Seorang warga Deli Serdang, melaporkan lima pria ke Polrestabes Medan atas percobaan pencurian dan penganiayaan terhadap ibu dan anak perempuannya. Tiga di antaranya ternyata oknum polisi.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan empat dari lima pria mengaku polisi yang dilaporkan menganiaya warga ke Polrestabes Medan telah ditangkap. Dari keempat itu, tiga di antaranya diketahui merupakan oknum polisi dari Polrestabes Medan.
"Sudah ditangkap dan ada oknum anggota (polisi) yang terlibat tiga orang," kata Hadi, Jumat (7/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadi mengatakan ketiga oknum itu merupakan anggota Polrestabes Medan. Saat ini, mereka pun tengah diperiksa oleh propam.
"Saat (ini) dalam pemeriksaan intensif reskrim Polrestabes dan Propam. Betul (oknum anggota Polrestabes Medan)," sebut Hadi.
Satu pelaku lainnya sampai hari ini belum ditangkap dan tengah diburu polisi. "Pelaku lima (orang). Satu masih kita kejar," sebut Hadi.
Sebelumnya diberitakan, warga Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, melaporkan lima pria yang mengaku dari Polda Sumatera Utara ke Polrestabes Medan. Perkara yang diadukan percobaan pencurian dan penganiayaan terhadap anak dan perempuan.
Benny Sembiring selaku korban menjelaskan awalnya dia memposting di market place akun Facebooknya sedang menjual sepeda motor. Lalu, ada akun bernama Kirana yang ingin membeli sepeda motornya.
"Komunikasi berlanjut ke WhatsApp dan pembeli ini minta berjumpa di depan Perumahan Ruko Gunung Emas, daerah Kampung Lalang. Tujuannya mau mengecek motor yang saya jual," kata Benny saat diwawancarai, Kamis (6/10).
Dia pun berangkat menggunakan motor yang mau dijual dengan membawa istri serta dua orang anaknya. Dia sampai di lokasi pada Rabu (5/10/2022) sekitar pukul 19.00 WIB.
Bersambung ke Halaman Berikutnya...
Tidak lama kawan dari dua orang ini datang dengan mengendarai mobil Innova hitam. Ada tiga orang di dalam mobil itu dan terdengar seorang pria mengatakan mereka polisi dari Polda Sumut.
"Saya bilang mana identitasnya. Kata mereka ini barang (motor yang mau dijual) bermasalah, di kantor aja nanti. Saya bilang ke Polsek Sunggal aja kalau memang dari kepolisian. Terus dibilang enggak usah, dibawa ke Polda saja," sebutnya.
Saat motornya mau dibawa, dia langsung sigap mematikan mesin. Ia sempat dirangkul oleh para pria itu untuk naik ke mobil. Merasa resah, Benny bilang ingin menelpon kawannya di Polda Sumut.
Dia mengarahkan kamera handphone ke para pria untuk untuk mengambil foto. Ternyata para pria itu langsung kabur dan membawa kunci motor serta STNK-nya. Istrinya yang sedang menggendong anak coba menghentikan mobil itu.
"Saya pegang pintu mobilnya. Saat itu istri dan anak saya terpelanting. Mereka terpental sekitar lima meter. Kemudian, kunci dan STNK motor saya dilempar mereka," ujarnya.
Benny kemudian mengungkapkan ciri-ciri para pelaku serta kendaraan yang dipakai. Di antaranya ada satu pria menggunakan name tag polisi.
"Ciri-cirinya ada satu orang pakai (identitas) polisi. Dia pakai celana ponggol. Badannya agak gemuk. Mereka memang tidak ada menyebutkan nama," katanya.
"Untuk mobil yang digunakan pelaku plat BK 1165 QZ," tambahnya.
Dia berharap perkara yang dilaporkannya segera ditindak lanjuti. Menurutnya bila benar kelimanya polisi, maka harus ditindak dengan serius. Agar citra polisi tidak dirusak.
"Kalau itu benar polisi, ya semoga polisi serius menindak. Jangan merusak citra polisi. Ditindak tegas, kalau bisa dipecat," sebutnya.
Berangkat dari peristiwa itu, istri dan anaknya yang masih berumur dua tahun lebih serta empat tahun lebih mengalami luka-luka. Setidaknya di bagian lutut dan siku. Kini, dia melaporkan kejadian itu ke unit PPA Polrestabes Medan.
Di lain pihak, Kanit PPA Polrestabes Medan AKP Madianta Ginting mengatakan pihaknya akan mengecek kebenaran atas informasi itu.
"Iya nanti kita cek kebenarannya," ujarnya.
Simak Video "Video: Heboh Oknum Polisi Palak Pemotor Wanita, Ini Kata Polrestabes Medan"
[Gambas:Video 20detik]
(dhm/astj)