2 Eks Santri Ponpes Gontor Jadi Tersangka Penganiayaan Anak Soimah

Berita Jatim

2 Eks Santri Ponpes Gontor Jadi Tersangka Penganiayaan Anak Soimah

Tim detikJatim - detikSumut
Senin, 12 Sep 2022 23:32 WIB
Ponorogo - AM (17), anak Soimah warga Palembang, Sumatera Selatan tewas diduga dianiaya di Ponpes Gontor. Polisi yang menyelidiki kasus itu pun telah menetapkan dua orang tersangka.

Kedua tersangka itu adalah senior dari almarhum "MFA (18) asal Tanah Datar, Sumbar dan IH (17) asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung," ujar Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono dilansir detikJatim Senin (12/9/2022).

Catur mengatakan penetapan tersangka dilakukan setelah melakukan penyelidikan dan melakukan pemeriksaan terhadap para saksi.

"Saksi yang diperiksa 20 orang, terdiri dari 4 ustaz pondok, 4 santri, 3 dokter, 4 perawat dan bidan jaga, 2 petugas pemulasaraan jenazah, dua keluarga korban, ahli forensik," tandas Catur.

Catur menambahkan ada 10 barang bukti yang diamankan dari insiden memilukan tersebut.

Di antaranya ada 2 kaos oblong, 2 celana training, 1 unit becak, 2 patahan tongkat, 1 minyak kayu putih, 1 air gelas mineral, 1 buah rekaman CCTV RS Yasyfin Darussalam Gontor.

Peristiwa kematian AM pertama kali terungkap saat Soimah, ibu dari almarhum AM mengadu ke Hotman Paris Hutapaea di Palembang, Sumatera Selatan.

Soimah meminta Hotman membantunya membantu mengungkap kematian anaknya, seorang santri di Pesantren Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur.

"Anak saya meninggal di Pesantren Gontor 1 Pak, yang di Jawa Timur," ujar Soimah sambil menangis duduk di samping Hotman Paris di Palembang, Minggu (4/9/2022).

Dijelaskan Soimah, anaknya bernama AM (17) itu meninggal dunia pada 22 Agustus 2022 lalu, pukul 06. 45 WIB. Dan dia baru mendapat kabar 3 jam setelahnya, tepatnya pada pukul 10.00 WIB.

"Meninggalnya itu 22 Agustus kemarin, meninggal pukul 06.45 tapi kami baru dikabari pukul 10.00 WIB, awalnya mereka mau bicara sama ayahnya," katanya.

Soimah menduga putranya itu tewas karena dianiaya. Dia berharap kasus kematian anaknya dapat di usut tuntas. Dia pun menjelaskan alasan belum berani melaporkan ke polisi karena kasus ini bersangkutan dengam lembaga besar.

"Meninggalnya karena dianiaya, saya belum berani melapor karena urusannya kan dengan lembaga besar, jadi saya mohon bapak bantu kami," ungkap Soimah sambil terus menangis.

Hotman Paris kemudian menanggapi duka yang dialami Soimah itu, dia pun menggunggah video di akun Instagramnya meminta Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta segera untuk mengusut kematian anak Soimah yang diduga karena dianiaya.

"Halo Pak Kapolda Jawa Timur, di sini ada seorang ibu yang datang ke saya bertemu Hotman di Palembang, katanya anaknya meninggal di Gontor 1, diduga tindak kekerasan," kata Hotman sembari merekam video.

"Mohon Pak Kapolda menyelidiki soal meninggalnya anak Bu Soimah ini, diduga ada penganiayaan," sambungnya Hotman.

(astj/astj)



Hide Ads