah. Ferdy Sambo tidak memiliki hati nurani. Tidak satu pun di antara mereka, mereka berskenario kebohongan demi kebohongan," jelasnya.

"Kepada penasihat hukum Kuat Ma'ruf, tolong diselidiki Kuat Ma'ruf sebenarnya, jangan hanya berkata maaf, kalau maaf di bibir gampang 1.000 kali bisa disebutkan dalam setiap menit. Tapi buktikan kata maafmu itu, terlebih di hadapan Tuhan. Kalau anakku yang kalian inginkan kematiannya sudah berakhir," katanya.

Rosti mempertanyakan adanya kejahatan yang disembunyikan oleh Ferdy Sambo dkk. Karena mereka melakukan tindakan terhadap Yosua dengan cukup sadis.

"Sudah puas kah kalian dengan kematian anakku itu? Bersama-sama kalian segerombolan, kejahatan apa yang tersembunyi? Mohon maaf yang mulia sangat banyak, di sinilah saya bisa meluapkan, bagaimana hancurnya hatiku. Di sinilah saya bisa ketemu Kuat Ma'ruf yang begitu besar perannya bersama bu Putri membunuh anakku almarhum Yosua," katanya.

Rosti juga mempertanyakan Ricky yang sama sepertri anaknya sebagai polisi. Bahkan Rosti menyinggung soal sumpah jabatan yang diucapkan Ricky.

"Begitu juga Ricky, bagaimana sikapmu sebagai patriot, sumpah yang kau lakukan di depan hakim dan Tuhan. Jadi sebagai kamu punya ibu, anak, keturunan. Apa yang kita tabur, tanam, suatu saat akan kita tuai. Jadi kalau kamu minta maaf di sini mohon berkata jujur. Jangan ikuti skenario-skenario kebohongan. Saya minta jangan hanya di mulut, mulut itu gampang, ini (mulut) adalah harimaumu yang menerkam dirimu sendiri, jadi berkata jujur," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(bpa/bpa)


Hide Ads