Buntut Tangkap 9 Perambah Hutan, Petugas Balai TNTN Dikejar Massa

Riau

Buntut Tangkap 9 Perambah Hutan, Petugas Balai TNTN Dikejar Massa

Raja Adil Siregar - detikSumut
Selasa, 27 Sep 2022 22:38 WIB
Coretan di dinding kantor seks TNTN
Foto: Coretan di dinding kantor seksi TNTN (Istimewa)
Pekanbaru -

Sebanyak delapan petugas di Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Pelalawan, Riau dikejar massa sampai ke hutan. Petugas TNTN yang sedang patroli dikejar buntut menangkap sembilan orang perambah hutan.

Kepala Balai TNTN Heru Sutmantoro saat dikonfirmasi membenarkan anak buahnya dikejar massa. Mereka dikejar saat siaga wilayah di Kantor Seksi Lubuk Kembang Bunga, Pelalawan.

"Kita tidak tahu latar belakangnya. Jadi dari cerita awal Tesso Nilo itu luas lahan ada 81 ribu hektare yang terbagi menjadi 3 areal di sana, 40 ribu jadi sawit, 28 ribu terbuka dan semak belukar dan 13 ribuan hutan alam," kata Heru, Selasa (27/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Heru mengaku petugas sedang fokus ke pemulihan dan menjaga hutan alam yang tersisa 13 ribu hektare. Petugas pun mulai siaga 24 jam patroli di dalam kawasan.

Dalam patroli itu, petugas memergoki ada sembilan orang diduga perambah hutan. Sembilan orang yang sempat diamankan kemudian dilakukan pembinaan.

ADVERTISEMENT

"Untuk menjaga hutan yang tersisa, temen-temen saya minta jaga 24 jam. Bermalam di situ, 10 orang gantian dan saat patroli ditemukan ada 9 orang ditangkap, ditanya dasarnya apa buka hutan. Ternyata semua menunjukan surat keterangan tanah (SKT) yang diterbitkan Kepala Desa Air Hitam," katanya.

Selanjutnya Heru menyurati kepala desa pada minggu lalu. Intinya Heru memohon atau minta kepala desa agar tidak lagi menerbitkan SKT di TNTN, mohon untuk berkonsultasi ke Balai TNTN.

"Mungkin mereka tak ada kesempatan lagi untuk membuka lahan baru. Maka teman-teman kaget tiba-tiba siang tadi sekitar 50 orang massa datang ke kantor," kata Heru

Tak hanya mendatangi kantor seksi dan melakukan pencoretan di dinding kantor bertuliskan 'Kepala Balai Cabut Laporanmu atau Kami Cabut Kepalamu' massa juga mengejar petugas sampai ke dalam kawasan hutan. Ada sekitar delapan petugas dikejar.

"Ada juga petugas kita dikejar-kejar sampai ke hutan. Lokasi di Kantor Seksi Lubuk Kembang Bunga, untuk petugas delapan orang," katanya.

Sampai petang ini, Heru memastikan anak buahnya yang dikejar massa sudah aman. Bahkan kasus tersebut telah dilaporkan ke kepolisian setempat.




(ras/afb)


Hide Ads