Seluruh personel Polres Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) menjalani tes urine setelah menjadi sorotan menyusul kasus Irjen Teddy Minahasa dan mantan Kapolres Doddy Prawiranegara. Tes urine ini juga diklaim sebagai agenda rutin di setiap polres di Sumbar.
"Ini merupakan agenda rutin satuan tingkat atas yakni Polda Sumbar, guna memastikan setiap personel dalam melaksanakan tugas sesuai dengan aturan-aturan yang ada serta tidak menyimpang dari aturan tersebut," kata Kapolres Bukittinggi AKBP Wahyuni Sri Lestari kepada wartawan, Kamis (20/10/2022).
Pengecekan urine personel Polres Bukittinggi ini dilaksanakan oleh petugas kesehatan dari RS Bhayangkara Polda Sumbar. Selain pengecekan urine, juga dilaksanakan kegiatan penegakan disiplin (Gaktibplin) terkait sikap tampang, gampol dan kelengkapan dokumen penting personel oleh Bid Propam Polda Sumbar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri menyebut pengecekan urine ini mulai dari dirinya sendiri, pejabat utama hingga seluruh personel.
Polres Bukittinggi belakangan menjadi sorotan, seiring dengan tertangkapnya Irjen Teddy Minahasa Putra, Kapolda Sumbar yang saat itu sedang proses mutasi ke Jawa Timur, dan mantan Kapolres Bukittinggi, AKBP Doddy Prawiranegara.
Keduanya terlibat penggelapan dan menjual sabu 5 kg. Sabu itu merupakan sisa barang bukti dari pengungkapan di Bukittinggi pada Mei lalu.
Di bawah kepemimpinan Teddy, Polda Sumbar mengungkap peredaran 41,4 kilogram sabu di Kota Bukittinggi. Ini merupakan salah satu pengungkapan terbesar sepanjang sejarah di Ranah Minang. Bersama barang bukti, ikut diamankan 8 orang tersangka.
Hasil pengungkapan tersebut dirilis Teddy bersama Dirresnarkoba Polda Sumbar, Kombes. Roedi Yoelianto dan Kapolres Bukittinggi saat itu, AKBP Doddy Prawiranegara di Mapolres Bukittinggi, Sabtu (21/5/2022) silam.
Tak sampai sebulan kemudian, dilakukan pemusnahan 35 dari 41,4 kg sabu hasil sitaan.
(dpw/dpw)